Selasa
Lagi-lagi Tara melihat Sean dan Leona yang sedang bersama, namun sama seperti terakhir kali didepan ruang guru kemarin Tara tahu jika keduanya masih belum berbaikan. Meski tidak mendengar apa yang dibicarakan, namun Tara bisa melihat Sean mencoba untuk menyakinkan Leona.
Beberapa kali Tara melihat Sean meraih tangan Leona, namun ditepisnya. Tara bisa menebak jika sebenarnya Leona juga menyukai Sean, karena jelas mata Leona menunjukkan hal itu, namun saja karena ulah dirinya Leona mengalah untuk mengorbankan perasaannya.
Kamis
Leona yang sedang meneliti buku-buku yang tersusun di rak perpustakaan sekolahnya, tiba-tiba kaget saat melihat Tara menghampirinya. Tidak ada ekspresi marah yang tergambar di wajah Tara, namun tetap saja Leona terlihat gugup dan wajahnya sedikit takut.
“ada apa kak?”, Leona bersuara lebih dahulu, karena melihat Tara yang masih diam saja.
“kalo lo pikir gue kesini bakal jahatin lo, lo nggak usah khawatir gue pastiin yang kemarin itu terakhir kali”
“gue cuma mau bilang-- kalo gue nggak ada perasaan apapun lagi Sean”, “lo harus bisa jujur sama perasaan sendiri”
“lo nggak liat-- gimana gue ngejer orang yang gue suka? Walaupun gue tahu orang itu nggak suka, tapi gue tetap usaha, karena gue bakal berhenti kalo emang dia yang minta”
“jadi lo, jangan pernah sia-siain kesempatan yang memang ada”, ucap Tara panjang lebar tanpa menerima balasan apapun dari Leona.
“Le lo kenapa”, terdengar suara dari arah belakang Tara. Tara melirik tanpa menoleh, karena jelas tahu siapa pemilik suara itu.
“lo boleh pergi saat dia minta, tapi pastiin emang udah nggak ada ruang buat lo”, ucap Tara sebelum benar-benar pergi. Tara memutar tubuhnya tanpa ingin melihat orang yang sudah berdiri dibelakangnya.
“lo diapain lagi?”, tanya Leon dengan nada yang sedikit kesal.
“nggak diapa-apain, nggak usah khawatir”
“terus dia ngapain nyamperin lo kesini”
“nggak usah berlebihan gitu deh kak, aku nggak papa”
“lo bilang, atau gue datengin dia”
“huh”, Leona kesal dan menghela nafas sebentar, “kak Tara cuma bilang nggak ada perasaan lagi ke Sean, dan minta aku untuk jujur sama perasaanya?”
“cuma itu aja?”
“emang mau apa lagi”, Leona hendak melangkah pergi.
“kali ini gapapa lo dengerin ucapan dia barusan”, ucap Leon.
“nggak usah nasehatin orang, kakak pikirin diri kakak sendiri”, balas Leona yang membuat Leon terdiam.
Jum’at
16:30 Kak maaf aku ganggu
malam ini kak Sean ada waktu?Ada yang harus aku omongin
16:31 ada apa Le? Gue free kok
16:33 yaudah kak kita ketemu
di Pow’s cafe jam 7 ya16:34 gue jemput ya
16:34 nggak usah kak,
aku sendiri aja16:34 Le gue gak mau asal ketemu diluar,
gue harus izin ke orang rumah lo16:40 oke kak
Leona benar-benar merasa gugup setelah akhirnya menekan tombol –send-, sebelumnya ia harus berdebat terlebih dahulu dengan dirinya sendiri apakah ia harus jujur atau tetap pada keadaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST 3NEMIES!
FanfictionBuat gue nggak masalah mau cowok atau cewek, kalau lo suka ya lo kejer, deketin dia, jangan cuma diam tanpa ngelakuin apapun, mana ada cinta diam-diam itu bahagia, cuma jadi pengagum itu nggak enak, emang lo bahagia saat ngeliat orang yang kita suka...