•Bab-18

551 51 8
                                    

"MAAFIN gue Sal." sambil mengelus ngelus rambut panjang Salma.

Salma menarik pergelangan Latnan dan dia lingkari ke pundaknya, "Sorry gue rangkul ya." izin Salma.

Latnan memegangi pelipisnya, "Sal sakit yang ini." tunjuk Latnan pada pelipisnya.

Salma mengganguk, "Iya nanti aku kompres panas kering."

"Panas kering?" tanya Latnan bingung, "Kok baru pernah denger yah?" sambil terkekeh singkat.

Salma tersenyum, "Panas kering itu jadi panas tapi kainnya padat." ucap Salma. "Panas kering tuh bisa buat ngebersihin luka atau buat lembam."

Latnan mengganguk mengerti. "Siap kakak pmr!"

Salma terkekeh, "Biasa aja ah!"

Salma mendudukkan Latnan didepan uks, Salma berdiri dan kunci gembok sudah menyambutnya didepan pintu uks.

"Yah.." keluh Salma.

"Kenapa?"

"Uks dikunci." ucap Salma melirik Latnan. "Eh tapi tunggu!" ucapnya semangat.

Salma mengambil tas yang ia taruh di sebelah Latnan dan merogohnya, selang lima menit barang yang Salma cari ketemu.

"Nah ini dia!" ucapnya bangga. "Ini namanya kotak P3K!" ucapnya sambil memamerkan kepada Latnan.

"Gue juga udah tau, lagian disetiap kelas juga ada." kekehnya.

Salma menoleh, "Oia juga ya haha." Salma terkekeh.

Ia membuka kotaknya lalu mengeluarkan alat alat yang ia butuh kan.

"Nanti kalau gue pegang pegang gapapa yah Nan? Bukan modus kok." ucap Salma masih berkutat dikotaknya.

"Iya, gue juga ngerti kok."

Salma mengeluarkan obat merah dan kapas. Salma menengok ke tasnya dan meraih botol berwarna abu abu.

Ia tuangkan sedikit air pada kapas dan mengoleskan kepada luka di wajah Latnan dengan hati hati.

"Pelan pelan Ma." lirih Latnan.

Salma mengganguk sesekali ia sedikit meniup niup lukanya. "Lukanya harus dicuci dulu biar enggak inspeksi."

Salma meraih obat merah, "Seharusnya bukan pakai obat merah tapi seharusnya pake teknik panas basah karena uksnya dikunci jadi pakai ini aja ya Nan." ucap Salma tersenyum.

Salma mendekat kearah Latnan dan mengolesnya telaten sedangkan Latnan ia terhayut dalam pesona Salma.

"Nan, banyak yang salah dalam menggunakan obat merah, seharunya yah Nan, obat merah itu dioles bukan pas dilukanya tapi dipinggiran lukanya." jelas Salma masih fokus mengobati Latnan.

"Siap Bu bos!" jawab Latnan.

Salma terkekeh, "Udah beres, nanti kalau misalnya kamu keram di bagian perut karena udah ditendang tadi, kamu ambil plastik isi dengan air panas terus taruh diperut kamu." ucap Salma.

Tunggu!

Apa kata Salma? Aku kamu? Senangnya hati Latnan.

"Em, Sal. Lo udah anggep gue ada?" tanya Latnan.

Salma menoleh, "Maksudnya?"

"Cara ngomong lo?" tanya Latnan.

"Sebenarnya aku tuh bicara pake aku kamu, tapi pas itu karena aku engak tau kamu jadi aku pake gue lo." jawab Salma.

"Dikira gue, lo udah anggep gue ada." ucap Latnan tersenyum.

"Gue enggak mau gegabah dulu sekarang, besok gue mau nemuin Lexa."

"Buat?"

voted gan


PMR PASKIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang