Epilog : Ending Scene

3.4K 388 27
                                    

Bab terakhir, masih pada stay ga nih???

Play Mulmed : Ending Scene - Jungkook Cover

....

[Enam tahun kemudian... ]

Suara hentakan kaki yang berasal dari pantofel hitam yang berpijak pada lantai marmer itu terdengar begitu jelas memenuhi lorong yang seorang pria berjas itu lalui.

"Pak Taeyong, berkasnya mau diletakin dimana?" seorang wanita dengan sebuah map yang berada di tangannya dengan setia mengikutinya.

"Letakkan di atas meja saya aja," jawab Taeyong singkat. "Ah iya-" Taeyong menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya menatap wanita yang sedari tadi mengekorinya itu. "Acara hari ini dimana?" tanyanya cukup mendadak.

Wanita tadi dengan segera membuka map ditangannya. "Di ballroom hotel La Vie En Rose yang ada di jalan Merak, Pak," jawab wanita itu setelah membaca sekilas isi map tersebut.

Taeyong mengangguk paham lalu melanjutkan langkahnya. "Kalau Lucas datang, bilang ke dia saya udah pergi duluan ke acaranya," kata Taeyong sebelum dirinya akhirnya melanjutkan langkahnya meninggalkan sekretarisnya.

Wanita bername-tag Yerin itu menatap kepergian bosnya dengan sebuah dengusan, "Mimpi apa coba gue dapat bos dingin kayak begono."



----



Jennie dengan tatapan khas miliknya menatap seluruh media yang kini sibuk memotretnya. Jelas saja, dirinya kini sudah menjadi brand ambassador baru dari perusahaan pakaian merk ternama di internasional. Maka dari itu, kedatangannya merupakan hal yang penting untuk diberitakan oleh para media.

Ketika Jennie mengalihkan tatapannya ke arah media lain, tanpa sengaja netranya bertabrakan dengan sorot mata yang begitu ia kenal. Rasanya Jennie bahkan tak mampu melepaskan tatapan matanya barang sedetikpun, seolah-olah tatapan matanya terkunci hanya pada manik milik pria itu. Di sisi lain, Taeyong juga begitu kaget ketika melihat keberadaan Jennie di sana.

Kabar mengenai hubungan keduanya di masa lalu sudah diketahui publik sejak tiga tahun lalu. Hal itu diawali ketika salah satu penggemar Jennie menemukan foto-foto mereka berdua di laman twitter lama milik Jennie.

Media yang menyadari bahwa momen langka ini layak disorotmulai memotret keduanya. Namun hal ini justru membuat Jennie lekas mengalihkan tatapannya dan mengabaikan perasaannya yang mulai bergemuruh. Entah bagaimana dengan pria itu, namun jujur saja, perasaan Jennie masih sama bahkan setelah enam tahun berlalu.

Entahlah itu sebuah kebetulan atau apa, Taeyong diminta oleh para media untuk segera menuju red carpet untuk dipotret. Taeyong sendiri adalah CEO perusahaan besar yang bergerak di bilang industri juga, dan hari ini adalah perayaan acara salah satu perusahaan yang menjadi kolega bisnisnya.

Canggung. Keduanya berdiri bersebelahan namun seolah tak saling mengenal. Seolah kedekatan mereka dulu sama sekali tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Mas Taeyong sama Mbak Jennie coba berdirinya agak deket. Biar fotonya tambah bagus," kata salah satu wartawan.

Jennie dan Taeyong otomatis saling menatap, dan entah kenapa itu terjadi cukup lama hingga wartawan sempat mengambil beberapa gambar.

"Kita ketemu lagi," ujar Taeyong pelan.

Jennie tersenyup tipis, lalu berdeham canggung saat mengalihkan pandangannya. Dengan senyuman ke arah kamera, ia perlahan mulai menggeser posisi berdirinya sedikit lebih dekat ke arah Taeyong. Setelahnya, blitz dari kamera mulai membidik keduanya silih berganti.

Setelah dirasa cukup, Jennie segera membungkuk kecil sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu dan masuk ke ruang utama acara. Sebelumnya, Jennie menatap Taeyong dan tersenyum tipis. Berusaha untuk memberikan kesan baik di pertemuan pertama setelah beberapa tahun menghindar dari keberadaan pria itu.

Hari ini, dinding yang dia bangun bertahun-tahun untuk move on dari Taeyong runtuh seketika.

----



Jennie duduk di bangku tamu khusus dan memperhatikan dengan baik jalannya acara. Ia menolehkan kepalanya ketika merasakan ada seseorang yang menduduki bangku di sebelahnya.

Itu Taeyong.

Jennie tak mengerti apa maksud dari pria itu duduk di sebelahnya dan menatap ke arah depan seolah ia sama sekali tidak memikirkan keterkejutan wanita itu karena kedatangannya yang tiba-tiba. Merasa diperhatikan, Taeyong menolehkan kepalanya dan balas menatap Jennie.

"Gapapa kan aku duduk di sini?"

Untuk kedua kalinya Taeyong lebih dulu membuka suara. Jennie rindu, rindu ketika suara berat Taeyong dulu selalu menemani hari-harinya---meskipun jika diingat-ingat awal pacaran bukanlah hal yang begitu indah untuk dikenang. Tapi jujur saja, Jennie juga merindukan bagian itu.

Jennie menggeleng pelan sebagai jawaban. Ketika ia mengalihkan pandangannya ke arah depan, Taeyong tiba-tiba kembali bicara.

"Ga terasa udah bertahun-tahun kita ga ketemu. Kamu apa kabar Jen?"

Jennie kembali menatap Taeyong dan tersenyum. "Baik kok. Kamu sendiri sekarang kayaknya juga baik. Ketemu-ketemu udah jadi CEO aja," ujar Jennie seraya bergurau.

Ia tidak ingin pertemuannya dengan Taeyong secanggung ini. Jika melihat kebelakang, tidak selayaknya ia menjauh dari pria itu. Mereka berpisah juga sebenarnya bukan karena keinginan mereka, tapi karena keadaan dan kesalahpahaman. Mereka memutuskan mengakhiri bersama dan bukan sepihak. Jadi sudah seharusnya mereka tetap menjalin hubungan meski hanya dalam kategori 'teman'.

Menanggapi gurauan Jennie, Taeyong terkekeh pelan. "Kamu mah ga heran jadi model besar sekarang. Dulu juga kan udah sering jadi model," katanya dengan suara khasnya yang terdengar lembut. "Dulu kita bahkan sempet jadi couple cover majalah," kata Taeyong yang lantas dibalas tawa oleh Jennie.

Dia ingat itu, ketika dirinya dan Jisoo terpaksa bertukar posisi lantaran Taeyong yang terlalu canggung pada Jisoo.

"Bener-bener. Waktu itu kamu sama Jisoo canggung, makanya aku gantiin Jisoo. Trus itu juga karna fotografernya tau kalo kita mantan dan katanya chemistry-nya lebih dapet. Ada-ada aja emang," kata Jennie. Dia berujar begitu lepas, mengingat bagian indah dari kisah usia SMA-nya begitu menyenanhkan untuk diceritakan ulang

Diam-diam Taeyong mengulum senyumnya. Jennie sama sekali tak pernah berubah, masih banyak bicara dan begitu riang.

"Gimana sama Yeri? Masih bareng kan?" tanya Jennie.

Bodoh. Dia tahu benar bahwa jawaban Taeyong nantinya bisa saja melukai perasaannya, namun demi terlihat seolah sudah move on, dia mencoba mencari topik pembicaraan seputar masa SMA mereka dulu. Dan ini juga bisa dibilang sebagai ajang dirinya mengetahui perkembangan pria itu. Kata pepatah, sambil menyelam minum air.

Perlahan senyum di wajah Taeyong memudar dan digantikan tatapan yang Jennie tidak bisa artikan. "Yeri udah meninggal Jen..."

"Apa?"





---END OF EPILOGUE---

END APAAN INI ASTAGA :")

otw kirim bom ke rumah sambil teriak "ENDINGNYA KOK GANTUNG SIH LU?!"

Intinya makasih buat kalian yang udah setia baca cerita ini dari awal dan buat kalian yang nungguin cerita ini... Dan terutama yang rajin vote dan komen, hehe.  Pokoknya makasih banyak yaa💕💕

Aku ga bisa banyak bilang yang lain-lain, tapi intinya tanpa kalian cerita ini ga bakal bisa selesai. Terima kasih buat satu tahun bersama di cerita ini, see you on my another story guys❤❤😭😭

Mantanan Zone | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang