•Bab-2

2.7K 200 34
                                    

"NIH minum,semuanya harus kebagian.." ucap Salma menyodorkan teh manis kepada rekan pmrnya.

Semua anggota pmr meminum teh manis buatan Salma dalam satu gelas,rasa solidnya mereka semua pada semua anggota pmr.

"Siap terimakasih." ucap semua anggota pmr,menyodorkan segelas yang sudah tidak ada isinya.

Salma tersenyum simpul,ia langsung menyuci gelas tersebut,sementara anggota yang lain duduk duduk dan malah bergosip ria.

Treng~

Bel sekolah berbunyi,itu tandanya pelajaran akan dimulai sebentar lagi.

Semua anggota pmr langsung berbaris rapi dihadapan Salma,dan Salma dengan mengeluarkan suaranya supaya terdengar lebih tegas.

"Balik kanan bubar jalan!" pekiknya.

"PMR!" semua anggota pmr berteriak,membuat semua orang yang melihat itu langsung takjub dibuatnya.

Salma menalikan sepatu bawah mata kakinya.

"Lo Salma?"

Salma mendongak mendapati..

Latnan Satia Nagara!

Salma terlonjak kaget,ia mundur sedikit dan berusaha mengontrol nafasnya.

"Ia,kenapa?" tanya balik Salma yang masih menalikan sepatunya.

"Kenal gue kan?" tanya Latnan,yang menurut Salma itu tidak patut dipertanyakan.

"Ya.." jawab singkat Salma yang sekarang sudah berdiri menatap bola mata Latnan lekat lekat.

"Nice to meet you.." cerca Latnan tiba tiba.

What?kok jol sih?

"Gue komandan paskibra..lo jabatannya apa?" tanya Latnan.

"Komandan utama." jawab Salma yang masih setia dengan jawaban jawaban singkatnya.

"Berarti kita sama yah Sal?" tanya sok akrab.

"Ia maybe." jawab seadanya Salma,karena kalau alumni lihat Salma mengobrol dengan Latnan pasti dia akan di bending lima puluh kali!gilaaaa!

"Jangan judes gitu ah!nanti cantiknya ilang!" goda Latnan membuat pipi Salma memerah seketika,bukan apa apa ia baru pertama kali berhadapan dengan komandan paskibra!

"Makasih,gue duluan.."

Akhirnya!gue tau juga..rupanya pake 'gue-lo' juga..batin Latnan.

"Okeh.." jawab Latnan yang ia juga tau tidak akan kedengaran oleh Salma karena Salma sudah pergi tanpa mendengar jawab Latnan terlebih dahulu.

"Lo unique!"


Senyum Salma memudar saat guru matematika masuk kedalam ruangannya membuat seluruh siswa dikelas menjadi hening dan mendesis kesal.

"Pagi semua!" pekik Pak Harto dengan ceria yang dibuat buat.

"Pagi pak..." jawab lemas para siswa yang menyiapkan telinga mereka untuk mendengar materi.

"Jadi bapak sekarang ada urusan dulu..." jeda Pak Harto.

"Yahhhhhh..." keluh palsu segera berbunyi di semua siswa,memang kebiasaan.

"Jangan pura pura kalian!bapak juga tahu kok kalian senang.."

"Nah itu bapak tahu..jadi engak usah ngajar lagi pak!" celetuk Ramlan yang ada dibelakang pojok kanan.

"Berani beraninya yah kamu!" Pak Harto geram,ia langsung mengambil spidol dan menuliskan tugas.

"Kerjakan dibuku latihan kalian halaman 104 dari 50-100!cepat tidak pakai lama!"

"Bapak ngasih soal kek kaya UN aja 50 soal...UN juga cuman 40 soal pak!kejam amat sih.." celetuk Haikal kembali membuat Pak Harto memijat pelipisnya pusing dengan Ramlan dan kawan kawannya atau end geng.

Pak Harto pergi dari kelas XI IPA 4,dan Salma segera menyalakan ponselnya lalu membuka aplikasi yang mempunyai warna dasar biru yaitu.. branly andalan para siswa.

"Terimakasih Bu.." jawab serentak para murid kelas XI IPA 4 kelas Salma.

Salma membereskan alat tulisnya lalu duduk sebentar untuk pulang paling akhir karena,di pintu itu semua berdesak sesalkan,Salma tidak suka keramaian.

Bibir pintu sudah kosong,tidak ada siswa siswi yang berteriak histeris karena terjepit atau nyangkut digagang pintu.

Grep!

Tangan Salma ditarik,karena tubuh Salma yang lelah jadi otomatis ia langsung tertarik kebelakang dan melihat siapa yang menarik tangannya itu.

"Dijemput?" tanya Latnan.

"Engak." jawab Salma yang masih mengatur nafasnya,kaget.

"Gue anterin yah Sal?" tanya Latnan.

Mata Salma terbuka lalu ia mundur beberapa langkah,lalu menjawab pertanyaan Latnan.

"Gak,kita engak bisa bareng-bareng.." jawab Salma,ia tahu kalau dirinya bersama dengan berbeda ekskul apa lagi ini rival dari saat Salma bayi juga,apalagi jika alumni tahu tentang ini?sudah pasti mitela kuning cerah dan pin milik Salma akan dicabut kembali dan disuruh CPD sendirian,mengerikan!

"Sekali aja.." pinta Latnan serius,mukanya memelas.

"Sekali?" ulang Salma.

"Ia..boleh yah Sal?" tanya Latnan yang sekarang menggenggam tangan Salma,yang soalnya itu Salma tidak menyadarinya.

Salma menggangguk dan celingak-celinguk,takut anggota se-pmr-nya melihat apalagi jika Hena yang melihatnya bisa jadi dia di-cepuin ke alumni!

Salma berjalan dibelakang Latnan,yang masih memakai maskernya,takut ketahuan!

Hanya waspada saja sih,tapi saat sudah dimotor ia akan buka,karena dia tidak betah dengan masker yang ia pakai sekarang,karena..

Karena ia mulung dibawah meja!jijik!

"Udah?" tanya Latnan yang melihat Salma sudah duduk manis dimotor ninjanya.

"Udah." jawab singkat Salma yang tidak berpegangan.

"Pegangan dong takut jatoh.." cerca Latnan yang sekarang sedang memain mainkan gas motornya.

"Ke—ma—na?" tanya gugup Salma,pipinya langsung blushing!

"Terserah." jawab Latnan yang sekarang sudah melajukan motornya.

"Okeh.."

Jantung Latnan dag-dig-dug sendiri dibuatnya, permintaannya kepada Tuhan untuk dipeluk dari belakang oleh Salma,tapi kenyataanya melenceng jauh dari prediksi!

Salma malah memegang bahunya dengan erat karena takut terjatuh mungkin.

Salma Victoria..gue bakal naklukin lo..tapi..gimana caranya kita bisa bersama Sal?cuman gara gara rival dari alumni?apa ada kesempatan untuk gue mempunyai lo Sal?gue...

Gue udah terlanjur cinta sama lo..

Batin Latnan berbicara sendu,lalu Latnan menelan salivanya,dan berusaha tersenyum.




Lanjut?

PMR PASKIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang