Satu hari berubah menjadi seminggu, seminggu menjadi sebulan.
Tepat 1 bulan Elmer belum juga membuka matanya. Kabar simpang siur di sekolah tetangnya telah berganti menjadi topik lain. Leta yang sudah tahu kondisi Elmer hanya bisa bungkam.
Flashback on
Saat Rita dan Bram akan pulang mengambil barang-barang Elmer, mereka dijegat oleh Leta yang sangat penasaran ada apa dengan Elmer.
"Om, tante? Apa yang aku pikirin gak bener kan om? Tante?" Tanya Leta dengan sesenggukkan
"Leta, ngobrol sama tante yuk, pa kamu yang pulang gapapa kan?"
"Iya ma, sekalian jaga El ya" balas Bram
Mama El menuntun ku untuk duduk di pinggir ruang rawat.
"Tan?" Tanya Leta pelan dan lemas
"Let, maaf sebelumnya kalo tante gak cerita. Ini kemauan El, tante gak bisa ngelawannya. El lemah jantung, dari kecil dia selalu berjuang untuk tetap hidup. Tante gak tau apa El masih bisa bertahan atau gak, dari kemaren El terus bilang yang terakhir lah, sebelum El gak ada lah. Tante gak tau harus gimana Let" jawab Rita
"Tan, El pasti kuat kok. El gak akan ninggalin kita, el gak jahat kaya papa aku tante. El pasti tetep bertahan" tangis Leta banjir.
Flashback off
Leta pov
Sudah satu bulan gw duduk sendiri, kapan lo bangun? Betah amat tidur. Lo gak kaya papa kan yang jahat ninggalin gw, gw tau lo sayang sama gw. Jadi jangan ninggalin gw.
Gw duduk di pinggir Elmer, ia tetap sama terlihat pucat dan tenang. Disana tante Rita sedang membeli makanan, jadi gw sendiri yang menemani Elmer. Gw menangis sejadi-jadinya, gw kangen main sama lo, gw kangen lo bentak-bentak gw. El, jadi kapan lo mau bangun.
Bising suara mesin EKG memenuhi ruangan, terlihat detak jantung El yang sudah sangat lemah. Tiba-tiba garis itu sedikit melurus, gw panik. Langsung gw tekan tombol yang ada di samping kasur.
Author pov
Dr. Vero langsung berlari menuju ruangan Elmer, gw di suruh minggir. Dr. Vero sedang memompa dada El.
"El! Lo tetep di sana kan! El" teriak Vero sambil menekan dada El.
Rita yang berlarian melihat anaknya sedang sekarat bertanya.
"Let? El kenapa?" Tanyanya
"Tan, el gak akan ninggalin kita kan?" Leta nangis tanpa henti, juga rita.
Detak jantung El kembali, tanda-tanda ia akan sadar sangat kecil.
Elmer pov
Sakit. Satu kata yang dapat memenuhi seluruh ungkapan gw. Saat jantung gw berhenti, takut rasanya. Benar-benar sesak, kenapa tuhan tetap mempertahan ku saat aku sudah lelah dengan seluruh sakit yang menggebu-gebu.
Aku ingin bertahan, untuk pertama kalinya saat detak jantung ku hilang, ku ingin bertahan hidup. Hanya karena Leta.
Pelan-pelan detak jantung ku terlintas di mesin EKG itu membaik, stabil. Mata ku membuka perlahan, silau. Lampu ruangan itu menusuk mata.
"El? Ver! El sadar!" Teriak mama
"Ma" ucap ku pelan tak bertenaga
"Hem, kenapa sayang. Makasih karena udah bertahan el" ucap mama
"Aku mau pulang" pinta ku
"Di cek om Vero dulu ya"
"Argh..." raungan ku sebab sakit di dada
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...