Intinya, aku mau jadi orang yang paling tau tentangmu.
♥♥♥
"Diem mulu daritadi, Ra? Kenapa, gak nyaman sama aku?"
Pandangan Alena yang sejak tadi lekat-lekat memandang ke arah jalanan langsung beralih menatap Dirjan yang sibuk menyetir. "Bukan gak nyaman, sih, cuma gak tau mau ngobrolin apa," jawab Alena memilih jujur saja.
"Em ... kamu cantik, Ra, malam ini. Manis," ucap Dirjan bersuara pelan.
"Ah, makasih," sahut Alena grogi. Dia meremas kesepuluh jarinya yang berkeringat. Padahal ini bukanlah malam yang panas, tapi entah kenapa ia sulit menemukan udara yang pas.
"Kembali kasih juga untukmu, Ra, karena udah mau jalan sama aku."
Alena mengangguk, lalu terdiam selama tiga detik. "Jan, boleh nanya?" izin Alena terlebih dahulu.
"Boleh. Mau nanya apa, hm?"
"Tapi maaf sebelumnya ya," cicit Alena, "ini ... beneran mobil lo?" Ia mengeluarkan salah satu pertanyaan yang sejak tadi ingin ia tanyakan.
Sebelumnya Dirjan terkekeh terlebih dahulu karena melihat ekspresi Alena yang penuh keraguan. "Gemes banget, sih, kamu?" timpal Dirjan yang detik berikutnya langsung mencubit pipi kanan Alena.
Mendapat sentuhan yang tiba-tiba kontan membuat Alena kaget. Dia hanya mampu merutuki kelancangan mulutnya dalam mengajukan pertanyaan.
"Iya, Ra, ini mobil aku. Mobil bapak tepatnya. Daripada rusak karena gak ada yang pake, mendingan aku gunain buat kencan sama kamu."
"Oh ... gitu. Terus kita mau ke mana ini?"
"Kamu maunya ke mana?" Dirjan bertanya balik.
"Ke warung sate di jalan baru. Mau gak?"
Tanpa berpikir, Dirjan langsung mengangguk setuju. "Boleh."
"Kemarin gue sempat ke sana sama Fanesa. Satenya enak, penjualnya juga ramah," jelas Alena begitu semangat.
"Bagus berarti kalau gitu," tukas Dirjan tersenyum kecil.
♥♥♥
Warung sate yang kini menjadi tempat pemberhentian mobil Dirjan telah ramai dipenuhi oleh pengunjung. Warungnya tidak besar dan mewah seperti gaya-gaya warung makan yang lainnya. Hanya saja pelayanan dan sate di sini patut diacungi jempol.
Usai memesan sate masing-masing satu porsi lengkap dengan minumannya, Alena dikagetnya dengan Dirjan yang tiba-tiba memotret wajahnya. "Eh, ngapain lu?" tanya Alena bersungut kesal.
"Fotoin kamulah, Ra. Soalnya kamu cantik banget malam ini. Sayang kalau gak diabadikan," ujar Dirjan dengan tidak berdosanya.
"Sekalian, Jan, buatin album yang isinya foto gue semua," decak Alena.
"Emang udah ada albumnya kali."
"Hah!?"
"Serius, Ra. Isinya foto candid kamu semua. Tapi cantik-cantik, kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love Again? ✔ (TAMAT)
RomancePengalaman adalah guru yang paling baik. Tentu saja Alena tahu itu. Gadis yang sangat menyukai biola ini pernah gagal dalam menjalin cinta dengan Damian. Hatinya pernah dirusak, membuat Alena terus-terusan menolak cintanya Dirjan. Namun, bukan Dirja...