Prolog

8.2K 506 41
                                    

Sebelum kita mulai, aku mau ngasih tau kalian kalo aku ga bisa nulis lagi. Ini bukan pamit.

I just wanna tell you, kalau aku ga bisa nulis cerita yang bagus kaya harapan kalian, ga bisa nulis cerita yang anti-mainstream, ga bisa nulis cerita yang menarik, ga bisa cepet nulis cerita kaya sebelumnya lagi.

Dulu aku nulis buat menyenangkan diriku sendiri, tapi akhir-akhir ini aku kehilangan rasa senang itu. Dulu aku meyakinkan diri sendiri apresiasi pembaca itu cuma bonus. Yuwi, jangan ngarepin apresiasi, bisa nyelesein satu cerita aja udah luar biasa banget buat kamu.

Tapi lama kelamaan, keyakinan itu hilang, aku pengen di apresiasi, more and more. Tapi gimana? Aku ga mau nulis minimal sekian vote dan sekian komentar untuk lanjut ke part selanjutnya, aku ga cukup percaya diri buat memberi syarat ke orang lain.

Jadi, aku paksa diriku sendiri buat nulis sesuatu yang mungkin bakal 'menghasilkan' banyak apresiasi. Yang sebelumnya langsung up begitu selesai ngetik, sekarang aku revisi berulang-ulang, aku ga pengen asal nulis, aku pengen tulisanku di apresiasi. Bagus sih, penulis-penulis profesional juga selalu ngedit ulang cerita mereka. Bagus sih, typo berkurang, cerita jadi lebih detail dan terarah, penulisan jadi lebih rapi.

But I lost my happiness. Menulis jadi terasa berat banget. Ini ga menarik, hapus. Ga ada bagian yang bisa di komentari di part ini, hapus. Part ini monoton, hapus. Yang sebelumnya nulis sambil senyum-senyum, sekarang malah bikin sakit kepala.

Jadi sekarang, aku cuma bakal nulis ketika nulis bisa bikin aku senang, aku harus mencari kenyamanan yang dulu sempat bikin aku bahagia pas nulis, sekali lagi. Don't expect too much, because I've already told you my problem. Big thanks and love for you, dear...

💛💛💛💛💛💛💛💛💛
💛💛🖤🖤💛🖤🖤💛💛
💛🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💛
💛🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💛
💛💛🖤🖤🖤🖤🖤💛💛
💛💛💛🖤🖤🖤💛💛💛
💛💛💛💛🖤💛💛💛💛
💛💛💛💛💛💛💛💛💛

***

Cerita ini akan di mulai dari Kwon Jiyong, remaja yang tengah berusaha membuktikan kemampuannya. Bocah itu baru berusia belasan tahun ketika ia mulai menjadi seorang anak pelatihan di salah satu agensi kecil, YG Entertainment nama agensinya. Agensi itu berada di sebuah bangunan bobrok yang sama sekali tidak terlihat seperti sebuah gedung pelatihan, hanya ada dua ruang latihan dan seluruh artis maupun peserta pelatihan harus bergantian memakainya.

Tujuannya adalah debut, ia berharap dapat debut kemudian memiliki sebuah karir yang cemerlang. Debut kemudian menjadi seorang pemusik sukses yang dicintai semua orang. Akan tetapi, tujuan itu, kesuksesan itu, rasanya begitu jauh, sangat jauh hingga ia tidak dapat melihat ujungnya.

Haruskah aku berhenti sekarang?

Pikirnya, setiap kali keadaan tidak sesuai dengan harapannya. Pikirnya, setiap kali dunia yang penuh dengan orang-orang dewasa membuatnya harus menangis sendirian. Pikirnya, ketika satu persatu teman seperjuangannya menyerah. Pikirnya, ketika hanya para penyanyi senior yang mendapatkan pujian.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang