Semilir angin yang berhembus di pagi buta membawa rasa dingin jika menyentuh kulit setiap manusia. Bahkan dinginya mampu menembus hingga ke tulang. Dan angin itu membawa suara Adzan subuh dari menara masjid-masjid memanggil setiap insan yang beriman untuk segera menghadap Allah di waktu subuh.
Ayman bersama keluarga pamanya sudah hari bahkan sebelum suara Adzan berkumandang. Karena itu mereka sudah siap saat Adzan memanggil. Paman Sandi yang merupakan adik dari almarhum Ayah-nya mengajak Ayman dan kedua anaknya untuk segera menuju masjid untuk berkumpul bersama melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Istri paman sendiri sudah menunggu di depan rumah dengan mukena dan sajadah di tangannya. Mereka berlima berangkat bersama menuju masjid dan tak gentar melawan hawa dingin yang menerpa kulit mereka hingga tembus ke tulang.
Kota Bogor di pagi ini memang terasa sangat dingin di karenakan semalaman telah di guyur hujan dengan deras. Di jalan setapak sisa-sisa air hujan masih setia membasahi bumi. selepas sholat subuh berjamaah dan bersilaturahmi dengan para jamaah di Masjid, Ayman dan keluarga Pamanya pulang untuk mempersiapkan diri menjalani aktifitas hari ini.
"Hari ini kamu tidak ngelamar kerja Man?" tanya paman Agus di balkon rumahnya. "Kayaknya saya cari kerjanya besok paman soalnya kalo hari minggu gini banyak tempat kerja yang tutup" jawab Ayman sambil menyeruput kopi hitamnya.
"ya udah kamu ikut Paklek nganter barang aja dulu ke semarang lumayan kan buat pemasukan tambahan kamu" Kata paman Agus yang memberikan penawaran pada Ayman. "Tersu Mas Indra kernet Lekgus gimana, saya jadi gak enak sama mas Indra" kata Ayman sambil mengkerutkan dahinya. " Mas Indra lagi ada acara keluarga di Tangerang selama dua hari makanya Paklek ajak kamu karena gak ada kernet." kata Paman Agus.
"Oke deh Paklek Ayman ikut" balas Ayman "terus brangkat jam berapa Paklek? " Lanjut Ayman bertanya. "Ntar jam dua siang kita ke Bandengan dulu buat muat barang habis magrib kita langsung meluncur kamu siap-siap aja dulu Paklek tak cek truk di bengkel" Balas Paman Agus setelah menyeruput kopi hitamnya. "Siap Paklek" Hormat Ayman.
***
Sinar matahari kian menunjukan tajinya yang menandakan hari beranjak siang. Setelah mempersiapkan keperluan yang akan ia bawa untuk berangkat menemani pamanya mengirim bahan kain ke kota Semarang, Ayman mengecek pesan yang masuk ke smartphone nya. Itu adalah pesan dari adiknya yang memberi tahu total tunggakan sekolah selama dua bulan . Semalem Ayman sendiri yang memintanya. Saat melihat rincian tunggakan, Ayman sedikit menghela napas dan membalas pesan dari adiknya.
Ayman
"Dek tenang aja gak usah ikut mikirin biaya biar kakak yang cariin.Dek Dika
" Iya kak. Tapi kakak juga jangan terlalu maksain diri. Adek disini sama Ibu dan dek Khodijah akan selalu mendo'akan kakak. "Ayman
"Makasih ya dek jangan lupa jaga kesehatan"Dek Dika
"Siap pak bos. Oh iya Ibu titip rindu mendalam buat kakak terus dek Khadizah titip kangen se kangen-kangenya"Sambil tersenyum Ayman membalas pesan adiknya. " Kalo gitu kakak juga titip pesan rindu dan mendalam juga buat Ibu, terus kangen manja pula buat Dek Khadizah. Pesen kakak buat dek Khadizah dan Abang Dika belajar yang giat dan selalu jagain Umi selama kakak merantau. Klo ada apa-apa langsung kabari kakak. "
Dek Dika
"Duuhhh pesan kakak kayak kereta api pan jaaaa ang. Tapi siap laksanakan pak bos. Assalamualaikum.Ayman
"Wa'alaikumsallam"Ayman tersenyum lega setelah membaca pesan dari adiknya. Ia jadi semakin bersemangat untuk terus berusaha mencari rezeki. Ia percaya bahwa Allah telah menebarkan rezeki ke bumi untuk setiap mahluk-Nya. Ayman juga yakin Allah telah menyiapkan rezeki untuk nya dan keluarga nya. Ia hanya perlu berusaha dan berusaha selebihnya Allah pasti membukakan jalan untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semurni Cinta Karena-Nya : Kisah Sederhana Tentang Cinta & Perjuangan
RomanceTentang Muhammad Ayman Alfarezel Ayman adalah pemuda sederhana dengan pendirian yang sangat kuat.Ayman juga sangat teguh memegang prinsip-prinsip keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Ayman harus mengubur sementara keinginanya untuk dud...