Melangkahkan kakinya keluar dari kelas , Iris berhenti sesaat ketika dia merasakan getaran dari ponselnya yang berada di saku celana. Merogoh sakunya untuk mengambilnya, lalu Iris sedikit mendekatkan tubuhnya ke tembok karena dia harus membalas pesan dari Xavier.
Xavier: Hi, Bellvania. How was your day?
Xavier: Aku begitu merindukanmu.
Iris: Hi, Matt. It will feel great if you are here. Dan aku juga merindukanmu :(
Xavier: Matt?
Iris sedikit terkekeh ketika melihat pesan Xavier yang tampaknya pria itu sedikit bingung dengan panggilan yang digunakan olehnya.
Iris: Matt for Matthew.
Xavier: Oh, I see. Jadi kau masih berada di kampus?
Iris: Ya, dan sedang ingin menghampiri Anais ke kelasnya untuk segera berangkat ke restoran.
Iris: Kau sendiri sedang ada apa dan di mana?
Xavier: Sedang santai di kamar hotelku yang begitu sepi tanpa dirimu.
Xavier: Pertemuan bisnis beberapa hari ini begitu melelahkan. Jika ada dirimu di sini mungkin aku bisa lebih terhibur.
Dan lagi-lagi Iris dibuat terkekeh ketika membacanya.
Iris: Kita akan bertemu empat hari lagi.
Xavier: Aku harap bisa segera bertemu denganmu besok.
Xavier: Hmm...aku ingin istirahat dulu. Kita lanjutkan lagi nanti. See you soon.
Iris: Selamat istirahat. See you soon.
Setelah itu, dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya dia kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku dan melanjutkan langkahnya menuju kelas Anais. Sesampainya ia di depan kelas dengan nomor ruangan 424, Iris berhenti melangkah tidak jauh dari pintu kelas yang ternyata masih tertutup. Sedikit mengintip ternyata kuliah masih berlangsung di dalam sana.
"Bukannya kelasnya sudah berakhir sejak beberapa menit lalu?" Gumamnya sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 14.15. Menghela nafasnya lalu dia melangkah menuju bench untuk duduk di sana.
Meletakkan tas ranselnya di tempat kosong yang ada di sebelahnya, lalu Iris kembali mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan dia juga mulai mengeluarkan headset dari dalam tasnya untuk disambungkan ke ponselnya. Setelah memasang headsetnya ke telinga, dia segera membuka aplikasi musik dan memainkan playlist yang telah dia buat sesuai dengan mood nya.
Sedang menikmati musik yang dia dengarkan, tiba-tiba ponselnya bergetar beberapa kali menandakan ada notifikasi yang masuk. Menyalakan layarnya, dia melihat ada pesan masuk dari Ansel.
Ansel: Hey, kau ada waktu? Bagaimana kalau kita makan siang bersama?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fault (Hendall)
RomanceBagi Xavier mencintai sosok Iris adalah suatu kesalahan terbesar dalam hidupnya. Tapi di sisi lain hal itu juga merupakan suatu hal yang paling membahagiakan baginya karena berkat wanita itulah dirinya bisa merasa seperti dihidupkan kembali. Karena...