KONGLOMERAT | SEUNGCHAN✔

20

Masihkah ada yang menanti cerita ini?

Disaat seungwoo dan byungchan tengah asyik menyantap sarapan mereka. Tiba - tiba sebuah panggilan masuk terdengar.

"Chan. Kurasa itu handphonemu"

"Ah, sebentar. Biar ku lihat"

Byungchan terbangun dan mencari handphonenya. Di lihatnya panggilan masuk dari mantan kekasihnya "sejun".

"Ada apa lagi dia telfon" gumam byungchan

Byungchan terlihat ragu untuk menjawab panggilan tersebut. Seungwoo yang melihatnya pun langsung berdiri dan mendekati byungchan.

"Ada apa chan?" tanya seungwoo

"Ah, tidak sayang. Ayo kita lanjutkan lagi sarapannya" jawab byungchan sembari menyimpan handphonenya.

Byungchan memeluk pinggang seungwoo dan menggiringnya kembali menuju meja makan.

"Kenapa tak diangkat?"

"Ah, tidak terlalu penting. Biar aku telfon saja nanti"

"Baiklah"

Seungwoo dan byungchan pun kembali menyantap sarapan mereka. Setelah selesai, seungwoo mencuci piring bekas sarapan mereka. Sedangkan byungchan berada di kamar mandi.

Disaat asyik berkutat dengan piring kotor, tiba - tiba handphone byungchan kembali berdering. Seungwoo pun mendekati suara tersebut dan mengambil handphone byungchan.

"Sejun?" gumam seungwoo

Ternyata tak hanya panggilan masuk. Sejun bahkan mengirimi banyak pesan.

Brukk

Mendengar suara pintu terbuka, seungwoo kembali menyimpan handphone byungchan dan kembali mencuci piringnya.

"Chan, handphonemu berbunyi tadi. Tapi aku tak tau itu siapa" ucap seungwoo saat melihat byungchan berjalan dari kamar mandi

Tanpa menjawab, byungchan pun mengambil handphonenya dan berjalan menuju kamar.

"Apa dia menyembunyikan sesuatu dariku?" gumam seungwoo

Tak lama byungchan keluar dari kamarnya. Nampak byungchan seperti terburu - buru.

"Seungwoo-yaaa. Aku harus keluar sebentar. Kau berangkat ke kantor sendiri ya? Aku takkan lama" ucap byungchan sembari membawa sepatunya

"Memangnya kau mau kemana?"

"Ada urusan, hanya sebentar" ucap byungchan sembari membuka pintu dan menghilang.

•••••

Sementara itu, byungchan tengah berlari kecil menuju sebuah kafe di dekat apartemennya. Ia berniat menemui wooseok.

Sekitar 10 menit berlalu. Akhirnya byungchan sampai di kafe yang iya tuju. Terlihat wooseok tengah duduk di meja pojok kafe tersebut. Wooseok yang menyadari kedatangan byungchan, ia melambaikan tangannya. Byungchan pun mendekati wooseok.

"Sudah lama seok?"

"Tidak, aku baru saja tiba dan memesan minuman. Kau ingin apa? Biar aku pesankan"

"Ah, tidaklah. Aku tadi sudah sarapan dengan seungwoo hyung"

"Dia menginap?"

"Iya"

"Lalu kenapa kau malah mengajakku bertemu?"

"Aku bingung seok"

"Kenapa kau ini? Ceritakan"

"Seungwoo hyung trus trusan menanyaiku. Aku mau atau tidak bertunangan dengannya"

"Hey, chan. Kau jawab saja iya. Bukankah kau sudah menunggunya sejak lama, begitu juga seungwoo"

"Aku tau, tapi"

"Kenapa?"

"Apa keluarganya mau menerimaku? Aku ini serba kekurangan seok"

"Hey, mereka pasti akan menyukaimu. Kau ini manis, baik hati, rajin pula. Siapa yang takkan menyukaimu"

"Baiklah akan ku coba"

Sementara itu, sejun terus saja menerornya. Ia menspam pesan pada byungchan. Sejun meminta byungchan untuk kembali padanya, padahal ia tahu byungchan sudah memiliki seungwoo.

Setelah berbincang - bincang sebentar, akhirnya byungchan pun pamit. Ia pun berangkat menuju kantornya.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya byungchan pun tiba di kantor. Di lihatnya seungwoo tengah sibuk dengan berkas berkasnya yang menumpuk. Byungchan pun menghampirinya.

"Seungwoo-yaaa"

"Ah, kau sudah datang. Darimana tadi hm?"

"Maafkan aku membuatmu menunggu"

"Tak apa, sebentar lagi juga beres"

"Bukan itu, maafkan aku membuatmu menunggu jawaban dariku"

"Ah itu, tak apa. Lagian aku tak ingin terlalu terburu - buru"

"Aku bersedia seungwoo-yaa"

"Kau? Menerima lamaranku?"

Sebuah anggukan lemah dari byungchan menjadi jawabannya kala itu. Seungwoo langsung berdiri dan memeluk byungchan erat.

"Terima kasih byungchan-aaaah" ucap seungwoo sembari menciumi wajah byungchan

Salam
Seungchan | I