Tangis Leta pecah saat ia menyetuh pipi Elmer. Ia merasakan hawa dingin dari tubuh kurus itu, Leta benar-benar kangen akan kehadiran Elmer.
Ia peluk tubuh ringkih itu dan ia pejamkan matanya untuk merasakan sensasi lembut dan harumnya Elmer.
"Udah Let, lo kaya gak ketemu gw 10 tahun tau gak" cibir Elmer
"Lo mah, orang lagi serius di bawa becanda" omel Leta
"Yauda biarin gw duduk dulu, bisa kali"
Akhirnya Leta membiarkan Elmer duduk. Sudah lama Leta tidak melihat Elmer duduk di sampingnya, ia kangen atas omelan yang telah di lontarkan Elmer kepadanya.
"Lo gak mau ngomel gitu El?" Pinta Leta
"Ngapain gw ngomel, yang penting sekarang gw udah ngapusin tuh rasa kangen lo kan!" Ucap Elmer
"Lo gak asik ah"
"Katanya bang Ezza lo sempet sakit? Kenapa? Kan gw udah bilang gak usah mikirin gw. Selama gw gak ada dan mungkin gw memang akan gak ada Adrian akan ngegantiin gw. Walau gw dan Adrian orang yang beda setidaknya lo gak sendirian. Karena bentar lagi gw akan bersatu dengan Adrian" penjelasan Elmer tersebut membuat sedikit Leta ambigu.
"Lo ngomong apasih? Gw gak ngerti tau!"
Belum sempat Elmer membalas ucapan Leta, Guru kelasnya masuk. Dan pelajaran berjalan seperti biasanya, walau di jam pelajaran ini Leta tidak tampak berkonsentrasi. Sebab ia hanya terus memerhatikan Elmer.
Ia tidak ingin meninggalkan sedikit waktunya tanpa Elmer, ia benar-benar tidak mau kehilangannya. Cukup ayahnya lah yang membuat luka besar, ia tak ingin Elmer mengulanginya untuk yang kedua kalinya.
Elmer menoleh ke arah Leta, ia merasa risih karena sedari tadi Leta melihatnya tanpa berkedip. Lantas pertanyaan Elmer lontarkan kepada Leta.
"Stop staring at me" ucap Elmer
"Please let me do this just for a while"
Elmer menggelengkan kepalanya karena merasa Leta menjadi aneh. Kenapa tidak, jelas Leta memilih memperhatikan Elmer dari pada guru di depan karena untuk mengobati rasa kangen itu.
-
"Lo mau nginep disini?" Tanya Elmer sambil membereskan bukunya untuk di masukkan ke dalam tas "heh kalo orang nanya tuh di jawab" lanjutnya
"Eh? Gak lah" jawab Leta kaget
"Tuh kan"
"El, btw ya nih. Gw rasa kok lo lebih ekspresif ya, tapi gw suka kok lo yang kaya gini. Gw jadi bener-bener bisa ngerasain emosi lo gitu" kalimat Leta yang ia lontarkan membuat Elmer menoleh dari kegiatannya.
"Ya setidaknya lo tau kalo gw bener-bener sayang sama lo. Gak sekedar kikuk-kikuk semata aja"
"Gw boleh gak main ke rumah lo.... ya plissss banget" pinta Leta memelas dan menunjukan bibir cemberutnya.
"Jangan sekarang ya"
"Ih kenapa? Gak kangen lo ya sama gw?" Tanya Leta ketus
"Bukannya gak kangen Leta sayang. Cuma gw mau nengokkin Adrian. I just have the only cousin in my life, i must take care of him"
"Uhm, yauda deh. Gw duluan El, gw mau ke cafe bang Eja hehehe" ia beranjak dari kursinya dengan melampai dan tersenyum lebar "byeeee. My luv" sapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...