Speechless

1.8K 52 0
                                    

~Author POV’s

Jakarta pagi hari ini membuat seorang gadis tersenyum riang, saat dia memasuki halaman sekolahnya. Ini hari pertama ia masuk ke sekolah barunya, Gadis tersebut turun dari mobil ayahnya. Dan berjalan kea rah ayahnya untuk berpamitan.

“Pa… Chandra masuk dulu ya, papa kalau kerja hati-hati. Okay.” Sahut gadis tersebut riang.

“iya, Chandra juga baik-baik ya di sekolah. Jangan nakal, ingat pesan papa okay.” Jawab sang ayah dengan memberikan kecupan di kening gadis tersebut. dan gadis tersebut membalasnya dengan kecupan di pipi ayahnya. Gadis yang bernama Chandra itupun masuk ke sekolahnya. Disaat ia berjalan masuk, dan hendak mencari kelasnya yang bertuliskan 3.A. tanpa disengaja ia menabrak seseorang yang sedang membawa tumpukan buku tugas.

BRRRRUUUUUKKKKKK……………….

“awwww…” pekik gadis tersebut

“uhmm.. kau tidak apa-apa?” tanya seseorang yang sudah membereskan buku-buku tugas dan hendak menolong gadis kecil tersebut.

“gak.. aku gak apa-apa kok Kak.” Lirihnya sambil mengusap keningnya sedikit. Dan anak laki-laki itu terdiam sejenak, saat melihat gadis tersebut.

“kak…kakak gak apa-apa?” tanya gadis itu berbalik

“ahhh… hehehe.. aku gak apa-apa.” Jawabnya dan langsung berdiri juga membantu gadis tersebut juga. Gadis itu membersihkan roknya dari debu.

“uhmmm… kamu murid baru?” tanya anak laki-laki tersebut

“iya. Aku anak baru, baru pindah dari Bandung kak.” Ujarnya sambil tersenyum manis

“ohhh.. uhmm kelas berapa?” tanyanya kembali

“kelas 3 kak. Oh iya aku sedang mencari kelasku.” Jawabnya

“aku antarkan?” tawarnya

“apa gak repotin kak?” tanyanya balik

“gakk.. kebetulan aku juga mau balik ke kelasku. Oh ya, kenalin namaku Arga Villaen Kusuma. Kamu?” tanyanya sambil mengacungkan tangannya untuk berjabat.

“uhmm.. aku Chandra Andrexa Wiratmaja, salam kenal kak Arga.” Balasnya dengan menjabat tangan bocah tersebut.

“salam kenal, Chandra. Oh iya, ayo aku antarkan sekalian, uhmm.. ruang kelasku sepertinya bersebelahan dengan ruanganmu.” Jelasnya

“benarkah? Memang kak Arga kelas berapa?” tanyanya yang sudah mengikuti arga.

“aku kelas 5.B.” jawabnya

“ohh.. kakak udah kelas 5 ternyata, hehe.” Kekehnya. Dan mereka pun sampai di depan kelas tujuan gadis tersebut.

“ini, ruanganmu. Kelas 3.A kan?” tanyanya lagi

“uhmm.. iya, makasih banyak kak. Sudah mengantarkanku.” Jawab Chandra, gadis itu mencium pipi bocah tersebut untuk tanda terima kasihnya, lalu ia memasuki kelasnya. Sedangkan bocah laki-laki itu hanya bisa speechless dan menyunggingkan senyum tipis di mulutnya, lalu dia kembali ke kelasnya dengan membawa tugas-tugas itu kembali.

######################################

Tidak terasa lima tahun sudah dia tak bertemu gadis yang pernah ditemuinya ketika dia duduk di kelas 5, semenjak lulus SD, dan memasuki SMP sampai sekarang dia duduk di kelas 2 SMAN 27.  Dia tak pernah menemuinya, padahal ketika ia duduk di kelas 6 sempat berjanji kepada gadis yang bernama Chandra, untuk selalu mengunjunginya jika dia sudah SMP. Jujur saja hatinya sangat senang ketika bersama gadis tersebut, laki-laki itu merasa seperti punya adik. Tetapi disisi lain hatinya sangat menolak jika menganggapnya sebagai adik. Entah kenapa dia selalu memikirkan gadis kecil itu sampai sekarang. Dari awal perjumpaan mereka yang lucu, dan hari-hari bersama. Ke kantin bersama ketika SD. Dan latihan upacara bersama. Walaupun janji ketika dia memasuki tahun pertama di SMP, dia tak bisa bertemu dengannya karena orangtuanya harus pindah ke Surabaya. Jarak yang jauh membuat hati Arga terkadang gelisah. Dan dia tidak tahu harus berbuat apa, karena tak dihiraukan lagi kalau Arga yang sekarang benar-benar mencintai Chandra bukan sebagai adik. Tapi sebagai pacar nantinya jika mereka dipertemukan kembali, dia selalu berharap hal yang sama seperti itu terus sampai sekarang dia duduk di kelas 2 SMA, sekarang dia sudah kembali ke Jakarta dan agak sedikit tenang untuk berharap cemas kalau nantinya mereka bertemu di sekolah yang sama. Arga yang sekarang berbeda ketika dia masih duduk di kelas 5. Sekarang tubuhnya yang atletis dan rambutnya yang sedikit cepak membuat semua para gadis-gadis di SMA terkagum-kagum olehnya, belum lagi Arga adalah seorang Kapten Basket di SMAN27 dan juga ketua OSIS disana. kecerdasannya membuat semua guru-guru juga kagum. Tanpa disadari Arga, saat dia di perpustakaan. ia seperti melihat sosok gadis yang dicarinya selama ini. Arga selalu melirik dan mengikuti gadis tersebut, dan ketika sebuah rak buku menghalangi mereka, disaat yang pas Arga memandangnya tepat berada di depannya, dan memastikan kalau gadis itulah yang dicarinya.

“ehemmm…” sapanya yang mengalihkan pandangan gadis tersebut dari buku yang dicarinya

“uhmm.. kakak manggil saya?” tanya suara tersebut

“uhmm..iya, kamu anak baru?” tanyanya basa basi

“iya, baru masuk kak. Ada apa ya?” tanyanya balik

“ohh..gak, aku hanya teringat seseorang ketika aku SD.” Jawabnya

“oh ya? Apakah aku mirip orang itu?” lirihnya

“iya.. kamu Chandra kan?” tanya to the point

“loh.. kok kakak tau?” tanyanya balik

“aku tahu, karena aku dulu kakak kelasmu waktu SD. Kau melupakan aku?” jelasnya

“astagaaa… gak mungkin? Kak Arga? Seriusan?” jawabnya sambil tersenyum

“iyaa..ini aku. Maaf aku gak nepatin janji waktu SMP.” Jawabnya

“hehehe..gak apa-apa kok kak. Wah, sudah lama gak ketemu, rasanya aneh.” Ujarnya

“kok, aneh?” tanyanya heran

“uhmm.. aneh, soalnya dulu masih SD kan masih lucu gitu, sekarang kak Arga makin keren, hehe..” kekehnya

“hemmm.. menurutku sama aja deh.” Ujar Arga yang sekarang sudah berada di samping Chandra

“benarkah? Sepertinya tidak.” Katanya

“hehehe… kamu makin cantik, chand?” sahutnya

“hehehe… Kak Arga, bisa saja. Uhmm.. mau ke kantin?” tawar Chandra

“boleh.. ayo.” Jawabnya sambil menggandeng Chandra keluar perpus dan mereka berdua ke kantin. Banyak gadis-gadis yang melirik Chandra karena pandangan iri bisa berjalan berdua dengan Arga ketua basket.

Obrolan dan tawa mereka membuat temu kangen menjadi terpenuhi. Hari demi hari, minggu demi minggu, dan sampai bulan demi bulan seperti tidak ada kata lelah maupun kesal, Chandra selalu bercanda ria dengan Arga, sampai Arga berpacaran dengan Artea, itu membuat Chandra terkadang merasa sedikit sakit melihatnya. Karena tak bisa mengungkapkan isi hatinya, dia tak berani karena masih bersikukuh menganggap Arga adalah Kakaknya, sampai kelulusan Arga tiba. Dan mereka dipisahkan lagi dengan jarak yang lebih jauh. Arga melanjutkan kuliah di Amerika mengambil jurusan Bisnis dan Manajemen untuk melanjutkan Usaha Bisnis dari ayahnya. Chandra hanya bisa tersenyum sedikit miris ketika mereka terpisah kembali. Dan sampai beberpa tahun, sampai Chandra masuk di universitas Swasta Jakarta mengambil jurusan Jurnalis, dan pada akhirnya bekerja di Redaksi Rocksounds. Sedangkan Arga yang sekarang telah sukses, tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan isi hatinya. Dia hanya bisa terdiam, termenung dan hanya bisa membayangkan hal tidak mungkin akan terjadi. sampai pada akhirnya mereka nantinya akan bertemu kembali. Itulah yang dirasakan oleh Arga dan Chandra sampai waktu pun berbicara.

***************************************

Don't Forget to Vote+Comment ya Readers!!!! :)

Do you Love Me? Or Not......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang