Dihari Jumat malam, sepulang bekerja Iris memutuskan untuk pergi ke penthouse Xavier karena sudah dua hari ini mereka jarang bertemu dan hanya bertelfonan serta berkirim pesan. Dengan menaiki taksi Iris meminta kepada sang supir untuk membawanya menuju daerah Park Avenue.
Sesampainya di sana, sambil menenteng dua buah kantung karton coklat berisi makanan, Iris segera melangkah menuju salah satu gedung. Menaiki lift khusus yang kemudian langsung membawanya menuju lantai teratas. Ketika lift yang membawanya mulai berhenti di lantai tujuan dan pintunya bergeser terbuka, suasana sepi langsung menyambutnya.
"Xavier?" Panggilnya sambil melangkah masuk dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Melangkah menuju ruang tamu Iris pun meletakkan barang bawaannya pada meja yang ada di sana. "Xavier, kau ada di rumah?" Panggilnya lagi sambil mulai melepaskan mantelnya dan menyampirkannya di lengan sofa.
Kembali ingin melangkah untuk menuju ke dapur, tapi kemudian dirinya dikagetkan dengan ada yang meraih tubuhnya dari belakang lalu membawa dirinya sedikir berputar. "Aaa!" Teriakkan pun lolos keluar dari mulutnya yang setelahnya membuat dirinya terkekeh geli.
"Selamat datang." Ucap Xavier sambil mengecup pipi Iris dari belakang. Lalu dia membalik tubuh Iris menghadapnya. "Apa aku begitu mengejutkanmu?"
"Jika memang itu rencamu, kau berhasil." Balas Iris membuat Xavier terkekeh.
Menangkup wajah Iris dengan begitu Xavier mengecup bibir Iris beberapa kali. Dan karena hal itu Iris sampai tertawa cekikikan.
"Kenapa kau tidak bilang jika ingin datang?" Tanya Xavier masih terus membuat Iris berdiri menghadapnya dengan begitu dekat.
"Hmm...karena aku hanya ingin mengejutkanmu." Balasnya. "Ohya, kau sudah makan malam?" Tanya nya, lalu mulai melepaskan dirinya dari Xavier agar dia bisa melangkah menuju meja untuk mengambil makanan yang dibawanya.
"Belum. Apa yang kau bawa?" Tanya nya kepada Iris yang kembali melangkah menghampirinya.
"McDonald. Kau mau makan sekarang?" Xavier pun mengangguk. Dengan begitu Iris segera menggiringnya menuju ruang makan.
Meletakkan kantung karton itu ke atas meja makan, kemudian dia mengambil dua buah kotak berisi big mac, dia juga mengeluarkan kentang goreng serta dua gelas minuman dari dalamnya. Setelah itu dia memberikan makanan yang dia bawa itu kepada Xavier. Dan mereka pun memulai makan malam mereka yang begitu sederhana itu.
"Maaf ya, malam ini kau makan malam hanya dengan ini. Tadi aku bingung harus beli apa lagi selain ini." Ucap Iris yang merasa tidak enak kepada Xavier.
Mendengarnya, Xavier tampak tersenyum. "Tidak apa-apa. Kenapa kau jadi merasa bersalah seperti itu? Memangnya kau mendengar aku memprotes soal makanannya sejak tadi? Tidak kan? Lagipula, bagiku yang terpenting itu bukan makanannya, tapi yang paling penting itu kau ada di sini malam ini." Kata Xavier, dan hal itu sukses membuat Iris tersipu.
"Sudahlah, lanjutkan saja makanmu." Ucap Iris sambil mengalihkan pandangannya dari Xavier berusaha untuk menyembunyikan pipinya yang memerah itu. Dan hal itu membuat Xavier tersenyum cukup lebar.
Setelah itu mereka kembali melanjutkan makan malam mereka.
"Ohya, besok malam kau ada waktu?" Tanya Xavier setelah dia selesai makan lebih dulu dari Iris dan telah menenggak habis air minumnya.
"Ya. Kenapa memangnya?" Tanya Iris yang kemudian menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Temani aku ke acara peluncuran produk baru Gmobile?"
"Baiklah." Balas Iris mengiyakan, dan Xavier tampak tersenyum. Setelah itu Iris dan Xavier bangkit dari posisi mereka untuk membersihkan meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fault (Hendall)
RomanceBagi Xavier mencintai sosok Iris adalah suatu kesalahan terbesar dalam hidupnya. Tapi di sisi lain hal itu juga merupakan suatu hal yang paling membahagiakan baginya karena berkat wanita itulah dirinya bisa merasa seperti dihidupkan kembali. Karena...