Up Lagi
Selamat membaca dan maaf agak lama.jangan lupa votenya ya Karena vote itu gratis dan tidak bayar 😊😊😊
***
"Besarnyaaa. istanakah" itulah kata yang keluar dari batin Ayman ketika baru sampai didepan gerbang rumah milik Pak Hari. Rumah bercat dominasi putih dipadu dengan aksen batu alam menghadirkan nuansa desain minimalis yang bercampur dengan desain artik memang tampak indah.Pagar rumah bercat hitam pun terbuka secara otomatis. "Ayo segera parkir mobilnya" kata Pak Hari memecah lamunan Ayman.
Ayman nampak tersadar dari kekagumanya. Ia pun mulai memajukan mobil untuk memasuki parkiran di depan garasi rumah mewah tersebut. Pak Hari terlihat keluar terlebih dahulu dari mobil sambil membawa tas kerjanya. Terlihat Pak Hari pergi menuju teras rumah. Dan selang beberapa saat kemudian pintu rumah terbuka setelah Pak Hari mengucapkan salam. Keluarlah seoran wanita paruh baya dengan hijab bewarna coklat menyambut kedatangan Pak Hari. Wanita itu masih nampak cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi.
Aymanpun memutuskan untuk keluar dari mobil sambil membawa buku kesukaanya. Tidak lama kemudian, terdengar suara Pak Hari memanggilnya. Ayman pun menghampiri Pak Hari yang masih berada di teras rumahnya. Dan begitulah kisah bagaimana Ayman bisa sampai berada di rumah Pak Hari.
***
"Lagian kenapa Masnya ini bisa ada disini sih Yah?" Kata Adiba penasaran dengan alasan dari Ayah tercintanya itu membawa Ayman kerumah mereka. "Nah Masnya ini nanti yang akan jadi sopir kedua Ayah" kata Pak Hari menjelaskan maksud Ia membawa Ayman. "Bukanya masih ada Pak Yusuf?"
"Pak Yusuf kan lagi sakit"
"Terus kenapa harus si Mas ini?" kata Adiba melirik ke arah Ayman dengan wajah judesnya. Sementara yang dilirik terlihat dengan santainya menyeruput kopi yang telah ia hidangkan. Ayman lebih memilih untuk tidak menanggapi perkataan perempuan cantik yang berada didepanya itu.
"Kamu, Ayah, Bunda, kan butu sopir cepet. Jadi Ayman yang Ayah rasa pas. Ya apa salahnya"
"Aku udah punya SIM lo Ayah" kata Adiba sambil bersedekap tangan. Ekpresi judes Adiba malah terlihat lucu bagi Pak Hari.
"Diba ditungguin Anisa tuh" kata Bunda Sarah yang baru saja datang dari arah ruang keluarga. "Iya Bun" Adiba pun bangkit dari sofa untuk menuju ruang keluarga. "Mas jangan lupa benerin hp saya" kata Adiba sebelum meninggalkan ruang tamu.
Bunda Sarah duduk disofa tepat dimana Adiba tadi duduk. Tepatnya di samping Pak Hari. "Memangnya kamu bisa benerin Hp?" tanya Bunda Sarah setelah Ia duduk disofa. "Tidak juga maaf dengan Ibu?"
"Sarah, panggil saja Ibu Sarah. Terus kenapa putri saya minta hpnya dibenerin?" tanya Bunda Sarah yang yang melihat smartphone milik Adiba yang lagi dipegang Ayman. " oh ini tadi saya cuma mau bantu bawa ke tukang service aja Ibu".
"oh kirain bisa"
"Oh iya maaf sebelumnya Ibu apa Bapak dan Ibu tau kost-kostan murah didaerah sini?"
"Kalu tidak salah ada sih di kampung sebelah perumahan ya Yah?"
Pak Hari terlihat mengingat-ngingat sejenak lokasi kost yang pernah dia lihat. "Iya kalau tidak salah ada. Memang kenapa?" tanya Pak Hari pada Ayman sambil sesekali menyeruput kopiny.
"Iya kan saya butuh tempat tinggal Pak. Kalau saya masih tinggal di asrama pekerja terlalu jauh kesini terus saya gak enak juga sama pekerja yang lain" kata Ayman menjelaskan maksud dari pertanyaanya tadi.
"Saya juga mau cari kostan yang murah aja sih Pak. Tidak perlu luas yang penting cukup buat tidur dan nyimpen barang" kata Ayman lagi setelah Ia menyruput kopi yang sudah dihidangkan oleh Adiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semurni Cinta Karena-Nya : Kisah Sederhana Tentang Cinta & Perjuangan
RomanceTentang Muhammad Ayman Alfarezel Ayman adalah pemuda sederhana dengan pendirian yang sangat kuat.Ayman juga sangat teguh memegang prinsip-prinsip keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Ayman harus mengubur sementara keinginanya untuk dud...