Hari kedua setelah Adrian masuk kedalam hidup Leta kembali.
*rumah Leta
Seorang wanita paruh baya yang sedang mengelus surai anak bungsunya yang masih tidur.
"Let, bangun dong" ucap Rosa seraya mama Leta
"Aku gak enak badan ma" jawab Leta
"Masa sih" karena sedikit khawatir Rosa langsung meletakkan punggung tangannya ke dahi si bungsu.
Dan ternyata benar tubuh Leta sangat panas, entah apa yang membuatnya demam tinggi.
"Za! Kamu anterin Leta ke rumas sakit ya, demam tinggi dia, mama takut dia tipes" Rosa sedikit teriak, agar Ezza mendengar. Karena kamar Ezza di samping kamar Leta.
"Iya ma, aku mandi dulu" sahut Ezza.
*sekolah
Elmer pov
Sebuah benda pipih bergetar di saku ku membuat ku meraih benda pipih itu yang menampilkan notifikasi dari kaka Leta.
Mer, Leta gak masuk sakit. Lo bilangin ke guru ya. Thanks.- Ezza
Ok
Balas gw singkat. Rasa khwatir itu muncul secara tiba-tiba, ingin gw membolos sekolah dan mengecek keadaan Leta. Tapi apa boleh buat, gw udah sering bolos sekolah karena penyakit gw. Bisa-bisa gak naik kelas gw.
Entak kenapa hari ini persaan gw gak enak, apa lagi saat mengetahui trauma Leta akibat Adrian. Mulai hari ini gw balik lagi duduk di tempat biasanya, Andre juga sudah pindah.
Bintang selaku teman terdekat Leta menghampiri gw dengan wajah bertanya-tanya.
"El, Leta kemana? Tumben jam segini belom dateng" tanya Bintang
"Gak masuk" jawab gw singkat
"Lah kenapa?" Tanya Bintang bingung
"Sakit" jawab gw
"Singkat amat, gak ada pulsa apa" ejek Bintang
Dari sudut pintu muncul lah seseorang yang entah mengapa jadi gw benci saat mengetahui cerita Leta. Ya siapa lagi kalau bukan Adrian.
Bruk
Hentakan tangannya di meja gw.
"Lo pikir, lo siapa hah! Leta tetep milik gw dan gak akan jadi milik lo" bentak Adrian yang membuat seisi kelas menatap penasaran
Tanpa gw jawab, dia melanjutkan kalimatnya
"Heh, punya mulut kan! Jawab kek apa kek! Dan gw denger-denger lo cuma cowok penyakitan. Halah mending lo lepasin Leta atau tetep berurusan dengan gw, bagi gw lo tuh cuma kerikil kecil. Cowok penyakitan kaya lo mah gampang gw singkirin" tutur itu membuat emosi gw berapi-api
"Bisa jaga mulut lo! Seenggaknya gw cowok baik-baik dan selalu ngehargain cewe, gak kaya lo yang cuma bisa ngerendahim cewe dasar berengsek!" Jelas gw membuat seluruh anak kelas kaget
"Oh dia dah cerita, makin seru juga ini. Kalo lu punya nyali balik sekolah ketemu sama gw!" Seru Adrian
Adrian langsung meninggalkan kelas, ya pasti dia cabut pelajaran.
Author pov
Adrian kelur dari kelas dan menaiki satu-persatu anak tangga untuk sampai di rooftop sekolah. Cowok itu memasang rokok di pinggir bibirnya dan meletukkan api di ujung rokok itu.
Notifikasi dari ponselnya menyala, membuat ia melihat.
Mama sama papa akan bercerai, dan mama gak bisa rawat kamu. Kamu tau kan mama akan nikah dengan orang lain, calon mama gak mau kalau kamu sama mama.-mama
Kamu papa bawa, mulai dua hari kedepan kamu papa beliin apartement. Papa akan nikah lagi! Dan lagi kamu harus ketemu sama adik papa. -papa
Huft!
Semua gak pernah ada yang mikirin persaan gw! Mau mama, papa. Rasanya mending gw mati aja. Batin Adrian.
Sebenarnya Adrian tidak pernah tahu silsilah keluarga ayahnya. Karena ayahnya pernah menjauh dari sekuarganya dan menghapus nama keluarganya.
Sejenak ia memikirkan kenapa ayahnya keluar dari keluarganya? Yang ia pernah tahu hanya karna menikah dengan mamanya. Karena mama Adrian bukan lah wanita baik-baik, maka dari itu kuluarga ayahnya tak setuju.
Dan mengapa Adrian harus di lahirkan? Kalau akhirnya ia juga yang tersiksa. Ia tidak pernah tau siapa saudara, siapa tante, om, sepupunya. Dan baru kali ini ia akan tahu siapa om, tante, dan sepupunya.
Perceraian mama papanya membuat ia tahu siapa keluarganya, tapi membuat ia kehilangan seorang mama.
Jam pelajaran berlalu.
Elmer masih duduk rapih walaupun seluruh siswa sudah berhamburan untuk pulang. Ia menunggu seseorang yang masih menghantui pikirannya.
Adrian datang dengan baju berantakan dan sedikit bau rokok. Membuat Elmer memiringkan senyuman itu.
"Penyakitan tapi sok-sok an sama gw" ejek Adrian
"Stop manggil gw dengan sebutan kaya gitu" bentak Elmer sedikit
"Fakta ya tetap fakta" ucap Adrian "gw harap lu sadar diri, karena Leta hanya milik gw seorang. Gw tau kok sebernya Leta masih sayang sama gw" lanjutnya
"Jangan harap! Karena lo gak lebih dari cowok bajingan" ucap Elmer
Tanpa basa-basi Adrian meraup kerah baju Elmer. "Lo bilang apa? Hah!" Adrian melayangkan pukulan ke perut Elmer.
Hhah. Huh
Deru nafas Elmer sedikit acak-acakan sambil memegang dada bagian kirinya yang sudah ia rasa buruk.
"Hahahaha, gitu aja dah lemah. Mau apa lo kalo sama Leta"
"Gw.. g.gak akan ngelepasin.. Le...ta" ucap Elmer terpatah-patah karena rasa sakit di dadanya.
Adrian langsung melepaskan tarikan kerah Elmer dan pergi meninggalkan cowok yang masih sulit bernapas itu.
Elmer berjalan gontai keluar dari kelas, ya orang suruhan Bram langsung mendekatinya.
"Tuan, kenapa?" Tanya orang itu
"G..gak.. pa.. paahh" jawab Elmer, sedikit ingin ambruk.
Di mobil ia meminum seluruh obatnya ketika ia kambuh. Walaupun sedikit masih merasa sesak, setidaknya sekarang baikkan.
Sekarang ia tahu, ia harus kemana. Mobil Elmer berjalan menuju rumah Leta. Ia sangat khawatir dengan keadaanya.
Tiba di rumah Leta, yang tak begitu besar tapi menampakkan asrinya rumah itu.
Tok.. tok.. tok
Suara ketukan pintu menyaring hingga ke dalam rumah.
Tbc
•
•
•
•
Maaf ya pendek, lagi sibuk atuhornya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
HERZ
Teen Fiction{Sebelum baca lebih baik follow ya guys🥰} menghilangkan seluruh emosi, aktivitas, pertemanan? apa itu hidup? dengan seluruh kesempurnaan yang dimiliki, mengapa harus menghilangkan kebahagiannya?. Elmer Collins cowok perfect blasteran US-Indo yang m...