1. Tugas Baru

1.7K 170 29
                                    


Tadi pagi aku mendapat panggilan dari Mba Riri untuk menemuinya segera. Rupanya Ia ingin aku menulis Biografi di artikel untuk deadline dua bulan kedepan. Ini tugas baru bagiku. Setelah 6 bulan berkerja di kantor ini, baru kali ini aku di beri tugas oleh Mba Riri atasanku untuk membuat sebuah Biografi seorang pelukis ternama asli pribumi pada masa penjajahan Belanda. Sebelumnya aku hanya membuat artikel di blog milik kantor tentang berita politik di Indonesia.

"Luna, saya ingin kamu membuat Biografi seseorang yang terkenal dengan lukisannya yang katanya punya rasa tersendiri di masing-masing karyanya itu. Saya ingin kamu menelusuri kehidupannya dan bagaimana ia bisa menjadi seorang pelukis hebat. Juga kamu harus bisa mendapatkan hal penting dalam hidupnya. Karena saya yakin setiap orang hebat pasti punya kisah hidup yang menarik."

Sekarang tubuhnya ia condongkan ke depan dan menatap ku lebih serius lagi.

"Saya juga mendengar ia memiliki kisah cinta yang unik yang membuat lukisannya memiliki rasa." Mba Riri menambahkan dengan sedikit tersenyum manis. Wajah seriusnya sedikit hilang.

"Siapa Mba?"

Mba Riri menyodorkan map yang sedari tadi berada di antara kami lebih dekat ke arah ku. Arah pandangku turun mengarah pada map di meja.

"Kresna. Saya tidak tau banyak tentang dia, karena ia selalu menolak untuk di wawancara sepanjang hidupnya, entah kenapa." Sambil mengetukkan telunjuknya dua kali di atas map coklat itu. "Ini berkas yang mungkin akan membantu dalam tugas barumu ini."

Aku sedikit bingung. Mataku kembali melihat wajah Mba Riri yang sudah kembali serius.

"Terus saya harus wawancara siapa dan mencari tau kehidupan dia dari mana?"

Mba Riri menggerakkan kedua bahunya naik turun dan kedua sudut bibir yang di tekuk ke bawah membentuk ekspresi masa bodoh nya.

"Saya tidak tau ... itu tugas kamu!"

••

Sekarang aku berada di meja kerjaku setelah tadi keluar dari ruang Mba Riri. Aku memandang kosong ke arah komputer yang masih menampilkan work ku sebelumnya yang tinggal  diserahkan ke bagian publishing sementara otakku terus berpikir mulai dari mana tugas ini aku kerjakan.

Ruang kerja ini bertipe semi tertutup jadi bisa mempermudah untuk berdiskusi atau aku bisa bergosip ria dengan rekan kerja saat jam kosong. Ruangan ini bagus karena banyak fasilitas dan interior yang membuat kami betah bekerja lama di sini. Ada AC, dispenser, dan mesin kopi yang jadi favorit karyawan di ruangan ini. Serta pengharum ruangan aroma lavender yang menenangkan persis di kamarku.

Terdapat empat meja staff posisinya saling berhadapan berpasangan dan salah satunya milikku di sebelah kanan dekat dengan jendela. Sebelah kiri kami ada ruangan Manajer yang tertutup terpisah dari kami. Ini adalah ruang produksi dan editing dengan Mba Riri sebagai Manajer, Serta rekanku yaitu Taran, Saras, dan Hadi.

Masalahnya orang ini tidak pernah diwawancarai oleh siapa pun dan aku yakin pasti belum ada berita tentang Kresna di artikel atau koran mana pun. Ditambah lagi Kresna hidup jauh dari masa sekarang artinya aku kesulitan untuk menelusuri tempat dia berada atau tinggal dulu-sekarang. Kresna juga sudah meninggal berarti aku harus mencari keluarga, kerabat, atau teman dekatnya.

Hal pertama yang ku lakukan adalah membuka map. Kira-kira apa isi kertas yang di tulis Mba Riri? Aku pun membacanya, setelah paham isinya buru-buru kucari agenda yang lebih mirip buku saku. Lalu ku tulis beberapa informasi yang minim sekali.

Kresna.

Pemilk Kresna Galery di kota Batavia.

Awal karirnya seorang pelukis jalanan di kawasan Pasar Baru Straat dan Risjwijkstraa

Batavia 1920Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang