•Bab-10

1.4K 126 3
                                    

"SIAP udah baikkan belum Sal?" tanya Sherly.

Mata Salma yang belum sepenuhnya terbuka dan sekarang terbuka lebar, "Lumayan." jawab Salma,tubuhnya lemas dari biasanya.

"Lo kok bisa pingsan Ma? jarang jarang lho lo kayak gini." ucap Hena khawatir.

Sherly menggangguk bertanda setuju dengan ucapan Hena tadi.

"Gue abis kejar kejar Latnan supaya dia maafin gue, tapi gue langsung pingsan tadi." ucap Salma menjelaskan.

Sherly ber—oh ria sedangkan Hena terkejut bukan main dan langsung menubruk Sherly lalu menguncang guncangkan bahu Salma yang masih berbaring.

"Sadar oy! Sadar!! lo bisa kehilangan jabatan lo sebagai komandan di pmr!" ucap Hena serius.

Salma menatap lekat Hena sekarang, otaknya menyuruh Salma untuk diam dikelas tadi tapi hatinya berkata lain, hatinya gelisah tidak seperti biasanya. Ia bingung. Tapi jika memang ini yang terbaik untuk Salma kehilangan jabatannya Salma bersedia.

Hena mendengus, "Biar gue yang jadi komandan." ucap Hena sambil cabut dari sana.

Sherly menatap jengah Hena, sahabatnya yang satu itu terobsesi dan gila akan kata 'famous'.

Sherly beralih menatap Salma, "Gue tau cuman lo yang berhak jadi komandan bukan Hena."

Klek!

Pintu UKS dibuka halus, terlihat komandan paskibra memasuki UKS, Salma yang mendengar itu langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lo udah baikkan kan?" tanya Latnan khawatir.

Salma tersenyum dibibir pucatnya. "Gapapa, oia Nan, lo maafin gue kan?" tanya Salma.

Latnan mengacak ngacak rambut Salma, "Gue yang harusnya minta maaf buat lo kecapean kayak gini, jadi nanti pulangnya gue anterin yah?" tanya Latnan.

Salma menggangguk, "Ia, makasih." ucapnya.

Suasana canggung menyelimuti mereka berdua Latnan menggaruk tengkuknya, dan Salma hanya bisa tertidur pulas.

Latnan melihat wajah cantik Salma saat tidur, sangat cantik kalau dilihat dari dekat.

"Ma, boleh gak gue cium?" tanya Latnan.

"Boleh yah?" tanya Latnan lagi. "Kalau Salma enggak jawab berarti boleh."

Salma masih tertidur pulas matanya menutup tenang.

Cup!

Latnan mencium kening Salma agak lama, tapi Salma sama sekali tidak terganggu ia masih menutup matanya.

"Yaudah gue kekelas yah, makasih atas hari ini, gue tau lo udah mulai suka sama gue." ucap Latnan.

Sementara dibalik bilik sebelah UKS ada gadis yang geram atas perilaku Latnan.

Yaitu Katya Anggraeni.

Katya mempererat pegangan kepada handphone iPhone X nya, ia tidak tahan dengan semua ini. Ia muak!

VOTED!! PLEASE

PMR PASKIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang