"Lo gak papa?" Tanya pria yang telah menarik Leta dari siksaan tadi, yang lain dan tidak bukan Elmer.
Ternyata Elmer kalah dengan ego nya, ia tetap mengikuti kata hatinya, setelah ia memikirkan matang-matang. Ia tidak bisa membiarkan seorang wanita yang ia sayangi terluka.
"El.." rintih Leta
"Iya kenapa? Coba cerita" suruh Elmer
"Hiks..hikss"
"Jangan nangis, nangis gak akan menyelesaikan masalah Let" sambil menghapus air mata itu dengan lembut. "Yaudah kita ke mobil aja okay" Elmer menggiring Leta masuk ke dalam mobil.
"Hem" dehaman Elmer cukup memberikan kode untuk Leta bercerita
"Dia mantan gw El, gw takut"
"Kenapa harus takut?" Tanya Elmer
"Dia jahat El"
Flashback on
6 bulan yang lalu.
Saat sekolah sudah terasa sepi, Adrian dan Leta masih berada di dalam kelas. Walau seluruh siswa sudah berhamburan untuk pulang.
"Let main ke Apart ku yuk!" Ajak Adrian
"Tanya abang dulu ya" pinta Leta
"Tenang aku udah izin ke abang ini, tadi pagi"
"Serius kamu?" Tanya Leta tak percaya
"Dua rius malah sayang" sambil mencubit pipi Leta
"Aduh sakit tau, yaudah deh aku percaya sama kamu"
Perjalan ke Apartemen Adrian sedikit memakan waktu karena jarak tempuhnya yang lumayan jauh. Leta ketiduran di mobil, mungkin capek. Tapi sebenarnya bukan karena capek.
Di mobil itu terdapat minuman yang telah di berikan obat tidur oleh Adrian. Sebetulnya Adrian bukan lah anak yang bisa di bilang baik, malah menjorok ke brandalan.
Di bopongnya Leta ke dalam apartement nya, diletaknya Leta di kasur berukuran king size itu. Saat Adrian mengambil segelas air, ternyata Leta telah terbangun.
"Eh da bangun ya cantik" sapa Adrian mengintimidasi sambil membuka kancing bajunya perlahan
"Eh kamu mau ngapain?" Tanya Leta lugu
"Mau nyoba kamu lah!" Jawabnya dengan santai
"G-ga-gak" ucap Leta terbata-bata karena panik.
Leta berusaha untuk tetap tenang dan mengambil tindakan yang benar. Ia takut, Adrian semakin mendekatinya. Dengan senyum jahat Adrian menyentuh pipi Leta, tapi Leta mencoba untuk menangkisnya.
Leta mencari apa pun di dekat kasur itu untuk menjauhkan Adrian. Dia melihat cutter tegeletql rapih di nakas samping kasur itu. Sesegera ia ambil dan
Sret...
Cutter itu mengenai perut Adrian, sedikit-sedikit darah bercucuran. Perih, pasti itu perih batin Leta. Terlihat sekali mimik wajah itu kesakitan, karena senggang Leta langsung berlari keluar.
Tampilan yang acak-acakan berhasil membuat seluruh perhatian tertuju padanya.
Yup, ia hampir tidak suci. Bagi Leta dan abangnya sosok Adrian adalah laki-laki yang brengsek.
Flashback off
"Yaudah sekarang lo tenang dulu, mau gw anter ke bang Ezza?" Tanya Elmer
Pertanyaan tadi hanya di anggukan oleh Leta. Ia takut kejadian 6 bulan yang lalu terulang lagi, dia mesti gimana? Ia sangat takut dan khawatir. Tapi dia senang.
Karena datangnya Adrian membuat Elmer tidak mengacuhkan dia. Sedikit senyuman terukir di bibir tipis Leta.
Mobil putih itu berjalan dengan hati-hati namun pasti. Tibanya di cafe sederhana milik abang Leta.
"Lo mau masuk gak?" Tanya Leta lembut
"Gw langsung pulang aja, next time okay!" Balas Elmer.
Elmer menatap dengan senyum pilu mendapati punggung leta yang sedikit mulai menghilang dari pandangannya.
Cafe bang Ezza
"Ey muka ditekuk-tekuk gitu!" Ejek bang Ezza
"Abang mah, aku lagi gak mood nih." Keluh Leta
"Lo ini, tiap hari masalah mulu, sampe abang khatam dengernya"
"Ah abang mah gak asik"
"Yauda kenapa sih cerita dong!" Seru Ezza
"Bang mau pindah sekolah lagi"
"HAH!" Ezza terbelalak kaget
Hanya di balas dengan anggukan kepala Leta
"Abang gak salah denger nih? Kenapa? Elmer lagi?"
"Bukan bang"
Getaran tubuh Leta membuat Ezza sedikit mengernyitkan dahinya. Membentuk garisan bingung.
Sambil menyentuk bahu adiknya itu untuk menenangkan "are you okay?"
"Adrian bang" rintih cewek itu "dia dateng ke sekolah aku bang, dia pindah ke sekolah aku"
"Brengsek!" Lontaran kekesalan Ezza sambil menggebrak meja itu, membuat seluruh pelanggan menatapnya takut dan bingung.
"Bang, Leta takut" keluh Leta
"Tenang Let, abang gak akan tinggal diam" kata Ezza "kamu abang anterin pulang dulu ya" lanjutnya.
Rumah Elmer
"Eh sayang udah pulang?" Sapa Rita
"Iya ma, aku langsung naik ke atas ya"
"Kamu kenapa El?" Tanya Rita khawatir karena mimik wajah Elmer menunjukan ia tidak baik-baik saja.
Lantas Elmer tidak menjawab pertanya Rita, wanita paruh baya itu membeku karena suara pintu itu sedikit di bentak. Rita berlari dan mengetuk pintu itu.
"El?" Rita sambil mengetuk pintu itu keras
"Gapapa ma, aku capek" ucap Elmer dari dalam
Apa yang kamu pikirin sih El, mama tau kamu lagi stres. Mama takut El, mama takut kehilangan kamu El. Ini semua salah mama karena mama gak ngelahirin kamu dengan keadaan sempurna. Batin Rita.
Tbc
•
•
•
•
•
•
•
Maaf ya pendek ceritanya. Lahi gak mood buat cerita, dan kesian lama-lama sama peran El, disiksa mulu.
•
•
•
•
•
Stay tuned terus ya untuk tau kelanjutannya
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...