Rena tak henti hentinya mengecek penampilannya di cermin, dia tak sabar untuk bertemu dengan Adrian.Hari ini adalah hari pernikahan Alisya sepupu Rena dan tentu nya hari dimana dia dan Adrian akan tampil bersama.
saat ini Rena,Jelita dan Dena sedang menunggu Adrian, Andika dan Alvin yang katanya akan berangkat bersama dengan mereka.
"RENAAA..." Teriak Andika dari ruang tamu.
"Mereka udah dateng." Ucap Rena bersemangat.
Rena menuruni anak tangga dengan cepat.
"pelan pelan dong nanti ja..tuh." ucapan Andika terpotong karena Rena sudah jatuh.
"Jatuh di pelukan adrian." Sambung Alvin.
Rena pun langsung melepaskan pelukannya lalu merapikan penampilannya kemudian tersenyum menatap Adrian.
"Berhubung kita bertiga gak bawa mobil jadi pake motor." Ucap Adrian.
"Aku sama kamu pasti." Rena langsung merangkul tangan Adrian.
"Lo sama gue." Ucap Alvin menunjuk Dena.
"Gue mau bareng Andika,bolehkan?" Ucap Dena menatap Andika.
"boleh, yuk." ucap Andika dengan wajah datar, dan langsung pergi ke luar rumah.
Dena pun langsung mengekori Andika.
"Berarti Jelita sama Alvin, yaudah yuk berangkat keburu malem." Ucap Rena, lalu menarik tangan Adrian keluar rumahnya.
Setelah mengunci pintu, Rena langsung berjalan mendekati motor Adrian.
Adrian langsung memakaikan helm pada Rena seperti biasa.
Diperjalanan ada sesuatu yang mengusik pikirannya.
"Kamu ngerasa aneh gak sih?" Tanya Rena.
"Aneh soal?" Tanya Adrian.
"Sahabat kamu sama sahabat aku, mereka kayak ada sesuatu." Jelas Rena.
"Terutama Alvin sama Dena, aku ngerasa kayak ada sesuatu sama mereka." Lanjutnya."kalo penasaran gak jelas mening kamu langsung tanya aja sama mereka langsung." Jawab Adrian.
"Iya deh nanti aku tanyain Dena, kamu juga tanyain ke Alvin." ucap Rena.Adrian tak menjawab, dan fokus menyetir.
***
Setelah menyapa Alisya dan suaminya mereka berenam pergi ke stand makanan sebelum menyaksikan penampilan Rena dan Adrian.
"Nanti lo video-in gue sama Adrian ya." Ucap Rena kepada Dena.
"Siap,kita berempat bakal videoin kalian berdua." Ucap Jelita dan saat melihat kearah yang lainnya ternyata mereka sudah mengacungkan kamera nya kearah Rena.
"Kalau gitu gue sama Adrian mau siap siap dulu,Bye." Ucap Rena menarik tangan Adrian meninggalkan sahabat sahabatnya.
Rena dan adrian pun langsung menampilkan tarian mereka sebagai hadiah untuk alisya dan suaminya yaitu dance dengan lagu marry you - bruno mars.
Di sisi lain keempat sahabatnya merekam mereka berdua,tapi ada seseorang yang hanya merekam rena siapa lagi kalau bukan andika :)
andai gue yang jadi adrian ucap andika dalam hati sambil tersenyum terpaksa.
Penampilan rena dan adrian telah selesai di akhiri dengan sorak tepuk tangan para tamu undangan.
"Wah.. adrian sejak kapan lo jago dance kayak begituan anjir?" tanya alvin heran.
"Rena..... sumpah lo bagus banget apalagi kalian tuh ahhhh couple goals banget." ucap jelita histeris.
"Yeuu nyamber aja kayak petir." ucap alvin sambik mencubit pipi jelita yang sudah memerah."Kalian the best banget."ucap dena.
"Kalian cocok." ucap andika singkat.
"Makasih semuanya." ucap rena nyengir merangkul tangan Adrian."Ya makasih." ucap adrian.
"Yaudah yuk ah kita makan gue udah laper." ucap alvin sambil menarik tangan dena."Eh..kebiasaan deh."ucap dena kesal,
tetapi juga tidak menolak ajakan Alvin.Sesudah makan mereka pun poto poto lalu berpamitan. Sebelum itu mereka ribut tentang pembagian pulang.
"Makasih ya ren udah ngundang kita berempat kesini perut gue nyaman banget ini mah tanda tanda tidur nyenyak." ucap alvin bahagia.
"Kalo urusan makan aja paling cepet." ucap dena kesal dengan kelakuan alvin.
"Hhe iya sama sama makasih juga kalian udah nyempetin dateng hati hati ya di jalan."ucap rena.
"Yaudah yuk."ucap alvin menarik tangan dena.
"Eh apaan sih, dika gue boleh bareng lo lagi nggak." ucap dena.
"mmmm sorry ga bisa, gue harus pulang langsung lagian kita kan ga searah." ucap andika.
"Udah ayok sama gue aja sih." ucap alvin gemas.
"Hhffttt.. duluan yah semuanya." ucap dena cemberut lalu pergi.
"Dadah... Dena tungguin dong." Ucap alvin bersemangat dan langsung menyusul Dena.
"Lah terus gue sama siapa." ucap jelita.
"Sama gue kan searah." ucap andika.
"Kalo gitu,Gue sama Andika duluan ya." Ucap Jelita."hati hati ya kalian berdua, heh.. dika awas ya sampe jelita kenapa napa gue gorok lo." ucap rena mengancam andika.
"Dih ya enggalah, gue paketin aja sekalian nih si jellita biar aman." ucap andika.
"Yaudah hati hati kalian." ucap adrian.
***
"Dena!" Ucap Rena saat melihat Dena yang sudah memarkirkan motornya.
Dena tak menjawab, menunggu Rena yang sedang berjalan ke arahnya.
"Tumben udah dateng." Ucap Dena saat Rena sudah berada di hadapannya.
"Iya dong, gue cape dihukum mulu sama Adrian." Ucap Rena.Mereka berjalan bersama di lorong sekolah menuju kelas.
"Dena, kita ngobrol dulu yuk." Ucap Rena menghentikan langkah keduanya.
"yuk, dikelas aja." Ucap Dena.
"Enggak, jangan dikelas di uks aja." Ucap Rena.
"Mau ngobrol apa sih Re, bikin takut deh." Ucap Dena.Rena tak menjawab dan menarik tangan Dena ke arah uks. Di perjalanan mereka bertemu dengan Andika.
"Rena, gue mau ngo--." Ucapan Andika dipotong.
"Nanti aja." Potong Rena melewati Andika begitu saja.Sesampai di uks Rena langsung mengecek semua ranjang, setelah dirasa tidak ada siapa siapa di uks , Rena langsung mengunci pintu uks.
"Mau ngomong apa sih Re?" Tanya Dena duduk di salah satu ranjang uks.
setelah mengatur nafas, Rena Duduk di ranjang lain menghadap Dena."Lo ada apa sama Alvin?" Tanya Rena to the point.
"Ada apa apanya?" Ucap Dena.
"cerita deh sama gue lo ada 'something' ya sama dia,Soalnya gue ngerasa kayak gitu." Ucap Rena penasaran."apaan sih enggak." elak Dena.
Tapi Rena terus mendesak Dena untuk berbicara.
"Ok, gue cerita." ucapan itu membuat Rena tersenyum lebar.
"Waktu Smp gue sama Alvin pernah sahabatan." Ucap Dena.
"Emang sekarang enggak?" Tanya Rena.Dena menggeleng " Ada something yang membuat kita gak sahabatan lagi."
"gue cerita ini sama lo doang Re, jangan kasih tau jelita atau siapapun." Rena langsung mengangguk mantap.
"Semuanya berawal disini...."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH
Novela JuvenilKata orang masa masa SMA adalah masa yang penuh dengan kenangan yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup. Bagi sebagian orang masa SMA menjadi kenangan manis. Tapi, bagi sebagiannya lagi masa SMA menjadi kenangan pahit yang ingin dia lupaka...