Saat Jelita membuka pintu toilet, dia terkejut mendapati seorang siswi dengan pakaian tak beraturan lalu basah kuyub.
"Jihan."
Jelita langsung menghampiri Jihan yang lemas dengan wajah pucat.
Rena dan Dena langsung mendekat ke arah Jelita, dan terkejut mendapati Jihan teman sekelasnya tak berdaya di lantai toilet.Mereka bertiga berusaha untuk mengeluarkan Jihan ke tempat yang lebih luas.
Rena langsung menelpon Adrian dan menyuruhnya untuk segera ke toilet wanita.
Tok tok tok
"Itu pasti adrian gue buka dulu." Ucap Rena berjalan ke arah pintu lalu membukannya, menampakan Adrian, Andika dan Alvin dengan wajah cemas.
"Lo gak papa Re?" tanya Adrian cemas.
"Iya aku gapapa, cepetan masuk." Rena, Adrian, Andika, dan Alvin langsung masuk menghampiri Dena dan Jelita.Untunglah seragam Jihan yang basah sudah tertutupi oleh jaket Dena.
Rena langsung menyuruh Andika untuk menggendong Jihan lalu membawanya ke mobilnya yang terparkir di depan gerbang sekolah.
Untung sekolah sudah sepi, jadi tidak menarik perhatian.Jelita, rena, dena dan jihan naik mobil Rena sedangkan adrian, alvin, dan andika mengikuti dari belakang dengan motor.
mereka membawa jihan ke rumah sakit terdekat mereka menempatkan jihan di ruang VIP, agar mereka berenam bisa lebih leluasa.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Andika memecah keheningan.
"Gue juga gak tau, tiba tiba jihan udah pingsan di toilet." Ucap Jelita orang yang menemukan jihan tergeletak pertama kali.
"kita tunggu aja dia bangun, trus kita tanya apa yang terjadi." Ucap Dena duduk di salah satu sofa.Alvin mendekati Dena dan duduk di sampingnya, Dena pura pura mengabaikan keberadaan Alvin dan sesekali mengajak ngobrol Andika yang duduk tak jauh dari Dena.
Sudah hampir malam tapi jihan belum sadar membuat semua heran karena baru kali ini melihat jihan sangat menyedihkan dengan tangan kirinya tertancap infus.
"Kok belum bangun bangun ya?" Rena panik dari tadi dia bolak balik tak bisa diam.
"Re, tenang Jihan pasti bangun kok." Ucap Dena memperhatikan Rena dengan menopang dagunya.
"Iya gue pusing liat lo mondar mandir kayak gitu." Ucap Jelita memainkan hp nya.
"Udah, udah khawatir. Sini duduk." Ucap Adrian.Dia menghampiri Rena lalu memegang tangannya berusaha untuk menenangkan lalu mengajaknya untuk bergabung bersama yang lain duduk di sofa.
Setelah duduk dengan nyaman, Rena menyandarkan kepalanya pada bahu Adrian, Adrian menepuk tepuk pundak Rena berusaha menenangkan.
****
21.30
"Udah malem kayaknya gue harus pulang deh." Ucap Dena melihat jam di tangannya lalu menenteng tasnya di pundak.
"gue juga harus pulang mami gue udah hubungi gue " ucap jelita
"Gue juga pulang deh." ucap alvin
Rena yang keluar dari kamar mandi langsung menghampiri mereka.
"Kalian mau pulang." dan Rena hanya mendapat anggukan dari ketigannya."Gapapa biar gue sama adrian yang jaga Jihan, kalian boleh pulang kok." Ucap rena.
"gue bakal netep di sini sama lo berdua" ucap Andhika"Kalian hati hati ya." Ucap Adrian.
Alvin,dena,dan jelita pun langsung meninggalkan rumah sakit untuk pulang,sedangkan rena,adrian,andhika masih menetap di rumah sakit menunggu jihan sadar. Entah kapan sadarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH
Teen FictionKata orang masa masa SMA adalah masa yang penuh dengan kenangan yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup. Bagi sebagian orang masa SMA menjadi kenangan manis. Tapi, bagi sebagiannya lagi masa SMA menjadi kenangan pahit yang ingin dia lupaka...