Sesampainya seungwoo di perusahaan. Ia mendapati ayahnya tengah menunggunya di ruangan. Ayahnya nampak kesal, namun seungwoo acuh dengan hal itu. Seungwoo pun duduk di sofa.
"Apa yang akan ayah bicarakan?"
"Aku ingin bertanya, apa kau masih memiliki hubungan dengan Seungsik?"
"Aku hanya berteman"
"Baguslah jika kau masih berkomunikasi dengannya. Ini akan mempermudah semuanya"
"Maksud ayah?"
"Aku berniat menjodohkanmu dengannya. Aku ingin kau bertunangan dengan Seungsik hari minggu nanti"
"Yah, seungwoo telah dewasa. Aku mampu menentukan siapa pasanganku nanti. Ini sudah bukan zamannya untuk menjodoh - jodohkan anak" tentang seungwoo
"Aku tau, tapi ibumu ingin segera kau menikah. Kau tau? Ibumu semakin hari semakin parah keadaannya. Kau bahkan tak menjenguknya akhir - akhir ini. Untungnya ibumu memahamimu"
"Aku akan membawa istri pilihanku sendiri. Tak usah ayah ikut campur lagi dengan urusanku" ucap seungwoo kesal
Seungwoo merasa sangat tertekan. Setelah pertengkarannya dengan byungchan tadi, sekarang ayahnya malah menambah beban fikirannya. Bagaimana bisa ia membawa seorang calon istri sedangkan ia saja tak memiliki kekasih.
Keesokan harinya, byungchan bangun pagi sekali. Ia kini tengah bersiap - siap untuk pergi ke tempat kerjanya yang baru. Senang? Tentu saja ia merasa senang. Byungchan berangkat pagi sekali hari itu, agar memiliki kesan yang baik bahwa ia karyawan yang tak pernah kesiangan.
Sesampainya di tempat kerja, byungchan diarahkan oleh manajer di perusahaan itu. Byungchan sangat terkejut karena ia diberi posisi sebagai sekertaris pribadi CEO perusahaan itu. Ya, ia tau. Ia memang melewati tes wawancara diuji langsung oleh CEOnya, tapi jabatan ini. Sungguh tak habis fikir kenapa ia bisa mendapatkannya. Byungchan fikir, ia hanya akan menjadi bawahan dari menejer itu.
Byungchan diajak ke ruangan CEO di lantai 17. Selama berada di dalam lift, byungchan sudah berkeringat dingin. Ia bingung harus bersikap seperti apa dihadapan CEO nya itu. Tak lama byungchan pun tiba di depan pintu CEOnya itu. Ia masuk dan diarahkan ke sebuah ruangan khusus sekertaris pribadi CEO itu. Cukup luas menurut byungchan, bahkan lebih dari cukup. Ruangan itu masih kosong, nampaknya tuannya itu belum tiba.
Tiba - tiba, pintu pun terbuka. Byungchan berlari kecil untuk menyapa tuannya itu. Namun betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang dihadapannya.
"Chan" ucap seungwoo kaget
"Aah, kau ingin bertemu ayahmu yah? Beliau belum tiba diruangannya" ucap byungchan sembari menunduk
"Apa yang kau katakan? Ini ruanganku" ucap seungwoo
"Ruanganmu?" tanya byungchan kaget
Betapa terkejutnya byungchan saat tau ia harus melayani seungwoo, tuan mudanya. Detak jantungnya bertedak tak karuan. Ia masih ragu untuk menatap seungwoo setelah kejadian di apartemennya kemarin.
"Kau? Kenapa kau disini chan?" tanya seungwoo
"Aku bekerja disini mulai hari ini"
"Lalu? Ada urusan apa kau disini?"
"Aaku, aaku bekerja sebagai sekertaris pribadimu yang baru" ucap byungchan pelan
"Oh, baiklah. Kau bisa kembali ke ruanganmu" ucap seungwoo dan ia masuk ke ruangannya.
Ditariknya kursi kebesarannya itu dan ia mulai berkutat dengan pekerjaan yang sudah menunggunya.
"Apa - apaan ini. Kenapa ia sangat acuh. Bahkan terlihat sangat tak bahagia tahu aku bekerja disini. Harusnya kan aku yang marah. Kenapa jadi dia" gumam byungchan pelan.
Byungchan pun kembali ke ruangannya. Sungguh, ia sangat kesal dengan perilaku seungwoo barusan.
Byungchan melirik seungwoo yang tengah disibukkan dengan pekerjaannya.
"Tampak sangat tampan jika ia sedang fokus seperti itu" ucap byungchan pelan
Tetap saja, byungchan tetaplah byungchan. Ia bahkan lupa bahwa ia tengah marah kepada lelaki didepannya itu.
Tak lama, seungwoo pun bangkit dan menghampiri byungchan.
"Chan, aku ada rapat diluar. Kalau ada yang mencariku, bilang saja aku diluar"
"Baik tuan" jawab byungchan
Seungwoo pun berjalan keluar meninggalkan byungchan. Sungguh tak dimengerti, mengapa sikap seungwoo berubah. Byungchan merasa di permainkan oleh seungwoo.
Karena merasa bosan, byungchan pun pergi menuju dapur untuk membuat minuman. Ia ingin menyesap sesuatu yang manis hari ini. Karena ia tak mendapatkan perlakuan manis sedikit pun dari seungwoo.
Sesampainya didapur, byungchan mendengar karyawan yang tengah membicarakan seungwoo.
"Hei kau tau, tuan muda akan segera bertunangan"
"Benarkah? Memangnya dia memiliki kekasih"
"Hei, kau tertinggal berita yah. Nampaknya ia merahasiakan hubungannya"
"Mengapa?"
"Entahlah. Tapi yang ku dengar ia akan bertunangan hari minggu nanti"
"Woah, berita besar. Kita akan makan besar minggu ini" teriak karyawan lainnya
"Hei, jangan berisik. Nanti tuan muda mendengar kita"
Byungchan langsung pergi ke kamar mandi dan diam disana. Ia sangat kecewa dengan seungwoo. Setelah ia memperlakukannya dengan manis, kini ia akan bertunangan dengan orang lain. Bahkan tanpa menceritakannya terlebih dahulu padanya.
"Ah iya, aku lupa. Aku bukan siapa - siapa. Aku hanya karyawan disini" ucap byungchan senbari mengusap air matanya.
Setelah mencuci muka, byungchan pun kembali ke ruangannya. Hancur sudah hari pertamanya bekerja, tak ada hal yang menyenangkan baginya seharian ini.
Jangan lupa like + comment readers^^
Salam
Seungchan | I
KAMU SEDANG MEMBACA
KONGLOMERAT | SEUNGCHAN✔
Short Story|| SEUNGCHAN || ini adalah cerita tentang seorang ahli waris perusahaan besar yang menemukan lelaki cantik. Namun ia enggan mengungkapkan perasaannya Warn! Bxb High rank #1 at seungsik : 21/08/2019 #1 at heochan #1 at sejun : 28/08/2019