06

42 9 0
                                    


Dena sudah beberapa menit menunggu seseorang.

"Na, sorry ya gue gak bisa anter lo pulang. Ada latihan basket dadakan nih." Ucap Alvin saat sudah berada di hadapan Dena.

"Lo kan bisa chat gue sebelum bel klo ada latihan, jadikan gue gak nunggu kayak gini." Ucap Dena menahan emosinya.

Dena langsung pergi meninggalkan Alvin yang terus memanggilnya.

***

Sesampainya dirumah Dena menyadari bahwa dia belum menjadi prioritas utama Alvin.

Dengan pakaian santai Dena duduk di depan TV dengan semua cemilannya untuk menonton film.

Tapi bukannya menonton, Dena malah tertidur dengan cemilan dipelukannya.

19:30

Dena terbangun,kedapur untuk mengambil minum.

Pintu utama tiba tiba terbuka menampakan Alvin dengan kantong kresek.

"Na..Na klo lo sendirian di rumah itu kunvi pintunya, gimana kalo malinh masuk." Omel Alvin.

"Kan elo maling nya." Dena kembali duduk di sofa dan memutar kembali film yang tadi siang tidak jadi di tontonnya karena tertidur.

"Lo pasti belum makan kan?nih gue bawain, Cewek cewek disekolah pasti iri karena gue perhatian sama lo." Ucap Alvin kepedean.

Dena menghiraukan Alvin dan langsung mengambil piring, sendok lalu memakannya.

mereka berdua langsung menonton film dengan tenang.

Dena menempatkan kepalanya pada pundak Alvin, dan itu membuat Alvin tidak nyaman. Ada perasaan aneh saat dena melakukan itu padanya.

Tapi dia tidak ingin langsung percaya, dia ingin membuktikannya lagi.

"Na, cium gue." Celetuk Alvin, yang membuat dena langsung menatapnya.

"Lo kenapa vin?" Tanya Dena.
"Gue mau mastiin sesuatu." Jawabnya.

Dena diam sejenak, melihat wajah Alvin yang serius.

Alvin yang melihat Dena duduknya menjauh, langsung berpikir bahwa permintaannya tidak masuk akal.

"Udah na, lupain aja." ucap Alvin kembali menatap TV.
"Aneh lo vin." ucap Dena kembali mendekati Alvin tetapi tidak bersandar kepada alvin.

Sudah beberapa jam mereka menonton film hingga waktu menunjukan jam 23:58.

"Na gue pulang ya, udah malem lo juga harus tidur besok sekolah." ucap Alvin bangkit lalu mengambil jaket.

Dena membuntuti Alvin di belakang, saat Alvin akan menutup pintu, ditahan oleh Dena.

"Bentar dulu." Ucap Dena memegang tangan Alvin.

Dena melihat jam tangannya.
"Kenap-." Ucapannya terpotong.

Chup

Dena mencium pipi Alvin, yang membuatnya mematung.

"Happy birthday." Ucap Dena tersenyum.
"Udah sekarang lo pulang." Ucap dena menutup pintu.

Alvin masih shock dengan apa yang dilakukan dena padanya, biasanya dia yang selalu mencium perempuan.
Tapi saat ada perempuan yang menciumnya rasanya Aneh.

Apa karena dia baru pertama kali diperlakuaan seperti ini? Dia harus memastikannya lagi besok.

***

Sudah kesekian kalinya Alvin menerima hadiah, dan di meja nya penuh dengan hadiah.

"Vin ini boleh buat gue gak?" Tanya salah satu teman sekelas Alvin.
"Ambil aja." Ucapnya acuh.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang