-Part 2-

28.7K 999 7
                                    


Seringai licik muncul dibibirnya, kuku jarinya memutih pertanda jika iblis dalam dirinya muncul.

"Kau mencoba bermain-main denganku Barton, akan kubuatkan pertunjukkan yang menakjubkan. Bersiaplah."

New York, LawernFr's Hospital, 08:00

Cuaca yang cerah pagi hari ini, matahari seolah tak malu untuk menampakkan sinarnya, ditambah udara sejuk khas yang menenangkan. Sepasang kaki putih nan jenjang ditambah Heels dengan warna senada dengan rok span mengiringi wanita masuk kedalam gedung rumah sakit yang bertuliskan LawernFr's Hospital.

Dengan tatanan rambut tergerai di biarkan menggantung membuat kecantikan wanita itu terpancar. Di tambah sedikit polesan make up menambah kesan natural dalam dirinya.

Beberapa orang yang berlalu lalang dirumah sakit tampak menyapa wanita itu. Diketahui dari nametagnya bertuliskan Stella Madelaine. Ia terus menundukkan badannya serta menebarkan senyumnya kesetiap orang yang menyapanya.

Ketika wanita itu tiba di meja lobby utama gedung rumah sakit, seseorang menghampirinya.

"Pagi Stella, bagaimana tidurmu tadi malam? Apakah nyenyak? Emm aku ragu jika besok kau tidak akan bisa tidur dengan nyenyak, aku yakin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi Stella, bagaimana tidurmu tadi malam? Apakah nyenyak? Emm aku ragu jika besok kau tidak akan bisa tidur dengan nyenyak, aku yakin itu." ujar Willie.

Willie Bruce merupakan anak seorang pejabat dikota New York. Diketahui ayahnya merupakan seorang anggota suatu partai. Pria berkacamata ini merupakan sahabat pria dari Stella.

"Apa maksudmu jika besok malam tidak bisa tidur dengan nyenyak?" tanya Stella heran.

"Kau tidak tahu? Apa kau tidak memiliki internet? Atau kau sengaja lupa ingatan? Aaa,, aku baru ingat, kalau kawanku ini berada ditempat spesial dirumah sakit ini, jadi kau tidak memiliki waktu untuk mencari itu semuakan?" Ujar Willie becanda.

Memang benar jika selama beberapa hari ini dia mendapat perhatian khusus oleh pejabat serta dokter rumah sakit. Dibanding dokter magang lainnya ia dipercaya mengikuti diskusi kesehatan serta menganalisis suatu penyakit bersama dokter senior yang sudah ahli dalam bidangnya.

Ini menunjukkan betapa hebatnya dan pandainya Stella dalam hal di dunia medis. Suatu kehormatan ia diajak untuk saling bertukar pikiran dan pendapat mengenai permasalahan dalam hal kesehatan.

"Ishh, kau ini bicara apa sih? Aku sungguh tidak tahu. Ayo cepat beritahu aku." ucap Stella yang geram karena kesal dengan sikap Willie.

"Baik-baik, aku akan memberitahu kawanku yang pandai ini. Ujian kompetensi gelar dokter akan dilaksanakan lusa. Jadi siapkanlah dirimu Stella. Oh iya, jangan cemberut, nanti cantikmu menghilang." ucap Willie dengan tenang menepuk pipi Stella lalu berlenggang pergi.

Tampak dari kejauhan terlihat Reyna berlari menghampiri kearah Stella. Reyna melihat heran raut wajah sahabatnya itu. Ia menggerak-gerakan tangannya didepan wajah Stella. Namun Stella masih tak berkutik dari gangguan Reyna. Reyna yang bingung akhirnya mengikuti arah pandangan sahabatnya itu. Dilihatnya punggung Willie dengan memakai seragam jas panjang sampai lutut.

A Man From HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang