Day 3. Pendekatan.

4K 417 111
                                    

Hola...ada yang menunggu fict ini?! 😶🙌🙌

Ada?! Aaah...sepi,tidak ada ya?! 😥😥😥

Apa karena genre nya angst?! Huaaaa...jangan pergi sobat semua. 😭😭😨

Ihiks...tapi apa mau dikata jika kalian berkata lain,okeh...jangan mengharu biru dulu karena saya sedang dalam mood lumayan walau sudah mengangkut kotoran kucing saya. 😌😌😁😁

Okeh...Mari kita lihat penderitaan si Teme. 😎😎

Next.

... ... ...

Sasuke terbangun dari tidurnya setelah telinganya mendengar suara - suara dari dapur. Ia pun menatap jam weker di meja nakas dekat kasurnya,pukul 05:40 pagi.

Bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi kasur,Sasuke pun menundukkan kepalanya guna menetralkan nyawa nya yang masih belum kumpul benar. Menarik poninya ke belakang sambil menghirup nafas dalam,ia ingat semalam jika ia tidur dalam keadaan emosi.

Bagaimana tidak emosi jika ada orang lain yang bahkan belum kau kenal betul,tiba - tiba minta tinggal satu atap dengan mu?! Terlebih mengandalkan status sebagai tunangan?! Dan berakhir kau di semprot oleh calon ayah mertua?! God. Bukan calon ayah mertua,tapi ayah si kuning yang memaksa ingin tinggal bersamanya.

Yeah..setelah bertengkar dengan Naruto,Sasuke mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenal. Inginnya tidak ia jawab namun setelah 5x ia reject Sasuke pun mengangkat panggilan tersebut dan berakhir ia menghadapi Namikaze senior dengan suara berat menegur telinganya.

Minato bilang ia memberi izin penuh pada Naruto untuk tinggal bersama dengan Sasuke mengingat pria itu sudah menerima tawaran pertunangan walau dalam jangka waktu 14 hari,Naruto pun meminta izin pada ayahnya dan sialnya Minato mengijinkan. Dan sekarang?! Ia diberi ultimatum untuk menjaga Naruto dengan baik. Hell!!! Ia tidak pernah membayangkan jika keputusan yang ia ambil benar - benar salah.

"Hn?! Bau apa ini?!"

Hidung bangir milik Sasuke mencium sesuatu yang membuat perut nya tiba - tiba berbunyi,mengambil handuk di gantungan Sasuke pun segera keluar dari kamarnya dan turun ke bawah demi mengecek dapur yang bising,namun ada bau yang menggoda iman.

"Sedang apa kau?!"

"Ah...astaga!"

Alis Sasuke naik sebelah mendapati pemuda bersurai emas di counter dapur sana hampir memotong jarinya dan menoleh ke arahnya,apa suaranya begitu mengerikan hingga membuat si pirang terkejut setengah hidup?!

"Oh Sasuke,kau sudah bangun?! Selamat pagi." Suara itu mengalun lembut dan ceria,juga...wajah berseri - seri dan senyum yang lembut.

"Hn."

Hanya itu yang keluar dari mulut Sasuke kemudian berlalu menuju kamar mandi,Naruto diam di tempat. Hanya itu?! Pikirnya.

"Susah sekali mengeluarkan kamus si Uchiha itu." Gerutu Naruto sambil mencicipi soup yang sudah mendidih.

"Selesai. Tinggal menyiapkan pakaian tuan kolonel dan aku bisa bersiap untuk berangkat ke kampus."

Naruto mematikan kompor,Naruto pun menutup panci berisi soup panas yang ia masak tadi,kemudian berlari menuju kamar Sasuke yang terletak di sebelah kamarnya. Setelah Naruto pergi Sasuke keluar dari kamar mandi dan mendapati dapur sudah kosong,mengangkat bahu tidak peduli Sasuke pun berjalan menuju pintu keluar. Ia sudah terbiasa sebelum berangkat bekerja pergi ke GYM pribadi nya yang terletak di sayap kanan rumah. Berolah raga sedikit tidak apa kan?! Kalau di asrama waktu latihannya terbatas demi mengurus tugas negara yang di bebankan padanya.

14 Day's Goes to Sleep Forever.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang