8. Mengenal kembali

56 6 0
                                    

Senin

“APA LAGI ???”, bentak Leon saat mendapati Tara yang sudah berdiri didepan kelasnya.

“Lo masih pagi kasar banget, nih gue cuma mau kasih ini”, Tara melemparkan kotak bekal berisi roti dan susu ke depan dada Leon.

“ck”, Leon berdecak kesal namun tetap menerima bekal yang diberikan Tara, saat Tara sudah pergi dari hadapannya.

***

Pulang sekolah

“halo kenapa pak?”

“mba maaf bapak jemputnya lama ini mobilnya pecah ban, bapak masih mau panggil tukang derek dulu”, ucap pak Iman diujung telepon.

“yaudah pak nggak papa, Tara naik taksi aja”

Bipp bipp

“bapak kabarin kakek aja nggak usah khawatir. HP Tara baterai nya abis”

“iya mba, mba Tara hati-hati”

Sudah hampir 1 jam Tara berdiri menunggu taksi, hanya 1 2 taksi yang melintas, itupun sudah ada penumpang. Tara yang tidak terbiasa menunggu hingga selama ini mulai gelisah, terlebih suasana depan sekolah mulai sepi, kembali Tara mengecek ponsel nya namun keadaanya masih sama baterai habis.

Tara memutuskan untuk berjalan perlahan menuju jalan raya berharap menemukan taksi yang lewat.

“lo jalan kaki? Nggak dijemput?”

Tara kaget melihat sebuah motor berhenti disampingnya dan pengendara itu Leon.

“mobilnya pecah ban”

“terus kenapa baru pulang?”

“nunggu taksi nggak ada yang lewat”

“ya tinggal pesen taksi online kan bisa”

“nggak ada aplikasi nya”, Leon menghela nafas mendengar jawaban Tara.

“lo bisa naek busway kan”

“gue nggak ada uang”

“tiap hari lo bisa traktir temen-temen lo, masa untuk ongkos busway aja nggak ada”

“ya kan uang gue udah abis, lagian gue jarang pegang uang kalo udah pulang sekolah”

“sebenernya cewek ini siapa sih, kok jadi bego amat gini”, batin Leon yang kesal mendengar jawaban Tara.

“gue boleh pinjem h—”

“naik”, mereka berucap bersamaan.

“ehh?”

“lo mau sampe rumah jam berapa kalo jalan”,

“naik motor ini?”, Tara terlihat kaget.

“lo lebih milih jalan?”

“yaudah deh, kapan lagi lo mau nganter gue”, Tara menampilkan ekspresi senang, namun saat akan menaiki motor Leon ia terlihat kesulitan.

“sambil pegang bahu gue”, Leon menoleh kesal karena melihat Tara yang belum juga naik motornya. Tara mengikuti ucapan Leon, dan perlahan akhirnya berhasil duduk.

“pegangan nanti lo jatuh”

“boleh???”

Leon lagi lagi menghela nafas mendengar perkataan Tara, karena malas menjawab Leon langsung menyalakan mesin motornya sehingga membuat Tara secara refleks memeluk pinggang Leon. Selama dalam perjalanan Tara merasa gugup karena pertama kali nya dibonceng oleh cowok sambil memeluk pinggang nya. Namun Tara sedikit risih karena paha nya yang terekspos dijalan membuatnya kurang nyaman.

BEST 3NEMIES!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang