25

892 31 6
                                    

Tepat 3 bulan Elmer tanpa kabar setelah kepergiannya untuk pengobatan. Dan tepat 3 bulan juga Leta mengabaikan Ezza, serta tepat 3 bulan juga Leta sudah tidak mengkontak Adrian. Sekarang yang Leta rasakan hanya kesepian, sekarang dia juga sudah menduduki kelas 12.

Sepi, mungkin itulah yang dapat mengutarakan perasaan Leta. Sekarang Leta pun melakukan home schooling, rutinitas Leta juga sudah berubah. Dari yang sangat padat menjadi hampa, tidur, sekolah, sehabis itu tidur lagi.

Terlebih lagi dunianya sekarang sudah dipenuhi dengan kegelapan, lengkap sudah penderitaannya.

Rindu, buat apa aku rindu jika sekarang pun kamu tidak mau membuka mata mu, batin ku hanya bisa berucap seperti demikian. Kehidupan ku sekarang sudah berubah 180 derajat dari sebelumnya. Hampa, tanpa ada emosi. Mungkin ini yang dulu Elmer rasakan, hehe ternyata sulit jadi Elmer, mau nangis percuma, mau bahagia tapi gak bisa.

Sekarang sudah saatnya makan malam, dan aku tidak nafsu sedikit pun. Seperti yang kalian duga, kayanya keluarga ku pun angkat tangan untuk membujuk ku agar balik seperti sedia kala.

Tapi bagi ku itu percuma, karena semuanya sekarang sudah berbeda, tidak ada lagi kasih sayang, tidak ada lagi fakta dan yang ku tahu sekarang hanyalah kebohongan.

Tok..tok..tok

Ketukan pintu itu hanya ku abaikan hingga abangku masuk tanpa seizin ku.

"Let, mau sampe kapan kamu diemin abang. Ayo makan" ajak Ezza

"Let, abang tau abang salah. Tapi ini kan yang terbaik untuk kamu juga Let" lanjut Ezza

Dengan habisnya kesabaran ku, akhirnya aku buka mulut untuk mengutarakan seluruh isi hati ku.

"Abang bilang untuk kebaikan ku??!! Hah!! Bang tau gak yang lo lakuin tuh bukan yang terbaik! Tapi yang terburuk, lo pikir dengan lo ngebuat batasan untuk gw dan Elmer. Lo pikir gw akan bahagia?!" Emosi ku pecah dan tanpa aba-aba air di pelupuk mataku jatuh.

"Tap.." belim sepat Ezza melanjutkan kalimatnya aku lanjut memotong perkataan bang Ezza.

"Asal lo tau bang, gak semuanya lo tau tentang gw! Selama ini lo cuma mikir gw deket sama lo kan?! Hehe lo salah besar bang. Selama ini lo kemana aja?!! Sibuk sama cafe lo?? Bahkan lo gak tau kan kalau yang nenangin gw saat gw ketemu lagi dengan Adrian siapa? Elmer bang! Lo kemana aja?? Lo cuma bisa bilang kalau lo mau ngasih pelajaran ke Adrian?"

Dengan jeda sedikit aku melanjutkan isi hati yang sudah tersimpan lama ini.

"Alah semuanya bullshit. Gw buta juga bukan karena Elmer kok, ini emang udah takdir bang. Lo gak bisa salahin siapa-siapa, dan saat gw lagi terpuruknya karena gw gak bisa lagi ngeliat indahnya dunia. Lo kemana hah! Sibuk sama cafe lo?! Selama ini yang gw ceritain tentang Eltan itu, ternyta Elmer bang!! Dia nemenin gw saat gw sedih, bahagia. Dia selalu ada" tangis ku pecah saat mengucapkan seluruh perkataan itu.

Ezza dibuat bungkam, selama ini dia salah. Dan selama ini yang Ezza kira, ia dekat dengan Leta ternyata salah. Leta yang baginya segalanya ternyata memendam apa yang telah ia perbuat. Ezza tak bisa membalas semua pernyataan itu, selama ini dua salah, bahkan salah besar.

Rosa yang mendengar keributan dari lantai atas langsung menghentikan kegiatannya dan langsung menuju ke kamar sang putri.

"ada apa sih kalian?? ribut-ribut?" tanya Rosa binggung.

pertanyaan Rosa hanya diabaikan tanpa ada yang mau membuka suara, sang kakak beradik itu hanya menciptakan keheningan setelah keributan.

"bang?.... Let?" tanya Rosa sekali lagi.

HERZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang