The Day Has Come!

1.6K 60 0
                                    

#REPOST
Maaff baru update guys, muehehe... hahhh..semoga suka ya.

and Happy Read.. sorry gaje,typo ahhh pokoknya gitulah yaaa..

*****************************************************************

Sudah seminggu berlalu, ku hanya mendesah pelan “hahhh…” hela nafas ini karena rasa gugup yang menyelimuti tubuhku seketika. ‘Hari ini adalah hari perjodohanku. Ya tuhan semoga aku tidak terlalu gugup, untuk bertemu dengannya.’ Batinku sedikit gelisah. “kenapa sekarang aku jadi mikirin Kak Arga sama Shannon sih?” gumamku. Tanpa babibu, ku langsung mengambil android dan menelepon Tyaz sahabatku.
“angkatt tyaz… pleaseee….” Gumamku makin ragu. tak berapa lama tyaz mengangkat teleponnya.

“halo, Chandra.. ada apa, sweety..hehe?” jawabnya dari seberang.
“tyaz, lu ke rumah gue sekarang okay.” Sahutku
“ada apa sih, non. tumben?” ujarnya
“buruan deh, gak usah banyak tanya.” Sahutku sedikit sakratis
“iya, tapi mau apa dulu ni?” jawabnya
“iya ntar gue ceritain di rumah okay.. pleaseeee.. lu kan sahabt gue yang imut dan paling baekkk tyaz.. ya..iya..” ujarku memohon
“iya…iya.. iya Chandra andrexa. Gue ke rumah lu sekarang bawel.” Jawabnya
“okay deh, lu mang sahabat yang ngertiin gue. Hehehe..” ujarku sambil terkekeh
“iyaa.. ya udah gue berangkat sekarang.” Jawabnya kembali.
“okay deh, byee tyaz. Hati-hati di jalan.” Ujarku sambil memutus hubungan telepon.
“hahhh… ya ampun. Kenapa sekarang gue jadi grogi gak jelas gini?” gumamku sambil melihat langit-langit kamar.

######################

Setengah jam kemudian terdengar suara Tyaz yang langsung masuk ke dalam kamarku.
“Chandra, sorry lama ya? Ada apa sih lu telepon gue?” tanya tyaz yang langsung duduk di karpet.
“hmmm… gue butuh bantuan lu, tyaz. Lu tau kan hari ini. Ahhh mala mini gue bakal ketemu sama calon suami gue.” Sahutku ke tyaz
“ohhh… mang bantuan apa? Jangan yang aneh-aneh ya.” Ujar tyaz sambil memainkan androidnya
“gak lah.. gue cuman minta bantuan, cari gaun or dress yang cocok buat malam ini, my sista.” Ujarku
“ohh..itu sih gampang Chandra. Serahkan sama gue Tyaz setyarsih hehe.” Kekehnya
“hum..humm.. okay, tyaz. Thanks ya sista.” Sahutku yang sudah bangun dan menuju walk in closetku. Sampai di walk in close, ku segera membukanya dan memilih-milih dress untuk nanti malam, sedangkan Tyaz juga sibuk mencocokkan dress yang pas untuk acaraku. Ku sampai menggaruk kepalaku yang tidak gatal karena kebingungan, tak lama aku dan tyaz masih memilih. Tiba-tiba terdengar suara adikku yang sudah ada di kamarku.

“Kak Chandra, lagi ngapain?” tanya Shulha
“hmm.. ini dek, kakak sama Kak Tyaz lagi cari dress buat nanti malam.” Ujarku yang masih sibuk memilih.
“uhmm..cieee yang ntar malem ketemu sama calon suami, hehe.” Goda Shulha
“dek..kamu mau bantuin apa mau ledekin kakak?” sahutku sedikit dingin ke shulha.
“uhmm.. iya deh, demi kakakku yang cantik ini, ku bantuin deh.” Ujarnya seraya menuju walk in close dan juga ikut memilih dress. Tak selang berapa lama, tyaz menunjukkan dua Dress selutut dengan lengan yang tidak terlalu pendek dan panjang, dan depannya berbentuk V neck tidak terlalu sexy tetapi cantik.

“Chand, kamu mau pilih warna Peach atau warna Rose?” ujarnya sambil menunjukkan dua dress ke hadapanku.
“uhmmm… sepertinya ku pilih warna Peach aja deh Tyaz.” Sahutku sambil menunjuk dress yang dipegang sebelah kiri.
“Nice choice, Chandra.” Jawab tyaz dengan memberikan dress berwarna peach kepadaku.
“terus kak, mau dipaduin sama apa?” tanya shulha
“gak tau, masa iya pakai jeans dek.” Ujarku
“huhmm.. kamu masa gak punya high heels chand?” tanya tyaz
“gak, hehe..” kataku sambil nyengir
“terus kamu punya apa? Jangan bilang sepatumu converse semua.” Sahut tyaz
“ya, hampir semua converse sih tyaz, tapi kalo sepatu cewek yang selop datar aku punya.” Sahutku polos.
“kayaknya kak chandra punya high heels deh, kak.” Ujar Shulha
“hehh?? Gak ada, kapan-kapan kakak punya?” tanyaku bingung
“punya, heelsnya gak tinggi. Dulu mama taruh di walk in close kakak.” Ujarnya sambil buka walk in close bagian sepatu. “nahhh…ini kak.” Sahut shulha sambil menenteng heels yang tingginya 6cm.
“dek, gak ahh.. kakak gak mau.” Sahutku
“ihhh…ntar kalo mama marah gimana? Lagian pas tu sama dressnya. Hehe” ujar shulha
“ya, chand. Daripada kamu pakai converse.” Timpal tyaz
“Tyaz, tapi gue kan punya selop tuh.” Rengekku
“sekali-kali pakai heels. Biar calon lu makin jatuh cinta chand.” Goda tyaz
“kumat deh. Hahhh… iya dehh iyaa..” kataku sambil menyambar heels yang dipegang sama Shulha. Akhirnya setelah selesai memilih dress juga sepatu yang bakal dikenakan. Ku langsung bergegas mandi, karena sekarang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Acara bakal diadakan dua jam lagi. Setelah aku selesai mandi dan memakai dress. Tyaz menghampiriku

Do you Love Me? Or Not......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang