6

1.7K 224 2
                                    

"Halo" ucap byungchan

"Chan"

Byungchan terdiam, air matanya menetes tanpa seperijinan byungchan saat itu.

"ia kembali" gumam byungchan pelan

Byungchan ingin sekali menutup panggilan itu, namun ia terlanjur berbicara.

"Ya, aku byungchan. Dari mana kau menemukan no telephone ku?"

"Nampaknya kau langsung mengenaliku. Tak sulit, aku akan menceritakan semuanya asal kau mau bertemu denganku siang ini. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting"

"Baiklah, kirimi aku alamat dan juga waktu kita akan bertemu"

"Baik, akan ku kirim"

Panggilan pun terputus. Byungchan menghembuskan nafas berat. Bagaimana bisa lelaki itu mendapatkan nomor telfonnya. Padahal hanya beberapa orang yang mengetahui nomor nya.

Disebuah kafe, byungchan menunggu lelaki yang menelponnya tadi. Sungguh ia merasa malas sekali untuk bertemu lagi. Namun apa boleh buat, ia terlanjur mengiyakan ajakan lelaki itu. Sungguh nakal mulutnya ini.

Tak lama, lelaki itu pun datang.

"Chan"

"Langsung saja duduk, dan berbicaralah"

"Kau buru - buru sekali. Apa kau sudah menemukan penggantiku?" goda sejun

Ya, lelaki itu sejun. Masa lalunya.

"Ya. Aku akan bertemu kekasihku" bohong byungchan

"Cepat sekali kau menemukan penggantiku"

"Tak sulit, karena aku ini cantik"

"Memang, kecantikanmu tak pernah pudar"

"Sudahlah. Cepat katakan"

"Hahaha, kau memang tak pernah berubah. Meskipun aku mengalihkan pembicaraan kau tetap saja ingin langsung ke inti. Baiklah, aku mendapatkan nomormu dari sepupumu subin. Kemarin aku bertemu dengannya di sebuah restoran. Dia lebih tampan sekarang, terlihat lebih dewasa"

"Lalu, tujuanmu menelponmu apa? Ada perlu apa kau menelponku?"

"Ah, aku hanya merindukanmu chan. Sudah lama kita tak bertemu. Tak salahkan?"

"Tidak, tapi kita ini hanya mantan kekasih jun. Kita hanya masa lalu"

"Aku kesini ingin mengajakmu menjadi temanku. Aku tak ingin hubungan kita menjadi renggang. Setidaknya, berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bisa menjadi temanmu. Kau tak usah merasa canggung padaku. Anggap saja hubungan kita tak pernah terjalin"

"Tapi-" ucap byungchan

"Ayolah chan, berikan aku kesempatan"

"Baiklah"

Akhirnya byungchan dan sejun pun berbincang. Sesekali mereka menceritakan masa - masa SMAnya dulu. Bagaimana sikap konyol byungchan yang selalu membuat sejun tertawa, maupun ke kerenan sejun saat berolahraga. Jujur saja, byungchan masih terpukau dengan senyum manis sejun. Namun ia tak bisa menggantikan posisi seungwoo didalam hatinya.

Setelah menghabiskan 3 jam berbincang, akhirnya sejun mengajak byungchan untuk menemaninya membeli hadiah untuk kekasihnya yang seminggu lagi akan berulang tahun. Byungchan menyetujuinya.

Namun disaat byungchan dan sejun keluar dari kafe itu, byungchan melihat seungwoo tengah memeluk orang lain. Bukan. Bukan orang lain. Melainkan mantan kekasih seungwoo, yaitu seungsik. Byungchan terdiam sebentar, dan ia tersadar kembali disaat sejun memanggil dirinya dan menarik tangannya.

Selama diperjalanan byungchan hanya terdiam. Sesekali ia mengangguk dan menjawab celotehan sejun. Byungchan banyak melamun. Ia memiliki banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada seungwoo. Apakah seungwoo menjalin hubungan lagi bersama seungsik? Hah. Byungchan menjadi tak fokus sekarang.

Sementara itu, seungwoo tengah mengantar seungsik pulang. Ia terpaksa menjemput mantan kekasihnya itu karena mobil mantan kekasihnya itu mogok. Mereka memang masih sering melakukan komunikasi. Namun tak terlalu sesering dulu. Seungwoo dan seungsik sekarang hanyalah teman. Seungsik memang masih sering bersikap manja pada seungwoo karena sudah menjadi kebiasannya. Selagi seungwoo belum memiliki penggantinya, ia akan terus menemani dan menjaga mantan kekasihnya itu.

Sesampainya sejun dan byungchan, sejun langsung menarik tangan byungchan agar mempercepat langkahnya.

"Chan, ada apa? Apa kau memiliki masalah?"

"Tidak sejun, aku baik - baik saja"

"Kau ini tak pandai berbohong. Tak usah kau bersikap seolah - olah kau baik - baik saja. Jika ada hal yang mengganggu fikiranmu lebih baik kau ceritakan padaku. Aku tak ingin kau menanggung beban sendiri"

"Sebenarnya tadi aku bertemu dengan seseorang yang kusukai bersama mantan kekasihnya. Dan mereka berpelukan" ucap byungchan lesu

"kau yakin itu dia?"

"Aku yakin. Sangat yakin"

"Apa kau memiliki suatu hubungan spesial dengannya?"

"Tidak"

"Apa kau memiliki perjanjian dengannya?"

"Tidak juga"

"Lalu?"

"Aku sebenarnya telah menyukainya sejak lama. Dan baru saja aku dipertemukan lagi dengannya"

"Ayolah chan. Mungkin itu hanya ilusinasimu karena kau merindukannya. Sudah ayo cepat antar aku dan pilihkan hadiah yang bagus"

Bukannya mengantarkan seungsik kembali ke rumahnya. Seungwoo membawa seungsik ke sebuah restaurant karena seungsik merengek lapar. Mereka pun makan bersama.

Setelah mengantar sejun membeli hadiah untuk kekasihnya, byungchan dan sejun pun pergi ke sebuah restaurant. Tanpa disengaja itu adalah restaurant yang didalamnya terdapat seungwoo dan seungsik. Seungwoo membulatkan matanya saat ia menatap byungchan yang tengah tertawa dengan seorang lelaki. Seungwoo pun berdiri dan menghampiri byungchan.

"Chan~~" ucap seungwoo

"Seungwoo. Mengapa kau disini?"

"Aku sedang makan. Dan ini?" tanya seungwoo sambil menunjuk sejun

"Ah, perkenalkan dia temanku"

"Aku tau. Dia mantan kekasihmu. Senang bertemu denganmu" ucap seungwoo sambil menahan marah

"Kau kesini dengan siapa?"

Tak lama seungsik pun menghampiri

"Seungwoo-ya~~ lanjutkan makanmu. Jangan membuang makanan-. Ah kau byungchan, sudah lama sekali kita tidak bertemu"

"Ah, sepertinya aku dalam waktu yang tidak tepat. Kalau begitu ayo sejun, aku tiba tiba ingin eskrim disana. Kita beli itu"

"Tapi kau-"

Belum sempat melanjutkan bicaranya, sejun ditarik paksa oleh byungchan untuk meninggalkan restaurant itu. Seungwoo pun kembali ke meja makannya.





























































Jangan lupa like + comment^^
Salam
Seungchan | I

KONGLOMERAT | SEUNGCHAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang