Tak terasa langit yang awalnya berwarna jingga senja telah berubah menjadi gelap gulita, tapi tidak dengan bulan dan bintang yang siap untuk menerangi gelapnya malam. Walaupun Elmer telah mengistirahatkan tubuhnya sejak mentari terbenam, dengan setia Leta masih menemaninya selagi Rita membuat makan malam untuk Bram serta Adrian dan Leta.
Biarpun netra Elmer tertutup dan Leta yang sekarang tak dapat melihat fakta bahwa Elmer adalah Eltan karena dunianya sekarang dirundung kegelapan. Leta yang masih membelai surai halus itu tanpa sadar merasakan sedikit ada yang menjanggal pada Elmer.
Nafasnya yang tiba-tiba sulit dan sangat terdengar berat membuatnya kalang kabut. Dengan sontak ia teriak dengan memanggil nama Adrian dengan gelagat panik.
"Yan!!" teriaknya dengan bangun mencari tongkatnya untuk menghampiri Adrian.
"kenapa Let? gak usah teriak-teriak bisa kan?" balasnya dengan sedikit berlari-lari mendatangi Leta
"itu.."
"itu kenapa sih? ngomong yang jelas"
"itu Eltan, kaya sesek gitu"
Dengan tergesa-gesa Adrian langsung masuk ke kamar Elmer dan melupakan Leta yang terpatung dengan situasi yang sangat ambigu baginya. Leta dengan berfikir sedikit panjang, menghampiri Rita dan memberitahukan situasi yang ambigu ini.
"tan"
"ya, sayang? kenapa?"
"i-itu, Eltan tan"
"OM! TANTE!" teriak Adrian dengan sangat keras yang membuat seluruh penghuni rumah dapat mendengarnya dengan kaget.
di situasi berbeda,
"Ya-a-an, ba-awa h-hh Leta pe-r-gi" tatih Elmer.
"EL, tolong bertahan gw telfon om Vero dulu"
"ba-awa Le-ta"
"halo om?" telfon Adrian mengabaikan apa yang Elmer bilang.
"Yan" tatih Elmer dengan terpaksa serta menangkis ponsel itu
"plis deh El, nyawa lo lebih penting sekarang"
tiba-tiba Rita, Bram dan Leta masuk ke ruangan Elmer. tanpa basa-basi Bram langsung membopong Elmer dengan segera, dan langsung membawanya ke mobil.
Selama perjalanan Rita berusaha membuat Elmer dalam keadaan sadar, di dalam mobil itu hanya terdapat keluarga kecil yang sedang di ambang kesedihan.
Adrian dan Leta hanya dapat menatap mobil itu hingga tak terlihat lagi, Leta sangat bertanya-tanya. Walaupun dengan mata kosongnya, Adrian tampak tahu betul jika Leta bukan lah orang yang cuek. Dia pasti akan menanyakan seluruh pertanyaan yang terdapat di dalam benaknya.
Leta merupakan sosok wanita yang peka terlebih dia sangat tegar.
"Yan, lo utang penjelasan ke gw! Gw tau kalau dia itu Elmer. Gw tau dari suara tante Rita, om Bram, dan terlebih lagi saat dimana Elmer merasakan sesak. Gw tau betul itu" omelan Leta yang disusul dengan kristal beninh yang mulai jatuh dari genangan pelupuk mata empunya.
"Ini bukan mau gw Let, please don't mad at me. I know i did a wrong thing, but now Elmer is more important right?" Ungkap Adrian dengan penuh rasa khawatirnya.
"Okay! Now i wanna go to hospital, i wanna know his condition" pinta Leta.
"Ok, but you need your jacket first, cuz i'm going to use my motorcycle okay"
"Okay"
Sesegera Adrian mengambil jaket yang telah ia siapkan untuk Leta, dan dengan cepat juga Leta langsung menggunakannya. Tanpa basa-basi Leta langsung menaiki motor itu dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...