05

46 8 0
                                    


05.20

Aku sudah siap dengan stelan olahraga, dengan rambut di kucir kuda.

Karena melihat kamar sebelah lampunya masih redup, itu tandanya dia masih tidur.

Segera ku buka jendela yang mengarah langsung ke kamarnya, dengan menggunakan tongkat panjang aku membuka jendela kamarnya.

Membiarkan udara dingin masuk.

"ALVIN BANGUN." ucap ku melemparkan Bulatan kertas tepat ke kasurnya.

Karena masih tidak ada pergerakan, aku langsung ke rumahnya.

***

Setelah sampai dikamarnya, Dena langsung menyalakan lampu dan menghampiri Alvin yang masih terlelap.

"Woy, bangun woy." Ucap Dena menusuk nusukan tangannya ke pipi Alvin.

"Bentar lagi sayang." Ucap Alvin menyelimuti wajahnya.

"Dih, najis.. Alvin bangun kan lo udah janji hari ini kita mau lari." Ucap Dena memukul mukul badan Alvin menggunakan guling.

Karena tak ada pergerakan dari Alvin, Dena langsung naik ke atas kasur lalu menginjak Alvin yang saat itu posisinya tengkurap.

Saat sedang menginjak Alvin dengan mengeluarkan suara yang kencang, Alvin berbalik badan dan itu membuat Dena terjatuh tepat di badan Alvin.

Alvin membiarkan Dena beberapa saat menindih tubuhnya sambil memandangi wajahnya, bisa dibilang saling memandang. Tapi karena Dena tak bergerak juga, Alvin melakukan keisengan.

"Haaa." Alvin menghembuskan nafas naganya ke wajah Dena.

"Anjir bau." Dena langsung bangun dan duduk di samping kasur.

"lagian lo gak bergerak nindih gue, keenakan ya?" Ucap Alvin mencolek hidung Dena.

"Idih, najis.. Cepetan ganti baju, nanti keburu siang." Ucap Dena.

"Gantiin dong, gue males gerak nih." ucap Alvin yang sudah mengangkat kedua tangannya.

Dena berjalan kearah lemari Alvin lalu mengambil trening, kaos dan jaket.

"Nah, gitu dong.. Ayo cepet." Ucap Alvin besemangat saat Dena berjalan kearahnya dengan pakaian di tangannya.

"GANTI SENDIRI." ucap Dena melemparkan pakaian itu tepat ke wajah Alvin, tapi sebelum alvin mengamuk, dena langsung berlari keluar kamar.

"CEPETAN!" itu adalah kata terakhir yang di dengarnya,sebelum Dena benar benar keluar dari kamarnya

Diluar kamar dena tersenyum membayangkan kembali bagaimana mereka bisa bersahabat.

***
"..."
"..."
"Dena Dwi Atmadja"
"Alvin Sebastian"
"Kalian sekelompok." ucap salah
satu kakak kelas.

Mereka yang dipanggil langsung berkumpul.
"Hai, gue Alvin." Alvin mengulurkan tangannya.
"Udah tau." Sinis Dena.
"Tau dari mana?" Tanya Alvin terus berusaha mengajak Dena mengobrol.
"Kan tadi lo angkat tangan pas dipanggil." Ucap Dena, Alvinpun mengangguk.

Saat jam istirahat Alvin terus membuntuti Dena ke Kantin.

"Lo suka susu coklat gak?" Tanya Alvin.
"Gue sukanya susu vanilla." Ucap Dena mengambil susu coklat dan susu vanilla.

"Dan lo pasti suka susu coklat." Dena memberikan susu coklat pada Alvin.
"kok lo tau?" ucap Alvin menerima susu coklat itu lalu meminumnya.

Dena tak menjawab dan langsung duduk di salah satu meja di kantin.

"Nanti lo mau ikut ekskul?" Tanya Alvin.
"Volly." Ucap Dena.
"Gue juga ah, mau ikutan volly biar sama lo."
"Kenapa?"
"Mau aja,kenapa gak boleh."

Dena langsung mengangguk.
"gak boleh samaan dong, harus beda."
"Yaudah deh gue mau ikutan Basket aja, kan sama sama mainin bola." Ucap Alvin tersenyum.

Mereka berdua jalan dilorong menuju mading sekolah.

"Yes, kita sekelas." Ucap Alvin bersemangat.
"Yaudah yuk ke kelas." Ajak Dena

sudah satu tahun berlalu, kelas 8 mereka beda kelas, tetapi walau begitu mereka semakin lengket saja.

Alvin melihat punggung Dena dari belakang langsung menghampirinya.

"Dena." Ucap Alvin mengapit leher dena.
"Lepas gak." Protes Dena, mencoba melepaskan diri.
"Aduh kasian, sini sini gue rapihin." Alvin yang tadinya mengapit Dena menjadi merangkulnya lalu tangan yang satunya mencoba merapikan rambutnya.

Dena diam dengan semua perlakuan Alvin, dengan wajah datarnya, Dena dan Alvin berjalan dilorong sekolah, Dena terus fokus memainkan hp nya sementara Alvin menjadi penunjuk arah agar Dena tidak menabrak atau tersandung.

Semua mata tertuju kepada mereka berdua, lebih tepatnya kagum pada Alvin dan Iri pada Dena.

sesampainya dikelas, semua mata tertuju pada Alvin dan Dena.

"Ngapain lo dikelas gue." Ucap Dena saat sadar Alvin berada di sebelahnya.
"Ini bangku gue." Ucap Alvin.
"Dan itu bangku gue." Ucap kevin.
dan ini membuat Dena malu dia baru sadar bahwa dia di kelasnya Alvin pantesan suasana kelasnya berbeda.

Dena langsung pergi meninggalkan kelas Alvin.
"Wah, gila malu banget anjir." Ucap Dena menenggelamkan wajahnya.
"kenapa lo?" Ucap mitha teman sebangku Dena.
"Gue tadi salah masuk kelas, malah ada di kelas Alvin." Ucap Dena masih menenggelamkan wajahnya.
Mitha menertawakan kebodohan Dena.
"Kok bisa?" tanya mitha
"ya gue nggak tau ,mungkin tadi gue terlalu fokus sama hp trus si alvin lagi diem aja gak ngasih tau gue" gerutu Dena
"ya elu bego sih langsung percaya aja sama si alvin udah tau alvin suka nyebelin" ucap mitha
"Ahh tadi gue malu banget, pokoknya gue kesel banget sama si alvin"
"udah sssttt... Guru nya udah dateng.

KRINGGG
bel istirahat berbunyi terdapat sorak gembira dari kelas Dena
"na ada alvin di depan tuh " ucap satya, ketua kelas.
dengan rasa malas dan masih memendam rasa kesal, Dena langsung menghampiri Alvin di depan kelas.
"hello princess" ucap Alvin tersenyum
"Apaan?" Jutek Dena.
"kok nggak semangat gitu sih senyum dong" ucap alvin sambil menarik kedua sudut bibir Dena
"Tau ah, masih kesel gue sama lo" ucap Dena galak
"astaga na yaudah maafin gue ya"ucap Alvin
"maaf aja gak cukup " ucap Dena kesal
"yaudah biar babang Alvin traktir dehh" ucap Alvin bersemangat.
"serius? ok kalau gitu kita meluncur ke kantin" ucap Dena antusias
"yaudah skuy" ucap Alvin mencubit pipi dena lalu merangkulnya.

"Aw, sakit tau." Ucap Dena memegang pipinya.

Melihat itu Alvin makin gemas dengan perilaku Dena
"iya maaf sini mana yang sakit? utututututuu" ucap Alvin iseng
Mereka berdua tidak menyadari bahwa mereka di perhatikan banyak orang ,terlebih lagi cewek cewek yang iri pada Dena yang sangat dekat dengan Alvin Si kapten basket ganteng.

Sesampai nya dikantin Dena pun langsung memesan makanan sampai membuat dompet Alvin kewalahan.

"na astaga tuh makanan beneran mau di abisin sama lo?" tanya Alvin
"yaiyalah gue udah niat dari tadi malahan... btw makasih loh, Alvin sebastian yang ganteng" ucap Dena sambil ketawa
"lo mah ngomong ganteng kalau ada maunya aja ah gak asik lo, kalau gitu mah tiap hari aja lo manggil gue BABANG ALVIN TAMPAN" ucap Alvin kepedean
Dena hanya mendelik melihat betapa pedenya Alvin, Dena pun menghiraukan Alvin dan dengan tenang memakan makanannya.

Alvin yang melihat itu gemas langsung memfoto Dena yang sedang lahap makan, Dena tak menyadari apa yang dilakukan Alvin.

Nih kisahnya Dena sama Alvin...

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang