Dinner?

2K 62 2
                                    

Sudah minggu ke-3 ku di US. Dan pekerjaanku selama di sini baik-baik saja, sampai semalam mama meneleponku karena kangen berat.

~Flashback~

Androidku berdering, disaat aku mengangkatnya tertulis caller ID dari Mama, segera aku angkat telepon darinya.

“Halo…Ma” sapaku
“Halo, Chandra..” sapa mama dari seberang sana
“iya ma, apa kabar? Chandra kangen ni…” kataku
“mama, juga. Hahh..sudah 3 minggu kamu di US berarti 2 atau 3 minggu lagi kerjaan kamu disana selesai dong, sayang?” Tanya mom
“iya ma..ku bakalan pulang deh ke rumah.. lagian juga sudah kangen berat tuh sama masakan mama..hehe” sahutku
“okay.. kebetulan ni kalau kamu sudah pulang, sebenarnya mama mau kenalin kamu sama seseorang.” Ujarnya
“siapa ma?” tanyaku
“adalah…anaknya teman papa sama mama..syang. kamu mau kan? Nanti kalau kamu sudah pulang, mama bakal jelasin deh sama kamu yang sebenarnya.” Ujarnya kembali
“ma..please.. siapa sih? Jangan bilang mau jodohin aku?” jawabku malas
“hehehe…ketahuan deh. Iya tapi mau gimana chand? Papa sama mama sudah kepengen cucu. Lagian bulan depan kan ultah kamu yang ke 23, sayang.” Ujar mama
“astagaaa..ma. tapi Chandra kan bisa kali cari sendiri?” kataku ngelak
“sama siapa? Sampai sekarang aja kamu masih sendiri gitu. Keburu ntar mama papa tua lo.” Ujarnya lagi
“ampunn deh ma. Ya deh iyaa.. Chandra nurut.. tapi kalau Chandra gak suka, gak apa-apa ya? Kalau nolak.” Jawabku
“iyaa..yang penting kamu kenalan dulu.” Sahut mama
“okay..kira-kira umurnya berapa ma?” tanyaku penasaran
“umur anaknya teman papa tuh, kira-kira 27 tahun sayang.” Jawab mama
“dihh…om-om dong ma..hahaha” jawabku sambil ketawa.
“hahaha..kamu belum ketemu chand..pasti kalau sudah ntar kamu naksir sama dia.” Jawab mama senang
“okay, mom.  Chandra balik kerja ya. Salam buat semua mom.” Sahutku
“iya sayang, ingat jangan kecapekan. Ya sudah. Mama juga mau meeting. Bye sayang.” Sahut mama sambil mematikan teleponnya
“bye ma.” Sahutku dan mematikan telepon juga.

~Endof Flashback~

“haduhhh…perjodohan… tambah pusing deh kepala gue. Tambah tu masalah.” Kataku sambil memijit mijit pelipisku. Tak lama terdengar suara bel dari pintu flat. Aku segera menuju ke depan dan membukakan pintu, siapa jam segini datang. Dan disaat ku buka pintu depan.

“Shannon…haiii..” kataku sambil nyengir
“hey..sudah siap?” ujarnya
“siap apa iya?” tanyaku balik
“uhmmm… kamu lupa ya? Hari ini kan kita bakal dinner chand, sama my mom.” Jelasnya.
“astaga…gue lupa Shan. Jam berapa sekarang?” tanyaku sambil tepok jidat
“jam 6.30. ya sudah lu siap-siap sana..” ujarnya
“okay..gue mandi dulu. Lu masuk aja Shan.. tunggu ya..hehe maaf gue lupa, soalnya banyak kerjaan nih.” Kataku sambil lalu ke dalam kamar untuk mandi dan bersiap-siap untuk dinner.
“okay chand.” Katanya sambil duduk di sofa ruang santai. Aku tak mendengarnya karena sudah di dalam kamar mandi, tak butuh waktu lama aku mandi, selesainya aku langsung berganti pakaian dengan memakai Dress selutut berwarna biru pastel, ya Dress ini sebenarnya aku kembaran sama Shulha adikku hehe.. dan ku balut dengan celana jeans pensilku kupadukan dengan sepatu converse setinggi mata kaki berwarna biri pastel juga, ku poles wajahku dengan bedak tipis dan lipgloss juga eyeliner, ku kuncir rambutku setengah ke samping dan setengahnya ku gerai. Tanpai babibu ku mengambil tas kecil yang berisikan dompet juga androidku. Langsung ku menemui Shan.
“Hai Shan. Sorry lama ya..” ujarku. Dan Shan melihatku dengan tatapan sedikit intensnya dari bawah kaki sampai atas.
“Shan..kau gak apa-apakan?” tanyaku
“iyaaa..gue gak apa-apa..tapi serius lu mau pakai jeans dan juga sepatu conversenya?” tanyanya kepadaku.
“uhmm…iyaa hehe.. sebenarnya ku gak biasa pakai Dress gini. Apa perlu ku ganti?” tanyaku balik
“iyaaa… menurutku sih sudah cantik kok chand.” Jawabnya
“ahhh.. gak lah.. bentar ya tunggu 2 menit.” Kataku dan aku berbalik ke dalam kamar, ku melepas jeansku dan memakai converseku kembali. ‘ya ampun.. kenapa sih yak u jadi gugup begini.’ Pikirku dan aku kembali ke depan.
“sorry ya Shan..” kataku meminta maaf
“iyaa..it’s okay. Ya sudah yuk kita berangkat.” Ajaknya sambil menggandeng tanganku menuju parkiran.
“okay.” Jawabku mengiyakan sambil menguci flat milikku dan menuju parkiran. Setelah meninggalkan Flat. Ku segera masuk ke dalam mobil ferrarinya. ‘astaga..ferrari. hmmm.. tenangkan dirimu, Chandra. Anggap semua ini bukan apa-apa. Okay.’ Pikirku
“Chand, kamu ngelamunin apa?” Tanya Shan yang sudah menjalankan mobilnya.
“gak..bukan apa-apa kok. Mungkin aku hanya sedikit kagum sama kamu, hehehe..” kataku asal
“hahaha… gitu ya? Kamu tahu my mom penasaran tau sama kamu. Makanya ini dia pengen ajak dinner, cumin buat ketemu sama kamu.” Jelasnya
“oh iya? Uhmm.. mungkin aku juga jadi pengen tahu mom kamu, Shan.” Kataku sedikit gugup
‘ayolahh…gak usah gugup..santai chand….’ Pikirku sambil hela nafas sedikit.
“hahaha..iya. apalagi liat kamu kayak gini? Maksudku beda waktu kamu pas di kantor gitu.” Ujar shan dengan senyum manisnya
‘astaga..senyumnya itu loh.. Ya Tuhan.. cobaan mu kali in berat banget. Sudah ada 2 laki-laki kau hadirkan.. tambah nanti kalau aku pulang, ya ampun’ pikirku tambah kacau
“Chand..kamu gak apa-apa kan?” Tanya Shan
“ahhhh… iya gak apa-apa kok gue Shan. I’m okay.” Kataku yang gelagapan karena kaget
“tapi sepertinya kamu lagi ada masalah ya?” tanyanya kembali
“ahh… gak Shan. Serius deh.. mungkin karena kemarin-kemarin terlalu banyak pekerjaan, jadi ku sering kayak gini.” Elakku
“kamu kurang istirahat ya?” tanyanya kembali
“uhmmm… gak juga sih. Ku cukup kok istirahat.” Elakku lagi
“okay.. kalau kamu nanti kurang enak badan,  lu nginep aja dirumah chand. soalnya di flat, kamu kan sendiri?” tawarnya
“ahhh.. ya gue gak apa-apa shan.” Kataku lagi. Tak butuh waktu lama kami pun sampai di kediaman Shan. Dan untuk pertama kalinya aku datang ke rumah seorang musisi, maksudku ke rumah orangtuanya, mungkin. Di saat aku turun, aku melihat rumahnya yang megah tapi dengan arsitektur yang minimalis. dengan banyak tanaman di depan. Sepertinya mommynya suka dengan tumbuhan. Aku pun memasuki rumahnya, ternyata di dalamnya lebih arsitektur karena furniture yang terbuat dari kayu-kayu yang sangat keren dan mengkilat. Seleranya tinggi juga, mungkin ku kalau disuruh mendeskripsikan bagaimana mewahnya, aku tidak sanggup dan aku tidak terlalu memahami karena memang bukan bidangku. disaat kami sudah masuk ke dalam, Shan memanggil mommynya.
“Mom… Shan udah datang ni sama Chandra.” Sahutnya sambil menuju ke belakang
“iya shan.. kebetulan makanan sudah siap” ujar wanita paruh baya yang menyusul untuk menemuiku. Dan terlihat wanita itu dengan rambut putihnya yang panjang tetapi wajahnya masih terlihat cantik dan sexy, menurutku.
“Chand, kenalin ini mommyku. Mom, ini Chandra.” Ujar Shan memperkenalkan ku dengan mommynya
“Chandra, tante.” Sapaku sambil mencium kedua pipinya
“Constance Leto.” Sapanya halus dengan juga mencium kedua pipiku.
“gimana menurut mom? Dia cantikkan? Hehe” ujar shan dengan senyum tipisnya
“cantik dan juga manis shan.” Ujar mommynya
“ahhh.. tante bisa aja. Hehe..” kataku sambil tersipu malu
‘hueee…. Ya ampun.. pleaseee semoga gue gak pingsan ditempat deh. Ampunnn….’ Racau batinku
“ya sudah kita langsung makan malam ya Shan, mom sudah buatin makanan special hari ini.” Ujar mommynya
“okay, jared mana mom?” Tanya shan
“dia lagi di jalan. Katanya, juga mau kenalin seorang perempuan sama mom.” Jawab mommynya
“ohh begitu. Mendingan tunggu jared deh mom.” Sahut shan
“iya sudah. Mom ke belakang dulu nyiapin sisanya buat makan malam.” Ujarnya sambil meninggalkan kami di ruang tamu.
“ahh..tante biar ku bantuin ya.” Kataku yang langsung menyusul tante constance
“sudah, gak usah, kamu ngbrol aja sama Shan.” Lanjutnya
“ahhh… tapi tante, ku mau bantuin aja ya.” Elakku
“duh kamu itu sama kayak Shan keras kepala. Ya sudah kalau begitu, kamu bantuin mommy ya buat nyiapin lasagna-nya.” Ujarnya
“okay tante.” Kataku
“mom..panggil mom constance.” Sahutnya
“ehh…ehmm.. iya mo-mom.” Ujarku dan langsung bergegas ke dapur untuk membantu mommynya Shan.

Do you Love Me? Or Not......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang