"Let, gw mau ke kamar gw ya. Nanti suster mau bawa gw untuk cuci darah" jelas Adrian
"Gw ikut ya"
"Yaudah" Adrian dan Leta meninggalkan Elmer di ruangan itu.
Adrian sudah merebahkan tubuhnya di brangkarnya. Leta tampak memiliki banyak pertanyaan yang akan ia lontarkan kepada Adrian.
Suster datang dan meminta Adrian memasuki ruangan cuci darah.
"Sus, boleh saya ajak temen?" Tanya Adrian kepada suster yang memintanya ke ruangan cuci darah.
"Boleh, tapi cuma 1 aja ya mas" jawab suster itu
"Ok, makasih sus" balas Adrian, ia pun meletakkan tubuhnya di kursi roda dan di bantu dorong oleh suster serta di iringi oleh Leta yang membuntutinya.
Adrian membaringkan tubuhnya di kursi tempat dimana ia akan melakukan cuci darah, di sampingnya terdapat Leta yang sedia menunggu Adrian.
Beberapa jarum untuk mengeluarkan darah menusuk ke kulit putih mulus itu, selang-selang yang membawa darah ke mesin HFR mulai berputar.
"Sakit gak sih?" Tanya Leta penasaran
"Gak tuh" jawab Adrian
"Ehm, gw selama ini mau minta maaf ke lo. Gw udah salah paham terhadap lo, ya meski lo tetep aja bikin gw kesel kalo inget kejadian itu" ucap Leta
"Gak papa kok. Seenggaknya lo harus tau, kalo gw akan tetap setia sayang sama lo. Walau gw tau, lo gak seharusnya bersama gw lagi. Disana ada Elmer yang nunggu kehadiran lo. Kali ini gw gak mau egois, gw tau posisi gw, dan gw..." belom sempat Adrian menyelesaikan kalimatnya, Leta mempotong kalimat itu.
"It's okay, i always being with you, whenever you need me" ungkapan hati Leta yang dihantui rasa bersalah
"Lo gak mesti harus selalu ada untuk gw kok, karena gw tau saat ini Elmer yang butuh lo. Dan thanks for everything that you touch to me." Ucap Adrian "gw ngantuk Let, boleh gw tidur?" Lanjut Adrian yang hanya dibalas anggukan Leta.
Tak lama Adrian tertidur Leta memandangi Adrian dalam.
Leta pov
It's been so long i didn't see you like this. Kenapa gw dulu terlalu bodoh dan naif untuk mengerti lo, kenapa kapas kusut orang menyumbat pikiran gw agar gw gak ngertiin lo. But sorry for all yan, my heart is Elmer's right now. Not you anymore, i know. I'm too dumb for this kinda shit things on your life. Itu lah kata hati gw sekarang sambil menandangi wajah Adrian yang mulanya putih bersinar yang berangsur menjadi pucat pasi.
Beberapa jam telah berlalu dengan cepat, tanpa gw sadari gw telah tertidur di sisi ujung brangkar. Saat gw membuka mata sekejap gw menguap dan terlihat wajah pucat yang sedang tersenyum ke arah ku.
"Sumringah amat neng" ejek nya
"Napa Yan, namanya juga baru bangun" balas gw
"Gw kangen lo yang kaya gini"
Kalimat itu nembus kedalam hati gw dan membuat sekujur tubuh gw beku dan kaku karena kalimat itu.
"Becanda elah Let" lanjutnya
Tiba-tiba seorang suster memecahkan keheningan.
"Ini saya bantu lepaskan selangnya ya. Setelah itu, kamu udah bisa pulang" ucap suster itu
Suster itu melepaskan seluruh selang yang berada di tangan Adrian. Gw bergidik ngeri melihatnya, jelas saja gw kan takut jarum-jaruman.
"Mari saya antar ke kamarnya dulu" ucap suster tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...