•Bab-22

343 20 1
                                    

Latnan memutuskan untuk menghapus bionya dari pada ia menyakiti hati Salma lebih dalam, bukan?

Latnan melempar kesembarang arah lalu ia mengambil kembali ponselnya. Besok adalah hari Minggu, jadi ia akan menjadwalkan Lexa dan Anin dan para anggotanya untuk berkumpul.

Latnan

Jam 8 di school

Lexa

Hm

Latnan

Jam 8 di school

Anin

Iya,oke.

Salma sudah bersiap, sekarang ia dijemput oleh Latnan kesekolah, jantungnya berdetak lebih cepat sekarang rasanya badanya mati rasa.

Salma sudah melihat mobil hitam, sepertinya itu Latnan. Soalnya ia tau mungkin ia mau lebih cool karena alumni datang? Mungkin sih.

Salma membuka pintu depan dan terlihat..

"Le..xa?"

"Hey Sal!" ucap Lexa santai, "sorry yang depan ada gue, lo di belakang aja yah."

Salma menutup pelan pintu hitam itu dan mengambil beberapa langkah dan membuka pintu hitam yang dibelakangnya.

Ia dudukkan bokongnya dan melihat seringai kecil dari Lexa, ia bisa melihat mata Latnan yang menyorot dirinya melewati kaca.

Sakit hati? Tentunya sangat sakit hati, apalagi saat Latnan kemarin berbicara bahwa dia hanya akan menjemput dirinya.

Tapi kenapa ia justru malah sedih? Bukannya Salma yang dari dulu meminta Latnan untuk pergi dari hidupnya?

Entahlah biarkan itu menjadi teka-teki untuk hati Salma, hati yang selalu berdebar saat mendengar Latnan bicara, berpacu cepat saat Latnan tersenyum manis, dan menghangat ketika melingkari punggung cowok itu.

Dulu Latnan yang kalah olehnya, tapi sekarang keduanya kalah.

Salma sudah jatuh hati kepada Latnan.

Mereka bertiga turun, Latnan melihat Salma dan menghampirinya dan menggenggam jemari tangan Salma dengan erat.

"Jangan sedih." bisik Latnan di telinga Salma.

Salma hanya bisa tersenyum, berarti perkiraan nya salah, Latnan masih mengharapkan Salma.

Lexa melihat itu hanya bisa mengumpat didalam hati, ia langsung melepaskan ikatan dirambutnya ditangannya dan langsung memasang nya dirambut lurusnya.

Mereka melangkah menuju lapangan terlihat semua anggota maupun alumni pmr paskibra yang sedang memandang sengit satu sama lain.

Anindiya terlihat sedang membaca buku yang seperti mengenai ipa, Anin adalah mantan ketua pmr sebelum ia menyerahkan kepada Salma.

Salma langsung berhambur kedalam pelukan Anin dan Anin yang membalasnya tulus. Dan Salma bergantian menyalami alumni khas pmr dan tak luput dari senyum manisnya.

Latnan hanya bisa melihat Salma dengan tersenyum lebar. Ia langsung ikut berkumpul kepada paskibra.

"Langsung aja, ada apa ini?" tanya Lexa.

duoble up yaaa enjoyyy!

PMR PASKIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang