40. Cemburu

1.5K 98 6
                                    

Emang benar ya kalau cemburu itu tandanya cinta?

♥♥♥

Dengusan kasar berembus dari mulut Alena sewaktu mengetahui bahwa Fanesa tidak sekolah hari ini.

Jomblowati

Hari pertama pms, Al. Perut gue sakit melilit perih bingiizzz :'(

Begitu balasnya sewaktu Alena bertanya kenapa. Hingga tepat pada saat bel istirahat berbunyi, Alena langsung menginjakkan kakinya keluar kelas.

"MAR, KITA MENANG, WOY! YUHUU!"

Kontan kepalanya berpaling sewaktu riuh di lapangan mengusik kesendiriannya. Dilihatnya Dirjan yang tengah melompat-lompat, lalu berbepelukan bersama tim basketnya.

Ah, ia lupa bahwa hari ini kelas Dirjan olahraga. Tadi pagi laki-laki itu sempat bilang kepadanya bahwa kelas mereka akan tanding basket dengan kelas sebelah.

"Sup, jangan lupa sama janji lo ya buat traktir makan-makan ntar malam."

Laki-laki berbadan besar yang dipanggil Usup pun berdecak. "Kirain bakalan lupa lo sama janji gue seminggu yang lalu."

"Ya gak mungkinlah. Kalau udah nyangkut sama isi perut, gak bakalan ada yang lupa," celetuk Alex yang tengah berangkulan dengan Dewa.

Tanpa sadar Alena tertawa sewaktu melihat tingkah mereka. Sengaja ia berdiri di sisi lapangan untuk menunggu kedatangan Dirjan. Dan sewaktu laki-laki melihatnya, Alena pun langsung melambaikan tangan.

"Cie ... yang ditungguin pacar," ejek Fendi menyikut lengan Dirjan.

Merasa bangga, Dirjan pun menepuk dadanya. "Makanya cari pacar, Bro, biar digituin juga."

"Kalau mau nyari pacar, periksa dulu kesehatannya jiwa dan batinnya ya, Fen," timpal Damar.

Lagi-lagi Alex memicingkan sudut matanya. Dilihatnya Damar yang tengah menahan tawa, berbeda sekali dengan Dewa, Fendi, dan Dirjan yang sudah tergelak duluan. "Ada yang pedes, tapi bukan boncabe," sarkas Alex tak mau kalah.

Bersiap-siap untuk menghampiri Alena, Dirjan yang hendak memisahkan diri pun akhirnya menyempatkan diri untuk mengatai Alex terlebih dahulu. "Ada yang bikin sikap kayang, padahal bukan lagi jam olahraga."

"BAHAHAHA!"

Untuk kesekian kalinya, Alex ditertawakan oleh seluruh sahabat tercintanya.

"Seru banget. Lagi bahas apa?" tanya Alena pada saat Dirjan telah menjulang di depannya. Sejenak Alena bersyukur karena mendapati Dirjan yang tinggi untuknya yang pendek. Jadinya saat sedang terik begini, laki-laki itu bisa menghalangi sinar matahari yang ingin mencium langsung wajah putihnya.

Terlihat Dirjan menarik-narik kerah baju untuk mendinginkan tubuhnya. Dengan butiran peluh yang mengalir deras pada seluruh wajah hingga membasahi badannya, sisa-sisa tawa masih kentara terlihat di sana. "Lagi godain Alex. Bocah yang satu itu udah jadian semalam sama Susi kesurupan."

"Iyakah?" Alena kaget.

"He em," angguk Dirjan, "Ra, panas. Duduk di sana, yuk!" Dirjan melirih, menunjuk sebuah bangku panjang yang terletak di bawah pohon jambu yang lebat berbuah.

Fall in Love Again? ✔ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang