01

134 11 0
                                    

Seorang gadis berlari saat melihat jam ditangan kiri nya dia mengumpat.

Jam menunjukan pukul 07:05 itu artinya dia telat 5 menit dan pasti gerbang sudah ditutup dijaga oleh malaikat maut.

Sedikit merapikan rambutnya gadis itu berjalan menuju seseorang yang sedang memegang buku dan pulpen mengabsen siswa yang telat.

"Please bolehin aku masuk ya, jam pertama pelajaran bu kartika." Dengan memperlihatkan puppy eyes Gadis itu memohon mohon kepada cowok yang hari ini auranya menakutkan.

"gak mempan sayang, sekarang baris sama orang orang itu." Tunjuk cowok itu pada segerombolan siswa siswi yang telat.

"Kasian jurus nya gak mempan, sini sini." Ucap sahabat gadis itu yang ditangannya sudah penuh dengan barang sitaan.

"Males banget gila harus keliling lapangan, kok lo disini sih ta?" Rena menyeka keringatnya.

"Amnesia nih anak, kan gue sekretaris osis bego."Jelita menyerahkan barang sitaan nya kepada anggota osis yang lain.

"Maklum efek cape abis lari tadi."

Keadaan yang tadinya rame mendadak hening saat seseorang menghampiri mereka dengan buku ditangannya.

"Hukuman untuk kalian lari keliling lapangan laki laki 10 kali perempuan 5 kali, ayo bergerak." to the point Adrian alias ketua osis super tegas.

Sebelum meninggalkan Adrian,Rena menatapnya dengan tatapan memelas tapi adrian hanya melihatnya dengan tatapan datar tanpa ekspresi.

Adrian duduk mengawasi siswa/i yang dihukum agar tidak kabur.

"Lo gak kasian sama Rena?" Tiba tiba Jelita duduk disamping Adrian.

"Gue gak mandang dia cewek gue atau bukan kalo dia salah, dia harus nerima konsekuensinya." Adrian bangkit meninggalkan Jelita dan berpesan untuk mengawasi siswa siswi yang telat itu.

"Kalo udah beres hukumannya, suruh mereka tandatangan trus balik lagi ke kelas." Dan Adrian benar benar pergi meninggalkan Jelita.

Rena kesal saat melihat Adrian pergi tak memperhatikan nya padahal dia sudah menyusun rencana agar tidak di hukum.

Dengan nafas terengah Rena menghampiri Jelita.

"Nih tandatangan dulu." Jelita mengulurkan pulpen dan buku.

"bukannya nawarin gue minum dulu, ini malah ngasih gue pulpen." Walau begitu Rena tetap menandatangani buku yang diberikan Jelita.

"Iya iya, udah ini gue traktir minum di kantin."

"Sama makan juga dong, gue belum sarapan nih."Rena menarik sahabatnya.

"Iya iya terserah lo." Jelita tersenyum melihat tingkah Rena.

***

"Gue bolos pelajaran bu kartika aja deh, cape gue." Rena langsung meletakan kepalanya diatas meja dengan memejamkan mata.

"Terserah lo."

Setelah memfoto Rena, jelita masukan kembali handphonenya ke saku.

"Lo juga bolos ya, temenin gue." Mohon Rena,menatap Jelita.

"Enggak gue gak mau, udah bayarin pesenan lo gue bakal balik ke kelas."

"Trus gue sendiri disini?" Tanya Rena.

"Enggak, gue udah panggil seseorang kesini." Ucap Jelita meninggalkan Rena.

Saat akan bertanya siapa yang akan datang, Jelita sudah benar benar jauh dari pandangan Rena.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang