3. Menyerah ?

91 15 13
                                    

Selama sisa pelajaran terakhir sebenarnya Tara dibuat gelisah karena telah mengunci Leona di toilet, namun ia mencoba meyakinkan diri sendiri pasti dia sudah keluar. Tidak mungkin dia sebodoh itu, pasti dia berteriak dan akan ada yang menolongnya.

"kenapa, nyesel?", tanya Amel yang sudah memperhatikan sikap Tara sedari tadi. Terlihat sangat jelas jika Tara tidak nyaman pada situasi ini.

"ngapain juga, bodoamat", jawab Tara sambil melengos.

"ah terserah deh, gue harus tega sama orang yang udah tega ke gue", batin Tara.

Beberapa saat kemudian Tara merasa ingin buang air kecil, ia pun izin dan pergi ke toilet. Namun karena penasaran dengan Leona, Tara memutuskan untuk mengeceknya sebentar.

Dengan perasaan cemas Tara berjalan menuju toilet yang tidak jauh dari lapangan. Tara mendapati kertas yang sudah terbuang dan pintu toilet terbuka, "tuh kan! Kenapa juga sih gue harus gak tega begini!, harusnya gue lakuin yang lebih parah dari ini", ucap Tara.

***

Leona yang masih terdiam setelah kepergian Tara, langsung berpikir mengenai Sean. Dirinya sudah mulai menyukai kakak kelasnya itu, namun di sisi lain ada Tara yang akan terus mengganggu nya jika ia masih dekat dengan Sean.

Leona benar-benar dibuat bingung, bisa saja ia mengadukan hal ini kepada Sean agar Sean semakin tidak menyukai Tara, namun Leona bukan orang yang seperti itu. Leona akan membiarkan hal ini sampai Sean tahu dengan sendirinya.

Setelah hampir 2 jam di dalam toilet, akhirnya Leona mencoba bersuara dan memangil siapapun saja yang lewat saat ia mendengar suara hentakan kaki.

"TOLONG, APA ADA ORANG DILUAR?", teriak Leona sambil terus mengetok-ngetok pintu.

"ada yang terkunci?", teriak orang dari luar toilet.

"oh, bu tolong bukakan pintu toiletnya", Leona hafal suara itu, suara salah satu petugas kebersihan sekolahnya ibu Tati.

"sebentar neng, ibu ambil kunci dulu ya", Leona tidak mendengar suara apapun lagi.

"neng, maaf ya agak lama soalnya kunci yang biasa dipakai hilang jadi harus cari kunci duplikat", ucap ibu Tati saat berhasil membuka pintu toilet.

"nggak papa ibu terima kasih", ucap Leona merasa lega.

"astaga baju nya basah semua neng?", Leona menggangguk.

"eneng kelas berapa biar ibu cari temannya untuk bawain baju lain"

"nggak usah bu, pasti mereka sedang belajar. Saya minta tolong ke ibu aja boleh?"

"tentu neng"

"ibu ada jaket?"

"oh jaket ada neng, sebentar ibu ambilkan ya", ibu Tati menuju ruangan kebersihan untuk mengambil jaket nya.

"ini neng", ibu itu menyerahkan jaket kepada Leona.

"siapa yang sudah tega ngelakuin ini neng?"

"ah nggak papa bu, ini salah paham aja kok", Leona mengenakan jaket yang baru saja diterimanya.

"yaudah bu, terima kasih banyak ya sekali lagi. Saya pinjem dulu jaketnya"

"iya neng, ini neng mau langsung pulang?"

"iya bu"

"ayo ibu anter ke depan biar ibu bantu bilang ke satpam untuk buka gerbang"

Setelah kembali mengucapkan terima kasih kepada bu Tati dan satpam, Leona menaiki taksi online yang baru dipesannya menggunakan aplikasi ojek online di ponsel pak satpam.

BEST 3NEMIES!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang