"Kau tidak apa - apa?"
Dengan sigap Taehyung membungkuk, niatnya ingin membantu gadis di depannya ini berdiri. Mengangkat tangannya, menggoyangkan pelan lalu Nayeon bangkit—menolak uluran tangan Taehyung.
"Saya tidak apa - apa, saya benar - benar minta maaf." Ujar gadis itu lalu membungkuk beberapa kali.
"Tap—"
"Saya akan memanggil cleaning servis dulu." Potong Nayeon beranjak pergi.
Taehyung tidak menahannya. Dia hanya tersenyum tipis sembari tetap fokus menatap gadis yang terlihat menjauh darinya.
Joshua melihatnya, senyum tipis milik bosnya itu.
"Anda mengenalnya?"
Suara Joshua mengalihkan pandangannya yang terfokus pada Nayeon. Taehyung terdiam sejenak, mengangkat ujung pundaknya sedikit ia tersenyum.
"Mungkin."
Jawaban menggantung itu cukup membuat Joshua sedikit bingung.
"Dia juga dari divisi keuangan." Tutur Joshua.
"Benarkah?" Sahut Taehyung sedikit terkejut.
"Dan—" Joshua terdiam sejenak, "sepertinya dia orang kepercayaan manager Bae." Tuntas Joshua.
Taehyung terdiam mendengar ucapan Joshua. "Jadi menurutmu, dia berkemungkinan besar tahu soal penyalahgunaan dana itu?"
Melihat ekspresi Taehyung yang sedikit serius membuat Joshua berdehem pelan. "Aku hanya menduga pak." tutur Joshua.
Menarik napas, menghembuskan pelan Taehyung berujar, "baiklah." Kaki itu kembali melangkah membelah koridor.
Masuk ke divisi keuangan suasana sedikit ribut namun jemari Joshua memberi isyarat untuk seluruh staf di sana diam dan kembali ke pekerjaan mereka. Taehyung yang diam itu terfokus pada satu ruangan tertutup di ujung kantor. Jemarinya memegang knop pintu dan ketika ia membukanya ia bisa melihat manager Bae duduk di kursinya dan Nayeon yang berdiri di sisi wanita itu menunduk.
Manager Bae nampak panik lalu segera berdiri ketika netranya teralih pada sosok pimpinan barunya.
"Anda," wanita cantik itu membungkuk dalam dengan nada sedikit panik.
"Ada perlu apa? Atau anda butuh sesuatu?" Tanya manager Bae sedikit gelisah.
"Aku tidak suka bertele - tele, tentu saja kau tahukan alasan aku kemari?" Taehyung memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dengan ekspresi dingin di wajahnya.
Manager Bae gelisah, Jongin bila dia tidak perlu khawatir dan akan membereskan masalah keuangan yang tengah di cek oleh bos barunya itu. Tapi,
"Kenapa diam? Kau tahu aku bisa memasukkan dirimu ke dalam penjara?" Taehyung kembali bersuara dan itu berhasil membuat manager Bae dan Nayeon mengangkat wajahnya. Taehyung melirik sebentar gadis itu, dan dapat melihat pipi Nayeon yang kemerahan.
"Aku, ak—"
"Sel kanker itu, menggerogoti tubuh secara perlahan dan merusak jaringan - jaringan tubuh Manusia." Wajah pria itu mengeras, "Dan cara terbaik untuk sembuh dengan mengambil sel itu lalu memusnahkannya."
Lutut manager Bae bergetar, tubuhnya jatuh ke lantai. "Kumohon maafkan aku." Tangannya ia katupkan di depan wajah dan mulai meminta maaf pada Taehyung.
Senyum pria itu terkembang, "tapi tenang saja, kau baru akar - akarnya yang menganggu." Wajah Taehyung kembali datar.
"Jadi hanya ada dua pilihan, kau membantuku atau—" Taehyung memutar tubuhnya ke arah Joshua, asistennya itu langsung tegap dan membungkuk ke arah atasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
FanficDia pikir, setelah itu keduanya tidak akan bertemu lagi. Jadi ketika pria itu menawarkan sebuah kesepakatan malam itu, ia menerimanya tanpa pikir panjang.