11

1.3K 197 1
                                    

Cerita udah aku upgrade sesuai yang seharusnya. Silahkan dibaca kembali^^





























Seungwoo tiba di apartemen byungchan dengan nafas terengah - engah. Untung saja ia tadi tak terlalu mabuk. Ia baru saja meminum satu gelas. Ia memencet bel apartemen byungchan secara terus menerus karena khawatir.

Tak lama pintu pun terbuka. Menampakkan byungchan dalam keadaan baik - baik saja.

"Apa - apaan ini?" ucap seungwoo dalam hati

Byungchan menatap seungwoo heran.

"Ada apa kau kemari?" tanya byungchan heran

"Aku menerima telefon darimu chan"

"Dariku? Apa kau ini gila? Aku sedang tidur. Bagaimana bisa aku menelponmu. Bahkan aku tak memiliki nomor ponselmu"

"Tapi wooseok yang berbicara, dan menyuruhku kemari"

"Ah, wooseok. Dia memang menyebalkan, sepertinya ia mengerjaimu. Lalu apa ada yang ingin kau pastikan lagi? Aku baik - baik saja"

"Tidak, kau tak baik - baik saja chan"

Dengan cepat seungwoo menarik tubuh byungchan dan memeluknya erat. Byungchan yang kaget hanya terdiam dan mematung.

"Kau lihat, aku bahkan tertidur dengan tenang. Dan aku sehat. Aku ini baik - baik saja. Pulanglah, aku akan beristirahat" ucap byungchan sembari melepas pelukan mereka

"Tidak, aku akan tidur disini"

"Bagaimana bisa seorang calon tunangan orang lain menginap di apartemenku. Aku tak menerimanya"

"Aku akan memaksa masuk ke dalam" ucap seungwoo dan masuk kedalam.

Seungwoo meninggalkan byungchan yang masih mematung di pintu. Seungwoo pun masuk ke kamar byungchan dan menghempaskan dirinya di atas kasur byungchan.

"Hei, permisi tuan. Tapi ini rumahku" ucap byungchan

"Aku tau, kemarilah. Aku ingin berbicara denganmu"

Dengan malas byungchan pun menghampiri seungwoo. Ia pun duduk di atas kasur yang sama.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya byungchan

"Pertama - tama aku meminta maaf. Aku tau ini terlambat tapi aku tak ingin kau salah paham chan. Soal berita tentang pertunanganku-"

"Ah iya, selamat yah. Aku nampaknya terlambat" sela byungchan

"Dengarkan aku dulu chan" ucap seungwoo sembari menggenggam tangan byungchan

Byungchan terdiam

"Aku di jodohkan. Ibuku ingin aku segera menikah. Aku sudah menentangnya. Aku bahkan berbicara bahwa aku akan membawa calonku sendiri"

"Lalu?"

"Aku ingin kau datang ke rumah ku besok"

"Untuk apa?"

"Untuk ku kenalkan pada ibuku"

"Kenapa kau mengenalkanku?"

"Aku. Ah sudahlah chan. Pokonya besok kau harus berdandan. Aku sudah mengantuk, selamat tidur" ucap seungwoo dan mengecup kening byungchan lalu memejamkan matanya

Byungchan pun terdiam. Ia masih memikirkan keinginan seungwoo. Kenapa ia ingin mengenalkannya pada ibunya. Bukankah ini sudah terlambat jika mengenalkan sebagai calonnya yang lain? Ia bahkan akan bertunangan 2 hari lagi.

••••••

Pagi harinya, seungwoo terbangun dari tidurnya dan tak menemukan byungchan tertidur di sampingnya. Ia langsung bangun dan mencari byungchan. Untung saja byungchan ada, ternyata byungchan tengah memasak sarapan untuknya.

Byungchan melirik ke belah pintu dan melihat ada seungwoo tengah berdiri disana.

"Kau sudah bangun ternyata. Cuci mukamu dulu lalu duduklah. Kita akan sarapan bersama dan kau harus segera kembali ke rumahmu"

"Tidak, jika tak bersamamu"

"Hey, pulanglah" pinta byungchan

"Tidak chan, aku akan pulang nanti bersamamu"

"Kenapa harus bersamaku? Aku ini banyak pekerjaan"

"Kau lupa, aku menyuruhmu datang ke rumahku semalam"

"Tapi, aku tak bisa seungwoo"

"Tak mau tahu. Kau harus ikut denganku pulang"

Seungwoo pun pergi ke kamar mandi meninggalkan byungchan di dapur. Tiba - tiba handphone byungchan pun berdering.

"Halo, wooseok ada apa?"

"Waah, sahabatku menjadi terkenal sekarang"

"Apa maksudmu?"

"Bukalah berita hari ini. Fotomu berpelukan dengan seungwoo tersebar luas. Seperti seorang kekasih yang akhirnya bertemu belahan jiwanya"

Dengan sigap byungchan memutuskan sambungan telephone dan langsung membuka laman berita. Ternyata benar. Terdapat foto seungwoo yang sedang memeluknya. Meskipun mukanya tak terlalu jelas tapi ia yakin itu adalah dia karena foto itu tepat di ambil di depan apartemennya.

Seungwoo keluar dan menghampiri byungchan yang masih diam. Penasaran dengan apa yang terjadi, seungwoo pun bertanya.

"Chan, ada apa?"

"Lihat ini"

Byungchan menunjukkan foto mereka berdua. Seungwoo hanya tersenyum dan duduk. Ia bersiap untuk sarapan.

"Kenapa kau malah cengengesan? Kita dalam masalah seungwoo-ssi"

"Tak apa. Aku takkan meresponnya. Biarkan saja. Toh memang benar kita berpelukan"

"Tapi aku tak ingin di cap sebagai perebut lelaki orang"

"Kau tak salah chan, aku yang salah dari awal" seungwoo bangkit dan memeluk byungchan












































Jangan lupa like + comment^^
Salam
Seungchan | I

KONGLOMERAT | SEUNGCHAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang