13

38 8 0
                                    

"Kalo lo gak mau cerita sekarang, gapapa lo bisa cerita kapan aja sama gue." Ucap Rena.

Jihan Diam sejenak, lalu menatap Rena yang saat ini menatapnya penuh penasaran.

"Sebenarnya...

***

Gue cuma siswi biasa yang bisa dibilang rajin, ya.. Walaupun gue gak masuk kelas unggulan tapi setidaknya di kelas, gue selalu peringkat ke satu.

Kalo boleh jujur, saingan di kelas tuh Dena karena kita selalu kejar kejaran ranking, tapi kita gak deket dan gak musuhan juga. Jadi, bisa dibilang hubungan gue sama Dena hanya sebatas teman sekelas.

"Dena sama jihan di panggil sama bu Sri." Ucap Dara yang baru saja masuk kelas.
"Ayo bareng." Ajak Dena saat berada di meja Jihan.

Akhirnya kita berjalan beriringan menuju ruang guru, tak ada percakapan apapun sepanjang jalan hanya suara dari siswa siswi yang berlalu lalang.

Karena berhubung waktu istirahat jadi disepanjang koridor kelas dipernuhi siswa siswi.

"Permisi bu, ibu manggil kita." Ucap Jihan sopan saat sudah berada di meja bu Sri.
"Oh iya, sini kalian berdua duduk." Bu Sri mengambil kursi dari meja guru yang lain.
"Jadi gini, siapa diantara kalian yang mau ikut lomba antar sekolah?" Tanya bu Sri.

Bu Sri menjelaskan detail nya seperti kapan lomba nya, apa yang diperlombakan, dan tempatnya dimana dan lain lain.

"Maaf bu, sepertinya saya tidak bisa, Hari itu juga bertepatan dengan pertandingan volly antar sekolah." Ucap Dena.
Bu Sri lalu menatap Jihan.
"Kalo saya, bisa kok bu.. Saya mau." Ucap Jihan membuat bu Sri senang.

"oke kalo gitu nanti pulang sekolah kamu ke perpustakaan dan temui kevin, dia yang akan jadi partner kamu." Ucap Bu Sri, setelah itu Jihan dan Dena keluar ruangan.

"Lo tau Kevin yang mana?" Tanya Dena.
Jihan kaget dengan pertanyaan Dena, tapi dia hanya menggeleng sebagai jawaban.
Dena langsung mengambil hp nya entah apa yang sedang diketiknya.
"Gue udah kirim id line sama foto kevin." Ucap Dena, dan benar saat jihan membuka line dan melihat pesan Dena disana ada id line dan foto seorang cowok dan sudah pasti kevin.

"Gue ngerasa bersalah karena lo yang harus ikutan lomba, jadi gue setidaknya ngebantu lo dalam hal lain." Oh pantas Dena seperti ini padanya, dia merasa bersalah.
"Gak kali, gue juga mau ikutan lomba kok." Ucap Jihan.
"Syukur kalo gitu, lo nanti mau gue anter ke perpus ketemu kevin?" Tawar Dena.
"Gak udah kan udah dikasih fotonya tinggal di cari aja, gampang kalo nyari di perpus mah." Ucap Jihan.

***

Bel pulang berbunyi, Jihan langsung melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

Dugaan nya benar, hanya segelintir orang yang ada di perpustakaan, ini memudahkannya untuk mencari Kevin.

kata Dena, kevin selalu menempati kursi paling pojok diperpustakaan.
Dan benar disana ada seseorang.

"Kamu kevin?" Tanya Jihan saat sudah berada di samping cowok itu.
"Iya, lo siapa?" Kevin berdiri berhadapan dengan Jihan.
"Gue Jihan partner lo buat lomba nanti." Jihan mengulurkan tangan kepada kevin.
Kevin tersenyum, lalu membalas uluran tangan Jihan.
"Kita mulai belajar nya besok aja ok." Ucap Kevin lalu menenteng tas nya.
"Gue ada urusan, yaudah yuk." lanjutnya.
"Kemana?" Tanya Jihan.
"Pulang lah, emang lo masih mau disini?" Tanya kevin.
Jihan menggeleng lalu mereka berjalan beriringan keluar perpustakaan.

"KEVIN." teriak seorang cewek yang berlari ke arah mereka.
"Pulang bareng yuk, sekalian kita jalan." Jennie merangkul kevin.
"Gue ada urusan, lo pulang sendiri aja, yuk." Kevin malah menggenggam tangan Jihan melewati Jennie.

Jennie yang melihat itu kesal, masa dia kalah dengan jihan si kutu buku sih.

'lo bakal nyesel cari gara gara sama gue' Gumam jennie mengepalkan tangannya melihat kepergian kevin dan jihan.
"Girl, ada kerjaan buat kalian." Ucap Jennie menelpon seseorang.

Setelah menelpon jennie menunjukan senyum jahatnya.

***
Esoknya saat pergantian jam pelajaran dan kebetulan guru yang akan mengajar berhalangan hadir, jihan yang tadinya mau ke perpus dihalangi geng jennie.

"Hallo jihan, ikut kita yuk." Ucap Jennie menyuruh kedua sahabatnya untuk menuntun jihan ke toilet.
"Kalian mau apa?" Tanya jihan penasaran, tiba tiba saja geng jennie mengajak nya bicara.
"lo gak tau kesalahan lo apa?" Tanya Jennie mengangkat dagu jihan agar menatapnya.

Kedua tangan jihan dipegang oleh lisa dan rosa, jadi akses nya untuk bergerak terbatas.

"Lo ada hubungan apa sama pacar gue?" Tanya jennie mengintimidasi.
"Pacar lo? siapa?" Tanya jihan bingung.
"Kevin, dia pacar jennie." ucap Rosa.
Jihan kaget dia baru tau jika kevin pacar jennie, lalu sikap kevin kemarin kenapa dingin sekali pada jennie dan kevin malah mengantarnya pulang.

"Malah mengamun." Jennie tiba tiba menyiram wajah jihan dengan air seember membuat semua badannya basah.
"Apa apaan sih lo jen, gue gak deket sama kevin, kita cuma ditunjuk sama bu sri jadi perwakilan buat lomba,kalo lo gak percaya tanya aja bu sri." Jawaban Jihan membuat jennie dan geng nya diam.

"Oke kalo itu masalahnya, gue ijinin lo deket sama kevin sampe selesai lomba, awas lo ya sampe godain kevin." Ucap Jennie menunjuk jihan.
"Lo tau kan kalo lo macem macem, gue bisa keluarin lo dari sekolah ini." Jennie mendorong jihan hingga terjatuh.
"Ayo girls." Jennie dan geng nya meninggalkan Jihan yang basah kuyub.

Bel pergantian pelajaran sudah berbunyi dan setelah ini pelajaran pak ahmad, bagaimana dia bisa masuk kelas dengan keadan basah kuyup seperti ini.

Dia juga tak bisa bilang kepada siapa pun karena takut jennie tau dan itu masalah untuknya, dia selalu menyalahgunakan kekuasaan ayahnya untuk menindas yang lemah dengan ancaman akan di keluarkan dari sekolah jika tidak menuruti kemauan jennie.

Agar lebih cepat kering Jihan pergi ke rooftop sekolah, walaupun sebenarnya siswa siswi dilarang kesana, tapi jihan tetap kesana karena itu satu satu nya tempat yang tidak akan diperiksa guru piket.

jalan masuk kesana penuh debu dan sangat kotor, penuh dengan benda benda yang sudah rusak dan tak terpakai.

Setelah sampai diatas jihan disambut oleh hembusan angin dan panasnya matahari, entah karena terbawa angin atau udara nya kotor tapi dia menghirup bau asap rokok.

"Gue kira guru piket yang kesini, ternyata elo." Ucap seseorang muncul dari balik tembok dan dia kevin.
"Kevin, lo ngapain disini?" tanya jihan.
"Gue?ngerokok sama dia." ucap Kevin menunjuk Alvin yang ada di sebelahnya.
"Lo sendiri ngapain disini?" Tanya Alvin.
"Trus kenapa baju lo basah, nyitak tuh." Ucap Kevin menghisap rokoknya.

"Gu-gue ta-tadi jatuh di toilet jadi basah gini." Ucap Jihan beralasan.
"Gak masuk akal cuma jatoh basahnya darinujung rambut sampe ujung kaki begitu." Ucap Kevin mendekat lalu menutupi seragam jihan dengan jaket nya membuat jihan kaget.
"Gak papa, nanti jaket lo basah." Jihan akan melepaskan jaket kevin tapi ditahan oleh kevin.
"Pake aja, gue gak mau si Alvin liat." Ucap kevin.

Lalu kemudian kevin dan Alvin kembali ke bawah dan menutup pintu rooftop, kini tinggal jihan seorang diri.

"Emang liat apaan." Saat dia melihat di depan cermin disana, dia kaget langsung menutup dadanya.

"Anjir malu banget, mana si kevin liat lagi." Jihan berjongkok menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

***

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang