-Part 18-

11.7K 418 3
                                    

Kejadian sekitar sepuluh tahun yang lalu dimana ia merasakan cinta pertama yang begitu berarti. Namun ketika Stella merasakan kebahagiaan hatinya bersama pria itu, entah mengapa pria itu menghilang tanpa kabar. Putaran kejadian demi kejadian terangkai dalam memorinya.

"Bagaimana kau bisa memiliki fotoku dengan Anthony?, dan kenapa kau tahu semuanya?," tanya Stella dengan sedikit bergetar.

"Itu cukup mudah Stella, aku tahu semuanya, karena akulah pria yang terdapat pada foto itu," ujar Vernon dengan begitu dingin.

"Apa? Apa maksudmu?," ujar Stella yang masih tak mengerti.

"Akulah Anthony itu,"

"Kau bercanda bukan? Kau Vernon, bukan Anthony," Stella berusaha menampik atas pernyataan Vernon.

"Aku memang Vernon, tetapi aku menggunakan nama ayahku untuk memperkenalkannya padamu," Vernon mendekat dan memegang kedua bahu Stella.

Stella bersimpuh begitu saja di atas tanah ketika mengetahui kebenarannya. Bulir air matanya kini menetes begitu saja. Tangisannya kini pecah. Matanya kini basah. Hatinya serasa ditampar oleh jawaban Vernon yang terlontar begitu saja.

Teringat betapa Stella mencintai pria itu, sangat, sangat mencintai. Walau usianya kala itu 15 tahun, namun untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan begitu banyak perlakuan tulus yang di lakukan oleh Vernon terhadapnya.

Saat dimana semua perhatian tercurahkan padanya. Saat itulah ia merasa takut kehilangan akan pria itu. Pertemuan singkat namun banyak kenangan manis yang tertuang di dalamnya.

Benar. Stella tak pernah melupakan itu. Saat dimana ia begitu terpuruk akan kehilangan kedua orang tuanya, saat itulah Remaja pria menghampirinya dan merangkulnya erat ditengah derasnya hujan.

Hingga mereka banyak menghabis waktu bersama. Berbagi cerita satu sama lain. Hal-hal yang bersifat begitu sederhana namun sungguh berkesan di hati Stella.

Dan pada akhirnya pria itu menghilang tanpa kabar yang berarti. Stella begitu terpuruk. Bak kehilangan sebelah hatinya yang menjadi tak utuh lagi. Ia mengingat dengan jelas bagaimana ia bangkit kembali, berusaha mencoba melupakan pria itu. Dan kini Vernon lah pria dalam foto itu.

Stella bangkit dari bersimpuhnya. Mencoba berdiri untuk tegar. Ia mencoba menetralkan napasnya akibat menangis.

"Kenapa kau pergi meninggalkanku, taukah kau betapa aku sungguh mencarimu kemanapun? Kenapa?!," tanya Stella dengan terisak berusaha menahan tangisnya.

"Stella," Vernon mencoba lebih dekat ke arah Stella. Namun Stella sedikit menjauh.

"Jangan mendekat!, aku tidak mau kau menyentuhku!," teriak Stella.

"Stella maafkan aku, maafkan aku yang menghilang tanpa kabar," ujar Vernon seraya memeluk Stella secara tiba-tiba.

Stella memberontak mencoba melepaskan pelukan Vernon. Namun kekuatan pria itu jauh lebih besar dan malah memeluk semakin erat seolah tak ada hari esok.

"Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar Vernon, dan ketika kita menghabiskan waktu bersama, kenapa di saat aku membutuhkanmu kau malah menghilang?!, dan kini kau kembali dengan mengejutkanku! Kau berbohong padaku!," ujar Stella dengan bergetar dalam pelukan Vernon sembari memukul dada bidang pria itu.

Stella menatap manik mata indah berwarna cokelat yang mampu menenangkan hatinya kala ia bersedih pada saat sepuluh tahun lalu.

"Aku tak menyangka, ini jauh dari perkiraanku sebelumya, kenapa kau tega melakukannya? Kenapa kau mengaku sebagai Anthony jika Vernon itu namamu?!,"

A Man From HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang