15

1.2K 173 11
                                    

Hari demi hari terlewati. Seungwoo dan byungchan semakin jauh.

Pagi itu, byungchan menghampiri meja seungwoo untuk menyerahkan berkas yang harus ditanda tanganinya.

"Tuan, ini berkasnya" ucap byungchan sembari menyimpan berkas tersebut di meja

"Hm" jawab seungwoo

Byungchan berdiri menunggu berkas tersebut di tanda tangani. Namun sayangnya, seungwoo tak kunjung menanda tanganinya. Seungwoo terlalu fokus pada laptopnya.

"Tuan, maaf. Tapi berkas ini akan saya serahkan pada pihak manajemen, mereka menunggu persetujuan anda" ucap byungchan

"Ah, maafkan aku. Aku menjadi kurang fokus. Ku kira berkas ini perluku tinjau. Sebentar"

Seungwoo mengambil pulpennya dan menanda tanganinya. Lalu ia menatap byungchan.

"Chan, aku ingin bertanya padamu" ucap seungwoo

"Ada apa tuan? Apa anda membutuhkan sesuatu?"

"Tidak, kulihat kau sangat dekat dengan hangyul. Apa kau?"

"Ah, saya berteman dengannya akhir - akhir ini. Beliau menghibur saya akhir - akhir ini"

"Apakah kau menyukainya?" tanya seungwoo

Byungchan terdiam

"Ya, saya menyukainya. Ia seseorang yang baik dan perhatian. Semua orang juga pasti menyukainya bukan. Anda juga kan tuan?"

"Ah. Iya tentu. Aku menyukainya, ia pekerja keras. Maafkan aku chan. Akhir - akhir ini aku sibuk dan tak bisa menemuimu"

"Tidak apa - apa tuan. Maafkan saya karena tidak selalu mendampingi anda" ucap byungchan sembari menunduk

"Masalah jawabanmu, apakah boleh ku tanyakan lagi?"

"Jawaban saya? Saya tidak bisa membahasnya disini tuan. Ini kantor, kita sedang bekerja"

"Chan, berhentilah bersikap seperti itu disaat kita hanya berdua. Aku ingin kau berbicara santai padaku"

"Saya tidak bisa melakukannya. Maaf tuan, pihak manajemen sudah menunggu saya. Saya harus mengantarkan berkasnya" ucap byungchan sembari menunduk

"Chan~~~" cegah seungwoo sembari memegang tangan byungchan

"Seungwoo kumohon. Kita bahas saja nanti. Kita didalam kantor. Aku tak ingin rumor beredar tentang kita"

"Tapi aku tak mempermasalahkannya, kumohon chan. Jawablah" ucap seungwoo sembari memohon

"Aku harus pergi. Kita bahas saja nanti ya, hm" balas byungchan tak kalah memohon

"Baiklah, cepatlah kembali karena aku harus pergi dan kau harus ikut denganku"

"Iya, bawel sekali kau" ucap byungchan sembari berlari kecil menahan senyum bahagia

Byungchan bahagia karena jaraknya dengan seungwoo terkikis begitu saja. Ia berlari melewati koridor dan melemparkan senyuman ramah pada karyawan lainnya. Dikejauhan hangyul melihatnya, ia senang byungchan kembali tersenyum.




•••••


Sementara di perusahaan Lee, jinhyuk tengah menghubungi seungwoo. Ia merasa bosan karena tak memiliki pekerjaan hari itu. Tak lama panggilan itu tersambung.

"Woo, kau sibuk hari ini?"

"Aku sedang memeriksa berkas. Kenapa?"

"Wow, sahabatku sekarang sudah menjadi si so sibuk nampaknya"

"Kau ini, tak percaya? Kita ubah panggilan video"

"Tak tak tak, apa - apaan kau ini. Seperti kita berkencan saja sampai melakukan panggilan video"

"Supaya kau percaya saja"

"Woo, apa kita berangkat sekarang?" suara byungchan terdengar pelan di panggilan tersebut

"Waah, ternyata kau membohongiku. Bilang saja kau ada kencan. Tak perlu membohongiku wahai tukang kerdus"

"Yak, kau ini. Aku ada urusan diluar sebentar"

"Lalu, tumben sekali kau mengajaknya"

"Dia kan sekertarisku. Jadi aku ingin dia ikut karena ini urusan penting"

"Baiklah baiklah. Semoga kencanmu sukses kawan" ucap jinhyuk dan langsung mematikan panggilan tersebut.

Jinhyuk terkekeh saat mengetahui kebohongan seungwoo. Ia yakin, seungwoo hanya mengakal - akalinya. Lalu ia pun menelpon wooseok untuk mengajaknya berkencan juga. Ia tak ingin kalah dengan kawannya itu.

Di lain tempat, seungwoo nampak panik karena ucapan jinhyuk. Byungchan yang melihatnya pun menghampirinya.

"Kau kenapa? Tadi siapa? Seungsik hyung?"

"Bukan, itu jinyuk chan"

"Benarkah?"

"Benar, lihatlah" ucap seungwoo sembari memperlihatkan riwayat panggilannya dengan jinhyuk

"Hm baiklah" ucap byungchan percaya

"Kenapa jika itu seungsik? Apa kau cemburu?"

"Jika iya kenapa? Jika tidak kenapa?"

"Jika iya berarti kau menyayangiku dan tak ingin kehilanganku, jika tidak maka aku sangat kecewa karena sudah berharap lebih"

Mendengar kata - kata terakhir seungwoo. Byungchan pun tertawa.

"Kau kenapa chan? Ada yang lucu?" tanya seungwoo heran

"Tidak - tidak. Kau boleh berharap padaku. Dan ya, aku cemburu. Apa tak boleh?"

"Jadi? Bagaimana dengan jawabannya?"

"Hm"

Byungchan mendekati seungwoo dan menarik kursi seungwoo agar lebih mendekat. Ia mendekati wajah seungwoo. Seungwoo yang diperlakukan seperti itu mematung.

"Aku-" bisik byungchan





















































Sumpah, aku liat seungwoo kemarin pas showcase debut pengen jerit - jerit bawannya :((

Ganteng banget :((

Oh iya, sedikit kepo nih. Kalian tim seungchan apa seungwoo seungsik?

Duh maaf yah, aku gatau nama shipper mereka :(( taunya seungchan
Huhuu, maafkan aku
Kalo ada yang tau nama shippernya kasih tau yah di comment^^

Jangan lupa like + comment
Salam
Seungchan | I

KONGLOMERAT | SEUNGCHAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang