Hari ini Karin menceritakan semua kejadian kemarin kepada Nata. Mulai dari di traktir oleh Bintara sampai Kak Putra yang datang ke rumahnya.
"Jujur gue bingung rin"
Nata menggigit ujung pulpen nya mendengar penuturan Karin barusan."Lo aja bingung apalagi gue Nat!"
Karin menangkup pipinya sendiri.Sekarang adalah jam istirahat ke dua, Karin dan Nata memilih untuk berdiam diri di dalam kelas sambil bercerita.
"Ah bodo lah, ikutin alurnya aja rin!" Ujar nata sambil menatap sahabatnya tersebut.
"Iya, gue juga mikir gitu. Tapi semua ini menyiksa batin gue naaat, pikiran gue keganggu" Kini giliran Karin yang menggigit ujung pulpen miliknya.
"Itu namanya gegana, gelisah galau merana. Udahlah nikmatin aja prosesnya." Nata menanggapi dengan sedikit terkekeh.
Karin hanya membalas dengan tertawa kecil. Jujur ia juga baru kali ini dibingungkan dengan perasaannya sendiri. Dihadapkan dengan perasaan yang berubah ubah.
"Eh, besok pas reuni bareng ya!" Karin mengganti topik pembicaraan mereka.
"Yoi! Lagian gue mau pergi sama siapa lagi kalo bukan sama lo rin rin" Jawab Nata santai sambil sedikit terkekeh.
"Dasar jomblo!" Karin pun membalasnya dengan gurauan ala kadarnya.
"Bazeng, lo juga jomblo cong!" Nata memanyunkan bibirnya sambil menatap langit langit kelasnya.
...
Sekarang sudah jam pulang sekolah, seperti biasa karin harus pulang lebih lambat untuk bimbel di sekolahnya. Sore ini Karin tidak dijemput pak Jarwo karena pak Jarwo sedang sakit. Jadi terpaksa dia naik angkutan umum.
"Huft! Kok gak ada angkot sih dari tadi!"
Karin berdiri menanti angkutan umum yang sedari tadi tidak muncul muncul.Tiba tiba ada mobil yang berhenti didepanya. Karin pun refleks melihat mobil tersebut.
"Loh rin! Kok belum pulang? Nunggu siapa?" Ternyata itu adalah Putra.
"Eh kak Putra, ini lagi nunggu angkot" Jawab Karin sambil mengelap keringat di dahinya.
"Bareng gue aja, angkot kalo jam segini susah rin" Ujar Putra yang berhasil membuat Karin berpikir.
"Eumm gimana ya kak"
"Udahlah rin, daripada lo nunggu yang gak pasti mending pulang sama gue aja" Ucap Putra berusaha meyakinkan Karin.
"Gak ngerepotin kan?"
"Ya nggak lah!"
"Yaudah deh"
Sebenarnya Karin tidak ingin pulang dengan Putra, ia takut jika nantinya Claryssa pacar Putra mengetahuinya dan menganggap Karin merusak hubungan mereka. Ya meskipun ini terdengar lebay dan alay tapi itulah kenyataannya.
Biasanya di Ftv yang sering Karin tonton, si pacar pasti akan melabrak cewe itu--as Karin. Dan yah! Dia akan mengganggu dan mengusik kehidupan cewe itu karena telah berani menggoda cowok nya. Apalagi cewe itu mantan teman dekat cowok nya. Memang terdengar sangat lebay. Mungkin ini akibat dari Karin yang terlalu sering menonton sinetron Indonesia.
Tidak ada yang menyadari jika sedari tadi ada sepasang mata yang mengintai mereka, entah apa yang orang itu lakukan.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionAkankah ia jatuh cinta sendirian? Ataukah terbalaskan? . . . Jadi namanya Karin Seorang gadis yang tidak perduli apa itu cinta, terlalu berambisi dalam pendidikan sampai melupakan masalah hatinya.