Ohohohohoooooo... santa claus dataaaaaaang.. 🙌🙌
Salah ding,ini saja masih bulan 9. Harus tunggu 3 bulan lagi,ngehe... 😅
Yo hoooo apa kabar kalian semua?! Tentunya baik yekan?! Aaah...terima kasih atas doa kalian karena saya mulai membaik sedikit walau sakitnya masih parah. 😅😅 he'eh.. 😐
Ups...ada yang rindu dengan pik ini?! Atau pik sebelah?! Haaaa...yang sebelah masih belum bisa buat karna pastinya akan panjang. 😫😫 saya belum cukup kuat untuk menulis yang lumayan panjang,maaf ya. 🙏🙏
Sebagai tebusan saya lanjut yang ini saja,okeh?! Fix ya... 😆😆 lanzuuuut..
Next. 👉👉
... ... ...
Naruto melihat Sasuke yang berjalan keluar sambil menenteng handuk kecil di pundak sementara ia sedang asik melap meja,tersenyum senang ia pun menggosok meja tersebut semakin semangat.
Semalam Mikoto dan Fugaku baru pulang pukul 20:30 malam dan saat itu Sasuke berbicara dengan pelan padanya,walau terselip nada ketus namun tidak seperti 4 hari yang lalu. Ini hari ke-5 Naruto tinggal bersama Sasuke dan Naruto harap kedepannya ia bisa menjalin hubungan bersama Sasuke dengan baik.
"Setelah ini aku harus menyiapkan pakaian si kolonel itu baru aku berangkat kuliah. Semoga saja semakin membaik."
Lain dengan Naruto lain juga dengan Sasuke yang tengah mengayun barbel di tangannya dengan pikiran berkecamuk,ia memang sudah berjanji untuk mencoba dan akan mulai mencoba hari ini. Lagipula ia penasaran dengan si pirang itu,ia merasa ada yang disembunyikan oleh Naruto darinya dan ia ingin tahu hal apa yang di sembunyikan si pirang itu.
Lagipula saat ia ikut membantu Naruto mencuci piring semalam,pemuda itu tidak buruk juga. Rambutnya kuning emas seperti matahari yang bersinar,Matanya biru jernih layaknya langit musim panas,tubuhnya ramping dan mungil Sasuke berani bertaruh jika tubuh kecil itu pas di pelukan nya. Pas tenggelam tepatnya,kulitnya coklat madu dan terlihat mulus,di masing - masing pipinya ada 3 garis seperti kumis kucing,bibirnya merah delima dan selalu lembab.
Senyum nya juga begitu manis,terlebih saat suara cempreng terkesan imut itu memanggil namanya sambil terkekeh riang dengan senyum lebar yang imut. Membuat Sasuke sempat terpesona untuk sejenak.
"Astaga Sasuke! Apa - apaan kau?! Sebatas 14 hari dan selebihnya kau akan bebas,namun tidak salah kan jika kau mencoba untuk mendekat?! Mungkin..." gumam Sasuke saat sadar dari lamunan gilanya.
Kepala raven itu menggeleng beberapa kali kemudian kembali mengayun barbel di tangannya,ia bisa gila jika di hantui wajah manis itu setiap saat walau baru semalam ia melihat jelas wajah manis dan imut milik Namikaze Naruto.
... ... ...
Pukul 07:15 Naruto turun dari lantai atas dan ingin menuju dapur untuk sekedar mengambil jus jeruk dan kotak bekal miliknya yang tadi ia siapkan,namun langkahnya memutar menuju ruang depan dimana sebuah suara video terdengar.
Di sofa sana terlihat seorang wanita berambut pink yang tengah asik tertawa sambil menonton video di ponselnya,di pangkuan nya terdapat cemilan toples yang memang di sediakan oleh Sasuke jika sewaktu - waktu tamu datang,membuat remah dari makanan itu kembali berjatuhan mengotori karpet,dan lagi meja yang tadi ia bersihkan kini sudah kotor akibat jus strowberry yang sedikit tumpah.
"Fuck!!! apa mau wanita ini?!" Gumam Naruto sambil mengepalkan tangannya.
"Naruto."
Bahu sempit itu tersentak dan memandang ke belakang,di sana ada Sasuke yang mengenakan kemeja belum benar dan sebelah tangan yang menenteng seragam militer,rambutnya masih basah dan meneteskan air,sebelah tangan lagi asik memperbaiki lengan kemeja yang menenteng seragam. Satu lagi,mata hitam yang menyorot tajam ke arahnya,membuat Naruto terpesona sekaligus mematung di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
14 Day's Goes to Sleep Forever.
Teen FictionUchiha Sasuke seorang pria berusia 25th berprofesi sebagai prajurit negara harus di jodohkan dengan seorang pemuda bermarga Namikaze,dan sialnya orang tua mereka sudah berniat menjodohkan anak - anak mereka ketika mereka semua masih duduk di bangku...