6

1.8K 250 10
                                    

***

Jiyong memutuskan untuk pergi kerumah Lisa, begitupun dengan Seunghyun. Keduanya ingin tahu siapa yang akan Lisa pilih diantara mereka. Keduanya ingin mendapatkan Lisa dan tidak ingin lagi memperebutkan seorang gadis mempesona sepertinya. Dengan keberanian yang terpacu oleh rasa terancam, Jiyong pergi ke rumah Lisa– begitu juga dengan Seunghyun.

"Bagaimana kalau Lisa noona menerima Seunghyun hyung sebelum mempertimbangkan perasaanku?" pikir Jiyong selama perjalanan ke rumah Lisa.

"Bagaimana kalau Lisa noona menolakku karena Jiyong?" pikir Seunghyun juga di selama perjalanannya ke rumah Lisa.

Keduanya turun di halte bus yang sama, kemudian berjalan selama 2 menit untuk sampai di sebuah rumah dua lantai dengan pagar tinggi di sekelilingnya. Rumah Lisa itu berada tepat di sebelah rumah SE7EN dan ini adalah kali pertama keduanya tiba di sana.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Seunghyun begitu melihat Jiyong berjalan ke arahnya– keduanya datang dari dua arah yang berlawanan.

"Menemui Lisa noona," jawab Jiyong terdengar sedikit sinis. "Ayo tanya padanya siapa yang akan dia pilih, kau atau aku," lanjut Jiyong sebelum Seunghyun naik pitam lagi. Dengan keberanian penuh, Jiyong menekan bel pintu rumah itu.

Tidak ada jawaban, dan kini Seunghyun yang bergantian mengeluarkan keberaniannya untuk menekan bel rumah itu. Masih tidak ada jawaban dan di kali ketiga mereka menekan bel pintu, barulah Lisa keluar. Gadis itu keluar bersama seorang pria yang tidak asing bagi Jiyong maupun Seunghyun. Kedua orang itu berjalan ke arah gerbang depan sembari tertawa, lengan si pria dirangkulkan ke pinggang Lisa sedangkan Lisa merapikan rambut si pria– Eun Jiwon.

"Oppa masuk saja ke mobilmu, aku akan membukakan gerbangnya," ucap Lisa setelah ia menyadari ada dua orang yang menunggunya di depan gerbang. "Ku rasa aku kedatangan tamu,"

"Siapa mereka?" tanya Jiwon dan Lisa hanya menaikan bahunya. "Jangan menemui orang asing, haruskah aku yang bicara pada mereka?"

"Tidak, aku bisa mengatasi mereka. Oppa pergi saja, managermu sudah panik karena kau belum sampai di lokasi syuting,"

"Jangan menyuruh mereka masuk, bicara saja di depan dan usir mereka kalau mereka mengganggumu,"

"Aku akan menelpon polisi kalau mereka menggangguku," jawab Lisa membuat Jiwon lantas tersenyum, pria itu menganggukan kepalanya kemudian memberi Lisa sebuah ciuman mesra di bibir.

Lisa membukakan pintu gerbang rumahnya kemudian melambaikan tangannya saat Jiwon dan mobilnya melaju pergi. Jam sudah menunjuk pukul 6 sore saat itu dan setelah Jiwon pergi, Lisa menghampiri kedua anak pelatihan yang menunggunya di depan rumah. "Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Lisa begitu ia berdiri di depan rumahnya berhadapan dengan Jiyong dan Seunghyun yang beberapa menit lalu menunggunya bahkan melihatnya berciuman.

Rasa percaya diri kedua bocah itu hancur, begitu juga hati mereka. Bagaimana bisa mereka bisa dengan percaya diri menyatakan perasaan mereka kalau saat itu Lisa sudah punya seorang pria luar biasa di sisinya. Saat itu karir Eun Jiwon sedang berada di atas awan, walaupun Sechskies bubar di tahun 2000 silam, Eun Jiwon masih cukup sukses dalam karir musik juga aktingnya.

"Besok kami akan mulai syuting-"

"MV untuk album pertama kalian? Hm... Aku tahu, selamat..." ucap Lisa, memotong suara Jiyong yang sedikit bergetar. Bocah itu benar-benar berusaha menyembunyikan sesak di dadanya.

"Noona, kau berkencan dengan Eun Jiwon sunbaenim?" tanya Seunghyun dan Lisa menganggukan kepalanya.

"Maaf karena aku tidak memberitahumu lebih awal," ucap Lisa yang mengulurkan tangannya untuk mengusap bahu Seunghyun, namun Seunghyun menolaknya. Bocah itu menghindari tangan Lisa kemudian membungkukkan tubuhnya, memberi sebuah salam singkat dan melangkah pergi. "Seunghyun-ah!" panggil Lisa, sedikit berlari untuk mengejar Seunghyun. Gadis itu berencana untuk mengurangi rasa bersalahnya pada Seunghyun namun justru melukai perasaan bocah lainnya.

"Tidak apa, aku tidak bisa bersaing dengan Jiwon sunbaenim, tidak apa-apa noona. Ku harap kau bahagia, aku pulang dulu. Ya! Jiyong-ah! Apa yang kau pikirkan?! Cepatlah! Kita tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan Jiwon sunbaenim!" teriak Seunghyun dan Jiyong pun tersadar dari lamunannya. Ucapan Seunghyun bagai sebuah tangan yang baru saja menampar Jiyong. Benar kata Seunghyun, mereka bukan apa-apa jika dibandingkan dengan salah satu member Sechskies itu.

Seunghyun berjalan menjauhi Lisa, sedangkan Lisa masih menatap Jiyong dengan wajah sedihnya– gadis itu merasa bersalah pada Seunghyun, tanpa tahu kalau Jiyong pun terluka karenanya. "Jiyong-ah, terimakasih karena tidak membiarkannya kesini sendirian. Tolong pastikan dia pulang ke dorm, ya? Tolong aku,"

"Sudah berapa lama noona berkencan- ah tidak, noona mencintai Jiwon sunbaenim?" tanya Jiyong, sembari menatap punggung Seunghyun yang semakin jauh.

"Tentu saja aku-"

"Kalau begitu tidak apa-apa, aku akan menghibur dan memastikan Seunghyun hyung baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir, kami pergi dulu, selamat malam," jawab Jiyong yang lantas berlari mengejar Seunghyun. Sesekali pria itu berbalik dan melambaikan tangannya pada Lisa, namun senyum yang ia ukir di wajahnya bukanlah sebuah senyuman bahagia. Jiyong sama sekali tidak bahagia karena Lisa tidak menyadari perasaannya. Jiyong sama sekali tidak bahagia karena Lisa berkencan dengan pria lain yang jauh lebih sukses darinya.

Begitu duduk di bus, Jiyong dan Seunghyun duduk di deret bangku paling belakang. Keduanya duduk dalam diam sampai tiba-tiba Seunghyun tertawa. "Benar-benar menyedihkan, kita bertengkar karena seorang wanita yang sudah berkencan dengan pria lain,"

"Kau baik-baik saja hyung?" tanya Jiyong, bertanya-tanya kenapa Seunghyun masih bisa tertawa.

"Mana mungkin? Mereka berciuman tepat di depan mataku. Lisa noona menutup matanya saat berciuman, dia menikmati ciuman itu, mereka pasti sangat bahagia,"

"Hentikan... ocehanmu membuatku marah,"

"Kenapa kau marah? Kau tidak akan bisa merebut Lisa noona darinya, dia sangat terkenal dan juga sangat kaya,"

"Kau sungguh-sungguh? dengan ucapanmu?"

"Tentu saja tidak, aku juga sangat marah sekarang," jawab Seunghyun sebelum kemudian keduanya turun dari bus di halte dekat agensi. Seunghyun mengajak Jiyong bermain basket sebentar, sebelum mereka kembali ke agensi. Seunghyun bilang olahraga sampai lelah akan membantunya untuk tidur malam ini dan Jiyong menyetujuinya.

Sayangnya, bahkan setelah berolahraga selama hampir 70 menit, begitu tiba di dorm tidak satupun dari mereka yang dapat melupakan ciuman Lisa dengan Jiwon tadi. Begitu tiba di dorm, Seunghyun langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, ia tutup wajahnya dengan sebuah bantal kemudian berusaha keras menghapus rekaman ciuman itu dari kepalanya. Jiyong pun sama, begitu tiba di dorm, pria itu bergegas mandi dan berharap air dingin dapat menghanyutkan ingatan akan ciuman Lisa tadi dari kepalanya.

***

CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang