•Bab-5

1.6K 157 9
                                    

SALMA melenggang pergi dengan lesu, handphonenya mendarat ke tangan guru Bu Arum Sumaidan!!

SIAL!!

Bibirnya cemberut,wajahnya masam sekarang.

"Salmaaaaaaaaaa."

Salma yang merasa namanya terpanggil membalikkan badan dan akhirnya pun menyesal.

"Eh jangan balik badan bubar jalan dulu dong." ucapnya lagi.

Salma masih melihat Latnan datar,malas untuk melihat aksi konyolnya.

"Kenapa cemberut?terus kok sms gue engak dibales mulu sih?" tanya Latnan polos.

Salma menghela nafas berat itu lagi itu lagi yang dibahas! Salma akhirnya menubruk Latnan meninggalkan cowok itu termenung tak mengerti.

"Ih kok pergi sih? Diajak ngomong sama komandan paskibra lho ini!" ucapnya lagi.

Salma membalikkan badan dan melangkah mendekat kearah Latnan membuat tidak ada jarak dikeduanya.

"Udah tau gue komandan pmr dan lo paskibra,dari dulu engak akur,bisa lo jauh jauh dari gue?gue engak mau ada masalah!" tegas Salma.

Latnan menatap bola mata hitam Salma terlihat Salma begitu serius berbicara dengannya.

"Jauhin gue okeh?"

Latnan mengganguk.

Detak jarum jam sampai terdengar ketelinga Salma saking sunyinya,Ayahnya sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di laptop.

Ibunya sibuk membaca artikel,ia hanya bisa bertopang dagu melihat kosong kedepan.

Menelepon Sherly hanya mendengar suara.

"Tak tak tak."

Sama seperti suara mesin ketik ayahnya!

Telepon rumah memang begitu,sial!!

Merasa tidak ada kerjaan lain ia bangkit dan berjalan menuju kamar.

Tingtong~

Salma membalikkan badan, melangkah malas menuju gagang pintu dan membukanya.

"Halo.." sapanya ramah.

Salma mencebik, "Ngapain lo kesini hah?" tanyanya sinis.

"Engak boleh yah?" tanyanya.

"Engak!!" ucapnya keras.

"Ada apa kak?" tanya ayah Salma.

"Eh ada om.." ucap Latnan.

"Siapa ini kak?pacarmu kah?" tanya ayah sambil tersenyum kearah Latnan yang sedang mencium punggung tangannya.

"Om boleh gak bertamu sekarang?" tanya Latnan.

"Boleh lah nak,kan kamu sudah datang sayang dong.." jawab Ayah Salma.

Salma menghela nafas capek!

"Terimakasih om,tapi sepertinya Salma engak suka kehadiran saya deh om.." ucap Latnan parau.

Ayah Salma melirik Salma, "Salma senyum sayang..engak boleh judes ke tamu,saya engak ngajarin kamu kayak gituh." ucap Ayah Salma.

"Maaf ayah.." balas Salma tersenyum kearah Latnan.

Hati Latnan berbunga bunga sekarang senyum Salma itu haduhhhh meluluhkan api!

Eh meluluhkan hati maksudnya!

Latnan tersenyum membalasnya, "Terimakasih Salma,Salma cantik kalau lagi senyum," ucapnya membuat Salma mendelik tajam kearah Latnan.

"Yasudah ayo kita ngobrol ngobrol didalam."

Latnan diajak keruang tamu sambil memikirkan bagaimana caranya mencairkan suasana.

"Om,mau main tebak tebakan gak?" tanya Latnan.

"Tebak tebakan apa?"

"Saya tebak perkejaan om,mau?" tanya Latnan.

"Memang tahu?" tanya ayah Salma.

"Tahu dong!" ucap Latnan antusias.

"Apa coba?" tanya ayah Salma penasaran.

"Tentara!" jawabnya semangat.

"Kok bisa tahu sih?" ucap Ayah Salma terkagum kagum, "coba tebak pekerjaan sampingan saya,apa?"

Waduh! Ini bapak bapak mau main tebak tebakkan atau mau sombong?

Latnan menelan salivanya,celingak-celinguk mencari petunjuk ia tidak tahu pekerjaan sampingan Ayahnya Salma! MALA PETAKA!!

"Pengusaha kah?"

"Benar sekali,kamu bisa baca masa depan?namamu siapa?"

"Nama saya itu Latnan,nama panjangnya itu Latnannnnnn~" jawabnya sambil agak bernyanyi.

Ayah Salma dan Salma tertawa Latnan pandai bergurau tingkat tinggi!

"Yang benar ah!" sekarang bunda Salma ikut nimbrung.

"Eh Tante.." ucap Latnan sopan ia langsung mencium punggung tangannya.

"Siapa nama panjangmu?" tanya sekali lagi Ayahnya Salma penasaran.

"Latnan Satia Nagara," jawabnya.

"Ekstrakurikuler apa yang kamu ambil,paskibra kah?" tanya Ayah Salma.

Latnan mengganguk cepat betul sekali tebakkan ayah Salma!

"Ia!saya komandan paskibra!" ucapnya antusias.

"Ayo PBB." tantang Ayah Salma sambil tersenyum sinis.

"Boleh dong.."

PMR PASKIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang