Yo hooooooo...saya kembali di sini... 😂😂
Ada yang rindu? Oh ada yang masih menyimpan ini proyek di perpustakaan kalian?! Soalnya tinggal buat prologue nya lagi. 😂
Oh iya...sedikit curhat,chapter 13 sempat di tegur pihak wattapad karena terlalu bar - bar. 😂😂 di bagian mana?! Itu di bagian foto uhukmesumuhuk si Teme. 😂 ditegur kan jadi nya,berujung saya hapus dulu foto nya baru para pembaca bisa lihat,kalau tidak di hapus tidak akan bisa. kacau ah.. 😂😂😥
Okeh...kita lanjut ya.
Next.
... ... ...
Pukul 07:00 lagi Naruto tersentak bangun setelah melihat jam weker yang terletak di meja nakas,sebenarnya jam alarm tersebut sudah berbunyi sedari tadi namun justru dimatikan oleh si pirang dan kembali tidur.
Saat sadar jika hari ini adalah hari terpenting nya awal memasuki SMA,ia pun segera melompat dari kasur menuju kamar mandi. Walau sakit karena sempat terjatuh tapi ia harus buru - buru mandi atau tidak ia akan terlambat.
"Cepat cepat...ayo cepat Naruto!!"
10 menit Naruto butuhkan untuk mandi dan 5 menit Naruto butuhkan untuk berpakaian,menyusun segala keperluan di tas kemudian berlari keluar kamar menuju lantai bawah untuk sarapan.
Pemuda itu berlari semangat menuju meja makan dimana ada Minato yang sudah duduk santai sambil menyeruput teh yang di buatkan pelayan untuk nya,iris biru itu melirik ke arah putranya kemudian menyunggingkan senyum karena pakaian Naruto masih berantakan.
3 Kancing teratas belum terpasang,dasi juga masih menggantung di leher,rambut masih sangat basah membuat krah kemeja menjadi basah dan kusut,blazer nya juga terbalik,tali pinggang belum terpasang dengan benar. Putranya sungguh berantakan untuk memulai hari pertama sekolah.
"Pagi ayah."
"Pagi sayang,bagaimana tidur mu?!"
"Buruk karena tidak bisa tidur."
Minato menaikkan sebelah alisnya menanggapi ucapan Naruto,melihat Naruto yang mengoles selai pada roti dengan terburu ia pun terkekeh geli.
"Lakukan dengan pelan Naruto."
"Aku tidak punya banyak waktu,aku harus segera berangkat."
Minato menggelengkan kepalanya tidak habis pikir,saat melihat Naruto yang akan berlari menuju pintu keluar ia pun kembali memanggil putra bungsu nya tersebut,mana mungkin ia biarkan Naruto berangkat dengan pakaian berantakan begitu.
"Eeeh...tunggu dulu Naruto."
"Ish ada apa lagi?! Aku bisa terlambat jika harus meladeni ayah berbicara terus."
"Dasar anak nakal,perhatikan pakaian mu dulu baru boleh berangkat. Dasi mu belum terpasang,kancing kemeja mu juga belum di kancingkan,blazer mu terbalik,tali pinggang mu masih menggantung. Bagaimana kau ini?!"
Benar juga. Naruto memang hanya memakai asal pakaian nya tadi,ia pun hanya menanggapi omelan ayahnya dengan kekehan geli sambil mengamit roti di mulut nya. Ia pun segera memperbaiki pakaiannya di bantu oleh Minato,dari dulu hingga sekarang hobby anak ini selalu berantakan. Pikir Minato miris.
Setelah selesai merapikan pakaian Naruto,pria dewasa itu pun menepuk kepala anak nya pelan sambil tersenyum. Tidak terasa Naruto kecil nya sudah tumbuh menjadi remaja yang errrr...manis?! Sangat jauh dari kata tampan,Naruto lebih mirip sang ibu. Punya wajah yang sangat imut,manis,dan menggemaskan.
"Sudah aku berangkat ayah."
"Hati - hati di jalan sayang,apa tidak perlu Iruka mengantar mu?!"
"Tidak usah,apa gunanya kaki dan stamina jika tidak di pergunakan?! Dadah ayaaah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
14 Day's Goes to Sleep Forever.
Teen FictionUchiha Sasuke seorang pria berusia 25th berprofesi sebagai prajurit negara harus di jodohkan dengan seorang pemuda bermarga Namikaze,dan sialnya orang tua mereka sudah berniat menjodohkan anak - anak mereka ketika mereka semua masih duduk di bangku...