Nama Itu...

1.8K 88 7
                                    

DUA sepasang kekasih itu, kini tengah berada di belakang sekolah selepas bel pulang berbunyi. Kini mereka berdua saling menatap dengan serius

"Kau, kemana saja. Dan tak ada kabar seharian kemarin" Axel menatap Seiren dengan tatapan menyelidik

Seiren, gadis itu harus pandai menahan emosi nya saat ini

"Apa urusan lo?" Jawab nya dengan ketus

Axel melebarkan matanya "Jelas ini urusan ku, kau kekasih ku! dan aku harus tau apa yang dilakukan gadis ku di luar sana" Seiren menatap dengan datar

"Gue gak macem-macem" Axel sepertinya sudah kehabisan kesabaran "Kita gak ada yang tau, mungkin diluar sana lo main sama cowok lain" Mata Seiren memanas, bagaimana bisa Axel mengucap kan kalimat bejat itu?

"Asal lo tau! gue bukan wanita murahan. Dan tentu nya gue juga bukan seorang jalang kecil!!" Seiren berlari cepat meninggalkan taman belakang sekolah

Axel mengacak rambut nya frustasi "Shit! bodoh kenapa gue bisa ngomong kaya gitu..Arghh" Hati Axel bagaikan ter-iris pisau kecil melihat mata Seiren yang tadi sempat berkaca-kaca

Seiren sudah dua jam ia menangis di atas tempat tidur dikamarnya. Setelah ia pulang sekolah dan menemui Axel, namun pria itu malah membuat nya menangis. Perlu kalian tau, Seiren tak pernah menangis akibat pria sebelum nya

"Non? mau makan gak?" Tanya Bi Surti dengan kencang dibalik pintu kamar Seiren

"IREN..hiks.. GAK LAPER!!" Bentak nya dengan sedikit terisak

Bi Surti, kembali turun kebawah untuk menyelesaikan pekerjan nya yang lain

"Ariel dengar, abang udah punya pacar sekarang" Sindir gadis berumur 14 tahun itu, Axel menatap gadis itu dengan horror

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ariel dengar, abang udah punya pacar sekarang" Sindir gadis berumur 14 tahun itu, Axel menatap gadis itu dengan horror

"Anak kecil tau apa soal pacaran?" Ariel mengangkat kedua bahu nya acuh

Nicky dan Martin, mereka tersenyum bahagia. Akhirnya putra mereka menyukai perempuan, mereka pikir selama ini Axel menyukai laki-laki. Karna tak pernah berhubungan dengan gadis-gadis di sekolah nya

"Benarkah, yang diucapkan adik mu?" Tanya Martin dengan tatapan menyelidik

Axel berdecak sebal "Jangan percaya omongan anak kecil" Detik itu juga Ariel mencubit keras lengan milik Axel

"Aku bukan anak kecil!" Koreksi nya dengan benar, ya dari badan memang sudah seperti orang dewasa tapi dari pemikiran Ariel jauh dikatakan dewasa

"Ya, terserah"

Nicky hanya memijit pelipis nya pening, akbiat tingkah putra-putri nya

"Bang, jujur sama mamih dan papih. Apa kamu sudah memiliki kekasih di sekolah?" Tanya Nicky lembut

Axel menghembuskan nafas nya pasrah, dan mengangguk 'iya'

"Wow, seperti nya kakak laki-laki ku sudah dewasa sekarang" Sindir Ariel

Psychopath Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang