Beberapa hari berlalu setelah kejadian dimana Ezza membentak Elmer dengan segala kekesalan dan emosi yang memuncak. Elmer bertekad untuk menemui Leta secara diam-diam, mungkin sekarang Elmer tak perlu melepas alat bantu nafasnya. Selagi Leta tidak dapat melihat keadaannya, Elmer berusaha menemani Leta.
Tepat di taman dekat rumahnya Leta, ia duduk di ayunan dengan tongkat yang jelas di genggam oleh cewek itu, dan sedikit gerakan dari kakinya.
"Hey!" Sapa cowok yang sekarang duduk di samping ayunan itu, cowok itu juga sedikit menggerakkan kakinya.
"Siapa ya?" Tanya Leta dengan tatapan yang lurus tak bermakna.
"Gw Eltan" bohong cowok itu
"Kayanya gw gak kenal lo deh"
"Emang, tapi boleh kan kita temenan"
"Tapi lo bukan orang jahat kan?"
"Ngapain orang jahat pake kenalan dulu, kalo gw mau jahat mending gw langsung culik lo kali"
"Iya juga sih, tapi kenapa lo mau temenan sama gw?"
"Emang apa salahnya, dari dulu gw gak punya temen. Ada sih, cuman sekarang gw harus ikhlasin dia sama orang lain"
"Kan gw buta dan emang lo gak punya temen yang lain"
"Gak"
"Kesian amat"
"Dari dulu gw punya prinsip untuk tidak memiliki temen, karena kalo gw temenan sama yang lain, gw yakin akan menyakitinya pada akhirnya"
"Terus sekarang kenapa mau temenan sama gw dan kenapa lo mau puny temen yang sekarang dah lu ikhlasin"
"Karena dia beda, dia selalu berusaha masuk ke kehidupan gw, dan mengubah presepsi gw"
"Terus, terus"
"Pokoknya gitu deh"
Tanpa disadari hati Elmer sangat teriris melihat keadaan Leta yang sekarang. Semua ini memang salahnya, ia seharusnya tidak melakukan hal yang sangat tidak berguna itu. Sekarang semua orang tersayangnya sudah hancur.
Karena terbawa suasana, Elmer hampir lengah untuk menyadari bahwa Ezza datang untuk menjemput adiknya. Untungnya Elmer menyadari itu, ia langsung berpamitan dan beranjak dari duduknya.
"Let, gw kayanya gak bisa lama-lama. Gw duluan ya" dengan segera ia meninggalkannya.
"Eh tapi lo tinggal dimana??" Teriak Leta sedikit yang hampir terdengar samar oleh Elmer.
Tanpa di balas pertanyaan itu, Elmer langsung pergi saja menjauh dan hanya menyaksikan kedua adik kakak itu beranjak meninggalkan ayunan itu.
"Besok-besok jangan gini lagi napa Let, gw khawatir tau. Kirain gw lo ilang" omel Ezza
"Ya gw kan mau jalan-jalan"
"Tapi kan bisa lah ajak gw. Lo gak tau kam seberapa panik gw pas tau lo udah ilang aja dari rumah"
"Ya maaf bang, oh iya tadi gw ketemu orang"
"Siapa?"
"Eltan bang, orangnya baik banget"
"Orang mana?"
"Gak tau, katanya sih rumahnya di komplek ini juga. Di sepupunya orang sini katanya"
"Oala, tapi dia gak jahatin lo kan?"
"Gak lah bang, ini buktinya aku baik-baik aja"
"Yaudah pokonya kamu pulang dulu, istirahat. Jangan keluyuran terus"
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...