14. Penyesalan

55 2 0
                                    

Senin

“Tar temenin ke kantin sebentar yuk”, ajak Amel saat keduanya baru saja keluar selesai pada pelajaran olahraga.

“males ah”

“kantin masih sepi kok, belum bel istirahat”

“lagian nggak bosen apa lo tiap istirahat makan roti doang”

“nggak deh gue malas nanti ketemu—”

“lo tenang aja kemaren-kemaren gue nggak liat Leon di kantin”

“serius lo?”

“serius lah, kan lo tau gue kalo nongkrong dikantin benar-benar sampe bel masuk”

“yaudah tapi sebentar aja, abis makan langsung ke kelas”, ucap Tara yang akhirnya mengiyakan ajakan Amel.

---

Karena guru yang mengajar kelas Leon dijam ketiga kosong, Leon dan teman-temannya memutuskan untuk ke kantin sebelum bel istirahat berbunyi. Mereka bercanda dan saling menertawai satu sama lain, Leon yang mendengar lawakan temannya hanya ikut tertawa saja.

Namun tawa Leon langsung terhenti saat dilihatnya Tara yang akan masuk kantin, tetapi kembali memutar tubuhnya saat mata mereka bertemu.

“TARAAA!”, panggil Leon sambil mencoba mengejar dan berusaha menarik lengan Tara agar mengikutinya.

Amel, Alvin, serta teman-temannya yang lain bengong saat melihat Leon yang menarik tangan Tara, terlebih lagi Tara mencoba melepaskan pegangan Leon dengan paksa.

“Leon lepas! Ini sakit”, ucap Tara yang masih berusaha saat Leon terus saja berjalan.

“LEONNN!!”, bentak Tara namun Leon masih diam, sampai akhirnya Leon membawa Tara ke belakang kantin dan mendorong pelan tubuh Tara hingga menabrak tembok.

“lo kenapa ngehindarin gue?”, bentak Leon yang sudah kesal karena sikap Tara belakang ini.

“gue nggak pernah ngehindar dari lo”, jawab Tara yang juga membentak Leon.

“terus tadi apa??? Lo pergi saat ngeliat gue duduk disana”

Tara memutar bola matanya, menghela nafas sebentar, dan mengalihkan pandangannya dari Leon, 3 detik kemudian ia kembali bersuara dan menatap sinis Leon, “lo lupa???!! lo yang minta gue untuk pergi dan ngejauh”,

“lo bilang gue cuma perempuan murahan yang ngebuat lo risih”

Leon yang juga mengingat semua perkataannya waktu itu, merasa menyesal. Beberapa detik dirinya menatap Tara, sampai akhirnya ntah apa yang ia pikirkan, Leon menarik pinggang Tara dan mendekatkan secara paksa wajahnya ke wajah Tara. Leon menciumi bibir Tara secara kasar dan terus menekan tekuk leher Tara.

Tentu Tara yang kaget tidak sempat menghindar berusaha melepaskan ciuman itu. Melihat reaksi Tara, hanya beberapa detik saja Leon melepaskan ciuman nya. Dengan nafas yang masih tersenggal dan tangan bergetar Tara menampar wajah Leon. Tara menjatuhkan dirinya dalam keadaan berjongkok, ia menangis sesegukan sambil tangannya menutupi wajahnya.

Leon yang bingung dengan reaksi yang ditunjukan Tara merasa bersalah, “Tara maafin gue”, ucap Leon yang sekarang ikut berjongkok didepan Tara.

Tara yang sadar dengan posisi nya saat ini, segera berdiri diikut oleh Leon dan tanpa mengatakan apapun lagi Tara langsung berlari menjauhi Leon, sementara Leon yang terlihat bingung kini hanya menatap punggung Tara yang hilang dibalik tembok.

***

Tara yang masih belum tenang dengan apa yang baru saja ia alami, memutuskan untuk pergi ke perpustakaan dan memilih tempat duduk paling pojok dengan maksud agar tidak ada orang lain yang melihatnya. Hingga istirahat selesai dan 2 jam mata pelajaran terlewati Tara masih mencoba untuk menyudahi tangisannya.

BEST 3NEMIES!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang