Day 8. Berubah.

3.9K 393 130
                                    

Halo...kembali lagi sayaaa. 😋🙆

Apa kabar kalian?! Semoga baik la ya,ada yang rindu dengan pik ini?! Ada?! Mana?! tunjuk tangan hayooo.. ☝☝☝

Mulai menulis lagi walau kesehatan kembali menurun,tapi tidak apa selagi semuanya berjalan dengan lancar. 😋😋😆

Semoga kalian menikmati yah..

Next.

... ... ...

Sasuke mulai beranjak dari duduk nya setelah ia menyelesaikan pekerjaan nya dan mengirim data penting negara kepada atasannya,ia pun mulai beranjak dari ruang kerjanya dan pergi menuju lantai atas dimana kamar dan juga kamar Naruto berada.

Setelah mengetuk 2x Sasuke pun mulai membuka pintu di hadapannya sedikit dan mendapati Naruto duduk diam di balkon sambil menatap langit senja,ya sekarang sudah sore dan pemuda itu sama sekali tidak ia biarkan beranjak dari kasur.

Setelah kejadian semalam dimana ia yang mimisan berat dan di tangani oleh Karin,Sasuke pun tahu penyebab mimisan si pirang yang begitu mengenaskan.

Demam & kelelahan. Yah...dua faktor itulah yang berhasil membuat dirinya hampir saja mengacak seluruh rumah sakit militer karena menurutnya perawat pendamping Karin begitu lamban.

Rambut pirang emas itu sedikit kusam,kulit tan nya juga sedikit pucat,matanya sayu,bibir yang biasanya merah delima kini memutih akibat faktor penyakit yang ia derita sekarang. Hasilnya Sasuke memberikan perintah pada ajudan nya Juugo untuk mengawasi Naruto dengan penuh agar si pirang itu tidak pergi untuk kuliah,setelah ia pulang baru Juugo ia izin kan kembali ke asrama.

"Dobe."

Naruto yang mendengar suara berat tersebut menoleh ke asal suara,dimana Sasuke tengah berdiri tegap dengan kedua tangan terlipat di dada sambil menyender di kusen pintu. Pria itu baru saja pulang dari asrama,pakaiannya saja masih lengkap minus seragam yang sudah ia lepas,menyisakan kaos hitam yang menutupi leher dan mencetak tubuh kekar tersebut,kulit putih itu semakin menawan ketika terkena sinar matahari sore,wajahnya juga berkali lipat lebih tampan saat matahari sore mengintip wajah si Uchiha,walau datar namun tetap menawan.

Naruto tersenyum tipis kemudian menurunkan kakinya yang sedari tadi ia tekuk,inginnya ia berjalan ke arah Sasuke namun saat berdiri saja ia sudah hilang keseimbangan. Salahkan kepalanya yang begitu pusing dan pandangannya yang berkunang.

"Hati - hati bodoh."

"Maaf.."

Sasuke menatap pemuda mungil di dekapan nya yang tengah menundukkan kepala,saat pemuda itu limbung ke samping Sasuke dengan cepat berlari menangkap tubuh lemah tersebut,membuat tubuh kecil Naruto tenggelam di dekapan Sasuke sepenuhnya. Sebelah tangan mungil itu bersandar di dada Sasuke sementara satunya lagi mencengkeram lengan kanan si Uchiha,kepala nya tertunduk dalam,kakinya juga sedikit tertekuk karena begitu lemas. Kepalanya begitu pusing.

"Waktunya minum obat."

"Aku tahu,terima kasih. Sekarang lepas kan ak-eeeeh...apa - apaan?! Turunkan aku Sasuke!!"

Onyx itu menatap tajam Shappire yang mengunci,membuat nyali Naruto menciut hingga ia tanpa sadar menggigit bibir bagian bawahnya.

'Hiiiii.. Sasuke kalau sudah begini sangat seram,tapi tampan.' Pikir Naruto mulai gila sambil menatap mata dan sesekali wajah Sasuke,terakhir adalah bibir tipis Sasuke yang membuatnya salah fokus.

"Tu-turunkan aku.."

"Turunkan?! Setelah kau menjadi mayat ketika menuruni tangga."

Tertohok. Naruto benar - benar tertohok dikatai begitu oleh Sasuke,ia pun akhirnya mencoba untuk menerima dan segera mengalungkan kedua tangannya yang gemetaran ke leher kokoh Sasuke,dalam hati ia sudah berteriak girang.

14 Day's Goes to Sleep Forever.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang